“Bersyukurlah sebab Ia Baik”
(Mazmur 118:1-2+14-28)
Apakah yang menggerakkan seseorang bersyukur? Apakah
karena dia mendapatkan atau menemukan
sesuatu? Apakah karena dia memberikan atau menyumbangkan sesuatu? Tentu
berbeda-beda motivasi seseorang mengungkapkan rasa syukurnya.
Bagaimana
dengan pemazmur? Apa yang melatarbelakanginya bersyukur? Disebutkan bahwa pemazmur
bersyukur karena mengenal, merasakan, dan mengalami hidup yang ber-Tuhan.
Imannya menceritakan bahwa Tuhan itu baik dan kasih setia-Nya selama-lamanya
(ay. 1,2). Kebaikan dan kasih setia Tuhan itu tampak dalam kesediaan Allah menjawab
doa, menguatkan dan menyelamatkan pemazmur. Allah juga berkenan menunjukkan
kuasa dan keperkasaan-Nya (ay. 14-16,21). Pengalaman iman tersebut memberi
keyakinan bagi pemazmur bahwa dia akan tetap hidup sekalipun Allah menghajarnya
dengan keras (ay. 17,18).
Namun
tidak cukup sekedar mengalami dan mengamini. Dia merasa bahwa kebaikan dan
kasih setia Tuhan yang diterimanya bukanlah konsumsi pribadi melainkan harus dibagi
dan diberitakan. Apakah yang harus diberitakan? Pemazmur memberitakan pengalaman
dirinya ibarat batu yang dibuang namun menjadi batu penjuru. Batu yang tidak
dipandang menjadi batu yang diperhitungkan (ay.22). Batu yang tidak berharga menjadi
batu yang tak ternilai harganya. Hal itu terjadi hanya karena Allah yang
berkarya (ay.23). Pemazmur bersuka cita karena harkat dan martabatnya diangkat oleh
Allah.
Saudara/i,
jemaat Kristus yang merayakan Pesta Paskah di Tahun Keluarga HKBP 2016, hampir setiap hari kita membaca atau
mendengar bahwa belakangan ini semakin banyak orang frustrasi, depresi, putus
asa, menggunakan obat-obat terlarang, kekerasan, bunuh diri, dll. Apakah yang
menyebabkannya? Seorang bapak bijaksana pernah menuliskan bahwa hal-hal yang
disebutkan di atas mengalami peningkatan bukan karena orang jahat, frustrasi,
depresi bertambah banyak. Semuanya terjadi karena semakin banyak orang baik
yang berdiam diri. Semakin banyak orang yang tidak mau memberitakan dan
membagikan alias mendiamkan kebaikan
perbuatan-perbuatan Allah.
Mengapa itu terjadi? Apakah itu indikasi bertambahnya
orang yang tidak merasakan kebaikan dan kasih setia Allah serta tidak perduli terhadap
sesama? Paskah adalah momentum merasakan dan memberitakan kebaikan dan kasih
setia Allah. Kristus mendamaikan manusia dengan Allah dan segala kejahatan
manusia ditimpakan kepada-Nya. Dialah batu penjuru. Dia mengalami siksaan,
dibuang, dicambuk, memikul salib, disalibkan dan mengalami kematian. Namun Dia dibangkitkan
kembali dan orang percaya beroleh kehidupan kekal. Itulah kasih Allah. Kasih
yang menyelamatkan. Masihkah bermakna kasih-Nya bagimu? Selamat Paskah. Selamat
beribadah. Selamat hari minggu. Pegang teguh janji Tuhan.
Amin.
DOA PEMBERANGKATAN ANAK
MENGIKUTI UJIAN AKHIR NASIONAL
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
MINGGU, 27 MARET 2016 PUKUL 14.00 WIB
1. MENYANYI KJ. 253: 1+3 MAJULAH,
MAJULAH C=Do
(Sambil menyanyi anak-anak yang akan ujian sekolah maju ke depan Altar)
1. Majulah,
majulah, maju dalam t’rang permai dan nyalakanlah pelita Menantikan Mempelai;
sumber Hidup hanya Dia.
Umat Tuhan,
masuk pintuNya, majulah, majulah!
3. Tolaklah,
tolaklah tolak rayu dunia yang mencoba memegahkan
Dikau oleh
hartanya; jangan pandang kesenangan:
Janji Iblis
dan godaannya tolaklah, tolaklah!
2. RESPONSORIA MAZMUR 111: 1- 10
P: Haleluya!
Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan
orang-orang benar dan dalam jemaah. Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki
oleh semua orang yang menyukainya.
J: Agung dan bersemarak
pekerjaan-Nya, dan keadilan-Nya tetap untuk selamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya
yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
P: Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia
ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya
J: Kekuatan perbuatan-Nya
diberitakan-Nya kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka
bangsa-bangsa.
P: Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala
titah-Nya teguh, Kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam
kebenaran dan kejujuran.
J: Dikirim-Nya kebebasan
kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk
selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
P: Permulaan hikmat adalah
takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik.
Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. Amin.
3. DOA
PEMBERANGKATAN
Biar mida Jahowa, i ma marhite na mangulahon angka lomo ni rohaNa jala padaohon diri sian angka na nioraanNa. Antong
di bagasan roha na mabiar mida Jahowa, borhat ma hamu ankhonnami mangulahon ujianmuna be. Didongani asi ni roha ni Jahowa ma hamu!
Poda
4:5 mandok: “Sai eahi hapistaran, eahi ma tutu pangantusion; unang tung halupahon,
jala unang tundali angka hata ni pamanganku. Perolehlah hikmat, perolehlah
pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
Halak Batak mandok “Ijuk di parapara hotang di parlabian. Nabisuk nampuna hata na
oto tu panggadisan.” Angka ahli mandok “orang yang menguasai ilmu pengetahuan, dia menguasai dunia”. Alani
do umbahen di dok Salomo: Tuhori hamu ma parbinotoan i. Ai arga do
parbinotoan. Dibahen i unang marlembalemba mangalului parbinotoan. Poda 4:5 mandok “Sai eahi hapistaran, eahi ma tutu pangantusion; unang tung halupahon,
jala unang tundali angka hata ni pamanganku.
Dungi muse Poda 4 : 7 mandok “Parmulaan ni hapistaran, on do: Tuhori
hapistaran i, jala tuhorhon sandok na niomom tumuhor pangantusion!
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh
perolehlah pengertian.“ Alani aha?
Ala ummarga do hapistaran sian arta. Poda
8:11 mandok “Ai ummarga do hapistaran
sian mutiha, jala saluhut mata intan ndang tarpatudos tusi.” Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan
orang, tidak dapat menyamainya.
Hamu angka anakhon
ni huria ni Tuhanta na laho borhat Ujian Nasional, Tontu
sahali, tangiangkonon hamu, ndada asa gabe tompu malo be. Manang ala molo tapatupa partangiangan on gabe pintor malo hita maralus.
Ndang! Sudena i ingkon idaonta songon sada proses naung mardalan sian ari tu
ari. Alai naeng boanonta sude ulaonta tu Debata asa dilehon habisuhon,
hatauon dohot hahipason. Asa margogo, dao sian angka mara tarlobi dao sian
joujou ni sibolis asa unang gabe pangunjunan angka ulaon. Sada sinjata di hita
asa unang madabu tu pangunjunan i, i ma biar mida Jahowa. Poda 8:13 mandok: “Biar mida Jahowa do
mangkagigihon na jat, roha haginjangon dohot hajungkaton; pangalaho na jahat pe
dohot pamangan getegete pe na huhagigihon do.” Takut akan TUHAN ialah
membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku
yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Alani songon halak Kristen Batak hita, na parade masa depan ni bangso dohot ni Tuhanta hita, ta ingot hata ni Debata di Poda 4:10 “Sai tangihon, ale anaha, jala jangkon ma angka hatangki, asa tamba di ho angka taon ni ngolum.” Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah
perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak. Asa angka na mabiar mida
Jahowa dapotan tua dohot ganjang ni umur. Bukankah itu kesimpulan dari seluruh
cita-citamu?
4. MENYANYI KJ. 339: 1+3 MAJU, LASKAR KRISTUS ES=Do
(Sambil
menyanyi anak-anak yang akan ujian sekolah kembali ke tempat duduk)
1. Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g’lap! Ikut
salib Yesus,
Sungguh dan
tetap! Rajamu sendiri jalan di depan;
Majulah, iringi
panji cemerlang! Maju, laskar Kristus, lawan kuasa g’lap! Ikut salib Yesus, Sungguh
dan tetap!
3. Bagai laskar jaya G’reja maju t’rus di jejak
teladan saksi yang kudus.
Kita satu
tubuh yang kudus dan am; satu pengharapan, satu pun iman.
Maju, laskar Kristus,
lawan kuasa g’lap! Ikut salib Yesus, Sungguh dan tetap!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar