SUKACITA DALAM TUHAN
(Mazmur
69: 30-37)
P
|
ernahkah Anda mengalami hampir tenggelam? Saya
ingat ketika masih kecil, berenang di salah satu sungai memakai ban dalam yang besar,
saat itu ban tersebut berguling dan mendorong wajah saya ke air sehingga saya
tidak bisa mengangkat kepala. Saya tidak bisa bergerak maju atau mundur
dan wajah saya di bawah air. Ada perasaan mengerikan bahwa saya tidak akan
bisa membebaskan diri saat itu.
Di beberapa kejadian pernah terjadi
ketika seseorang dicurigai melakukan kejahatan, atau tertangkap basah melakukan
kejahatan kelompok lain main hakim sendiri. Menangkap orang itu, mengikatnya,
dan melemparkannya ke sungai. Air sungai akan menenggelamkan tersangka tersebut.
Tidak ada pengadilan, tidak ada penjara, sungai deras akan berarti menjadi solusi
cepat untuk menyelesaikan masalah?
Daud mendapati dirinya dalam situasi
seperti ini. Walau dia tidak sedang diikat dan dilemparkan ke sungai yang
mengamuk, tetapi tuduhan dan gejolak emosional dan spiritual telah mendorongnya
memahami dirinya ke titik di mana ia merasa tenggelam. “Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku
telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.”
(ay.3).
Masalah yang dihadapi Daud bukanlah
karena perbuatannya sendiri, dan bukan pula karena dia melulu bersalah,
meskipun dia adalah seorang berdosa. “Orang-orang
membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu
besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa
sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.” (ay.5). Daud
merasa hidupnya tidak terkendali.
Kadang-kadang kita bisa merasakan hal
yang sama. Sungai-sungai kehidupan yang jahat, lumpur kehidupan mungkin
merongrong kita dalam kejadian sehari-hari kita, air yang dalam dan banjir
(ekstremnya kehidupan) yang mendekati, sering kali menyalip kita, merupakan akibat
dari keadaan di luar kendali kita.
Kita harus menyadari bahwa ada begitu
banyak hal yang tidak dapat kita kendalikan dalam hidup. Kita tidak bisa
mengendalikan orang lain, dan terkadang kita tidak bisa mengendalikan keadaan
sekeras apaun kita mencoba.
Ingat, Tuhan memegang
kendali! TUHAN mendengarkan… Sebab Allah akan menyelamatkan orang-orang yang mencintai
nama-Nya. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara
kamu.” (1Pet.5:7). Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar