Nilai dari Sebuah Ketaatan
(1 Yohanes 3:19-24)
Orang yang bertumbuh dan
berkembang adalah mereka yang memiliki integritas yang kokoh, memiliki
kepribadian yang utuh serta memahami nilai kebenaran yang sesungguhnya. Tidak
mudah menyerah, tidak mudah terpengaruh oleh kecenderungan yang ada atau roh-roh
dunia. Misalnya bagaimana kita harus mampu menguasai diri dan perasaan,
menguasai emosional dengan baik untuk tidak terpengaruh pada keadaan atau
persoalan yang tengah dihadapi. Berhadapan dengan orang-orang yang membenci
kita, tentu perlu kesabaran dan ketabahan, tidak terpancing dengan apa yang
dunia ini perbuat. Tetapi tetap kesabaran dan kasih dalam artian tidak ikut
membenci dan memusuhinya.
Dalam perjalanan kekristenan,
tentu banyak tantangan dan cobaan, yang dapat membelokkan hati dan pemahaman
kita akan makna dan arti sebuah kesetiaan iman. Ada banyak orang yang tidak
kuat menghadapi tantangan, tergerus imannya juga karena melihat kecenderungan
yang berlaku, hilangnya kasih dan kebenaran, munculnya arogansi dari dunia
terhadap kekristenan. Sehingga boleh jadi membawa keraguan akan makna kebenaran
yang sesungguhnya. Memahami kebenaran tidaklah tergantung pada penilaian
sendiri, artinya kita jangan jadikan diri kita sebagai patokan kebenaran.
Tetapi juga bagaimana kita mau mendengarkan suara hati.
Artinya dengan mendengarkan suara
ada kesempatan bagi kita untuk evaluasi bagaimana kita hidup sebagai orang
Kristen yang benar. Apakah perilaku dan ketaatan kita sudah benar, sudahkah
kita hidup dalam kasih dan kebenaran firman Tuhan. Jika kita menyadari
kekurangan, kegagalan kita untuk setia dalam iman, kita jangan sekali-kali
menghakimi diri kita, dengan suara hati kita, tetapi melihat dan mengarahkan
hidup kita akan kemurahan kasih pengampunan Tuhan, sebab Allah lebih besar dari
suara hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar