Membangun Persekutuan yang Saling Mengasihi
(Kisah Para
Rasul 4:32-37)
Ada banyak hal yang
menjadi alasan membangun sebuah persekutuan/ kelompok. Boleh jadi karena mereka
mempunyai satu tujuan dan visi yang sama (karena memiliki perasaan yang sama),
ada juga demi mencari popularitas, boleh jadi untuk sebuah keuntungan lain. Dan
dasar pembentukan itu, motivasi dan tujuan akan terlihat kemudian seiring
dengan perjalanan waktu. Pada pertumbuhan gereja mula-mula, pemerintah Roma
terutama kaum Sanhedrin, dengan tegas dan keras melarang para Rasul untuk
membentuk sebuah komunitas, melarang memberikan kesaksian akan kebangkitan
Yesus. Akan tetapi dengan tegas dan berani mereka mengabaikannya. Para rasul
dengan semangat yang gigih dan berani mereka bersaksi akan kebangkitan Yesus,
mereka membangun komunitas (Komunitas orang percaya yang mau menerima Yesus
sebagai Tuhan/yang mau mendengarkan kesaksian mereka).
Gereja mula-mula
sungguh dipenuhi Roh Kudus, persekutuan yang mereka bangun pertama didasari
oleh keingintahuan akan apa yang disuarakan oleh para rasul, kedua oleh
keinginan untuk melihat semakin banyak mukjizat yang diperbuat oleh para rasul,
ketiga boleh jadi karena merasa sependeritaan (tekanan dari pihak Sanhedrin);
keempat boleh jadi karena iman mereka mulai bertumbuh. Mereka saling
memotivasi, saling menbangun dan saling menghibur, saling membantu dan saling
mendoakan. Mereka membangun sikap kepedulian sosial yang sangat tinggi, dan
masing-masing memiliki anggapan (bukan karena didoktrin) bahwa mereka harus
saling membantu/menolong dalam doa juga dalam ekonomi. Mereka menganggap bahwa
apa yang mereka miliki secara pribadi (harta kekayaan pribadi) adalah juga
milik sesama anggota persekutuan. Artinya mereka siap untuk membantu,
memberikan apa yang mereka miliki demi sejahtera bersama. Mereka membangun
persekutuan mereka didasari oleh kasih dan prinsip saling membantu. Buah dari
iman mereka akan pengorbanan Yesus, adalah kesediaan hati untuk memberikan
sesuatu yang mereka miliki (berbagi berkat dengan orang lain); artinya mereka
saling membangun rasa kepedulian sosial terhadap sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar