BAGAIMANAKAH
KITA
MENYIKAPI PENDERITAAN KITA?
(Roma 8:18-25)
Banyak hal yang dapat menyebabkan kita harus
menderita, boleh saja karena keadaan sosial ekonomi, persoalan keluarga maupun
lingkungan, juga karena disebabkan oleh iman kita. Banyak tantangan kehidupan
yang kadang membawa kita kepada sifat yang pesimis bahkan kecewa, dan bahkan
hampir tiap hari kita dapat lihat, baca dan dengar berita-berita tentang
penderitaan. Bahkan dengan banyaknya informasi tentang virus corona (covid 19),
kita begitu kuatir dan cemas, takut. Akan tetapi sebagai umat yang percaya akan
Tuhan Yesus, apakah kita harus memiliki rasa takut akan semua ini. Jawaban
singkat mungkin kita katakan “iya“, akan tetapi apakah tidak perlu hilang
pengharapan dan logika sehat kita. Tentu diharapkan bagaimana kita dapat
menyikapinya dengan baik, dengan pikiran yang terang serta dalam iman
pengharapan kita, bahwa segala sesuatu bentuk penderitaan, tantangan kehidupan
itu pasti akan berlalu, dan semuanya adalah merupakan proses pendewasaan/pemurnian
iman kita akan Tuhan Yesus.
Yang percaya akan Tuhan Yesus tidak perlu merasa
hancur di dalam penderitaannya, mengapa? Karena boleh jadi ada beberapa
sebabnya: Pertama: Kita telah menerima karunia sulung Roh (patumonaan ni Tondi)
yang tidak saja menguatkan kita dalam penderitaan, tetapi juga memberikan
jaminan bahwa kita akan tiba dalam kemuliaan Tuhan kelak (ay. 23); Kedua: Kita
dapat berkeluh kesah kepada Allah akan kefanaan hidup kita dan akan dosa-dosa
yang membelenggu kita, sebab Allah juga berjanji akan mau mendengarkan dan
menolong kita saat kita kesesakan (ay. 23b/Maz. 50:15/1 Pet. 5:7); Ketiga: Dalam
iman dan pengharapan kita, bagaimana kita harus senantiasa mengarahkan pandangan
kita (mata iman kita) hanya kepada Allah, pengharapan itulah yang akan menjadi
terang/cahaya kehidupan kita yang menuntun mata hati kita untuk melihat
kebenaran kasih dan janji Tuhan (ay. 24). Dengan pengharapan yang kita miliki,
kita senantiasa akan memiliki kekuatan, sukacita, ketekunan dan kemenangan
(5:3-5).
Paulus
mengajar kita untuk tidak menghindar dari penderitaan yang muncul karena iman
kita, bahkan sebaliknya Paulus mengajak kita untuk berani menghadapinya sebab
dengan demikian orang Kristen akan semakin kokoh dalam iman, dan semakin
memahami bagaimana Tuhan menuntun kita kepada keteguhan hati juga mengenal
bagaimana Tuhan menyelamatkan kita dari dosa. Yesus yang tidak menolak
penderitaan yang dihadapiNya demi keselamatan hidup manusia dan bahkan seluruh
dunia ini. Dunia yang telah rusak sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kej.
3:17 diselamatkanNya melalui penderitaanNya di kayu salib, dan Tuhan
memberikanNya kemenangan dan kemulian sang Bapa yang juga akan kita terima oleh
kesetiaan iman kita akan Yesus. Orang Kristen memiliki Roh Kudus yang berdiam
dalam setiap kehidupan orang percaya; di setiap penderitaan dan pergumulan
hidup Roh Kudus menjadi jaminan akan berkat yang akan diterima oleh setiap anak-anak
Tuhan. Roh Kudus yang memberikan pengharapan karena kita akan memiliki kemuliaanNya
kelak. Roh Kudus juga menolong kita dalam setiap apa yang kita alami dan mau
kerjakan dalam iman. Oleh karena itu milikilah Roh Kudus, maka kamu akan
dikuatkan. Amin. Selamat hari Minggu! (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar