MERDEKA
DARI
PERBUDAKAN
|
Siapun pun tidak ingin punya teman bermentalitas “kacang lupa kulit”. Kitab Ulangan tentang Musa sebelum melepaskan bangsanya masuk Tanah Perjanjian. Mereka akan menemui sebuah negeri yang baik dengan banyak berkat melimpah di dalamnya. Kitab Ulangan untuk mengingatkan mereka akan siapa diri mereka, dan bagaimana perjalanan kehidupan mereka, agar tidak seperti “kacang yang lupa pada kulitnya.” Tuhan memperingatkan umat Israel tentang status mereka dulu, yaitu sebagai budak di Mesir. Umat Israel mendapat kemerdekaan hanya karena pembebasan oleh tangan kuat Tuhan.
Tuhan
ingin supaya umat Israel tetap mengandalkan-Nya, sebagai Pembebas. Dialah yang
memerdekakan mereka dari perbudakan di Mesir dan selayaknya pujian dan
penyembahan umat Israel hanya ditujukan kepada-Nya. Tuhan menginginkan agar
umat Israel hidup dalam rasa solidaritas dan kepekaan yang dalam terhadap
sesama. Meskipun telah menjadi orang merdeka dan nantinya hidup penuh
kelimpahan berkat di Tanah Kanaan, mereka harus tetap memelihara kesahajaan. Hidup
bersimpati dan berempati terhadap sesama dan terhadap budak milik mereka. Memang
penghapusan hutang dan pembebasan budak bukan perkara gampang untuk dilakukan. Karena
bawaan alamiah manusia yang selalu ingin enak, pastilah memiliki keengganan melepaskan
budak waktu itu. Ada banyak budak saat itu. Budak yang sebangsa, budak yang
lain bangsa. Situasi perang, memungkinkan adanya para tawanan menimbulkan
kejahatan perbudakan. Allah berbelas kasihan pada semua manusia. Karena
itu, meski di zaman Perjanjian Lama, masih ada budak, tapi aturan yang Allah
berikan berusaha membebaskan dan memberdayakan mereka.
Jangan
biarkan sesamamu menderita, sedangkan kita dapat dan mampu memberinya kehidupan
yang lebih baik. Kita dipanggil untuk memberi sejahtera bagi mereka yang
bekerja dengan kita dan dengan semua orang. Demikianlah seharusnya cara hidup
semua orang yang hidup oleh kasih Tuhan. Darah Yesus telah membayar lunas dosa kita
dan menjanjikan hidup yang kekal. TUHAN menuntut orang percaya
menaati setiap perintah-Nya. Setiap orang percaya kepada Tuhan dalam Yesus
Kristus, tidak boleh mengeraskan hati. Perintah untuk menolong sesama yang
membutuhkan harus dilakukan, meniru Tuhan Yesus.
Ingat, tanpa pertolongan TUHAN, maka kita bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa! Karena telah dibebaskan, maka mari membebaskan. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar