MINGGU EXAUDI 01 JUNI 2014
Renungan Minggu Exaudi
Nama minggu ini Exaudi,
artinya: “Dengarlah, TUHAN”. Exaudi
(bahasa Latin), dikutip dari Mazmur 27:7: “Dengarlah Tuhan, seruan yang
kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Nama minggu ini merupakan doa
permohonan kepada Tuhan, ketika orang percaya bergumul dalam penderitaan berat.
Ketika oramg percaya diterpa penderitaan yang maha hebat, hatinya digerakkan
memohon pertolongan kepada Tuhan. Exaudi, menunjukkan kepercayaan seseorang
kepada Tuhan; menunjukkan bahwa tidak ada kemampuannya menolong dirinya kecuali
Tuhan. Keyakinan kepada Tuhan mendorong kita memohon pertolongan Tuhan.
Permohonan
seperti itu yang disampaikan Tuhan Yesus dalam kotbah minggu ini, Yohannes 17:1-11. Tuhan Yesus memohon supaya semua orang percaya bersatu. “Supaya mereka
menjadi satu, Ut Omnes Unum Sint”. Perkataan Ut Omnes Unum Sint (Supaya mereka
menjadi satu), sangat melekat di hati dan pikiran para mahasiswa yang bergabung
dalam GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), karena perkataan itu menjadi
slogan perjuangan GMKI.
Tuhan Yesus
mendoakan supaya kita, orang percaya, bersatu.
Mengapa Tuhan Yesus memohon kepada Bapa di sorga supaya orang percaya
bersatu? Tuhan Yesus menyadari bahwa
dampak dosa di dalam kehidupan manusia adalah perselisihan dan perpecahan,
termasuk dalam diri para muridNya. Tuhan Yesus menyadari bahwa para murid,
orang percaya tidak berhasil melakukan tugas yang diberikan Tuhan Yesus tanpa
persatuan. Itu sebabnya, Tuhan Yesus berulangulang dalam Yohannes 17:20-26
supaya orang percaya bersatu.
Mengapa
kita harus bersatu? Tuhan menciptakan manusia dalam kepelbagaian. Hal itu ingin
menyatakan bahwa persatuan kita bukan sama rata, sama tinggi dan sama rendah.
Persatuan kita adalah dalam perbedaan. Persatuan dalam kepelbagaian. Persekutuan
tidak harus satu organisasi dan satu pimpinan. Namun persekutuan dalam
keberagaman. Perhatikan lukisan dan kembang bunga. Persekutuan kita adalah
seperti mur dengan baut. Baut tidak berguna tanpa mur, sebaliknya mur tanpa
baut tidak bermanfaat.
Persatuan
orang Kristen adalah bagaikan paduan suara (koor). Walaupun warna suara sopran
berbeda dari warna alto, tenor dan bas, namun kalau diarransemen, dipadu, akan
mengeluarkan suara yang enak dan indah didengar. Demikian persatuan orang
percaya, apabila kita mampu meletakkan perbedaan itu dalam perpaduan dan
harmonisasi akan memperlihatkan kehidupan yang indah dilihat orang lain, dan
nama Tuhan akan dipermuliakan.
Perbedaan
itu tidak boleh dihilangkan, tetapi perbedaan itu harus dipelihara supaya boleh
saling melengkapi. Jangan kita paksa orang Batak menjadi Jawa, orang Batak
perlu belajar dari orang Jawa. Timor perlu belajar dari Menado. Jawa perlu
belajar dari Ambon atau Papua. Jangan kita paksa jemaat lain menjadi jemaat
kita, tetapi jemaat kita perlu belajar
dari jemaat lain. Gereja HKBP belajar dari gereja lain.
Persatuan
dan kesatuan boleh terwujud apabila ada kerendahan hati. Dalam kemajemukan itu
harus ada kerendahan hati. Yang merasa lebih besar harus mampu merendahkan
diri. Kebesaran dan kelebihan itu harus memaksa merendahkan diri. Kencana
Sinamun Sela. Emas diperlihatkan seperti batu. Gold Disguised as stone.
Kerendahan
hati membuahkan kepedulian dan kebersamaan. Kerendahan hati membuahkan saling
menolong dan kerjasama. Apabila kita rendah hati maka kita mampu menghargai
kelebihan orang lain. Apabila kita rendah hati kita mampu belajar dari orang
lain. Apabila kita redndah hati, kita
boleh mengayomi orang lain.
Biar laut memecah pulau, jangan gelombang membelah buritan. Biar maut
memisah raga, orang percaya jangan pecah persatuan.
Selamat Hari Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar