ACARA KEBAKTIAN KELUARGA DI RUMAH
MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT
NEW
NORMAL COVID-19
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Rabu & Kamis, 19 & 20 Agustus 2020 Pukul 20.00
WIB
(P: Pemimpin Ibadah;
R: Anggota Keluarga)
I.
Persiapan
II.
Ibadah
1.
Marende BE No. 30:1-2 Yesus Lehon
Hatorangan (BL 135)
Ø Jesus
lehon hatorangan, hapistaran mangantusi hataMi.
Lehon
mata na marnida dohot roha na umboto dalanMi.
Asa
tongtong maradophon bohiMi mardalan hami.
Asa
digomgomi tondiMi ma hami.
Ø
Gaup ari ma ajari hami na di
haotoon i dope.
Asa
lam porsea hami Ho sambing do hangoluannami i.
Lam
lumeleng, lam pasolhot, tu rohaM ma rohanami.
Hombar
tu hataM ma pangalahonami.
………
BN HKBP ………
Ø
Yesus b’rikanlah Roh hikmat untuk
memahami Firman dariMu.
Dan
berilah penglihatan, juga hati yang mengerti jalanMu.
Agar
kami mengikuti jalan t’rang dalam sinarMu.
Langkah
kami aman dalam bimbinganMu.
Ø
Ajarlah kami selalu untuk memahami
semua p’rintahMu.
Agar
iman kami tumbuh pada Tuhan sumber hidup umatMu.
Makin
lama, s’makin kuat, iman kami kepadaMu.
Perilaku
kami seturut FirmanMu..
2.
Votum/Agenda (A.XV/A.7; D.XIII/44)
P: Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama
Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan
bumi.
P/K: Amin.
P: Demikianlah Firman Tuhan Yesus:
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan
dipuaskan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah. Haleluya. Kita berdoa: Ya Tuhan Allah Bapa kami yang Mahapengasih!
Tuntunlah kami kepada AnakMu, supaya kami menjadi milikNya. Berilah kepada kami
iman dan kepercayaan yang benar, supaya kami beribadah kepadaMu saja. Janganlah
biarkan jemaatMu menyandarkan pengharapanNya kepada hal-hal yang duniawi karena
Engkau penyelamat dan perlindungan saya. Tolonglah dan tuntunlah kami di jalan
kebenaran menuju kehidupan kekal, karena kasihMu dalam AnakMu, Tuhan Yesus
Kristus Tuhan kami.
P/K: Amin.
3.
Membaca Firman Tuhan: 1 Korintus 6:12-20
P: Mari kita baca Firman Tuhan yang
ditentukan hari ini dari kitab 1 Korintus 6:12-20, kita baca secara
responsoria: Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala
sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu
apapun.
K: Makanan adalah untuk perut, dan
perut untuk makanan; tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh
bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
P: Allah, yang membangkitkkan Tuhan,
akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.
K: Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu
adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya
kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
P: Atau tidak tahukah kamu, bahwa
siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan
dia? Sebab, demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging.”
K: Tetapi siapa yang mengikatkan
dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.
P: Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap
dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang
melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
K: Atau tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
P: Sebab kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar; Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Demikian
pembacaan Firman Tuhan; Berbahagialah orang yang yang mendengar Firman Allah
serta memeliharanya.
P/K: Amin.
4.
Marende BE No. 528:1 Tu dia ho dung
mate ho
Ø
Tu dia ho, dung mate ho? Alusi ma,
alusi ma.
Jempek tingkim, ujung na ro: Tu dia
ho, dung mate ho?
Dung mate ho, dung mate ho, sai
pingkir ma, tu dia ho?
………
BN HKBP ………
Ø
Jika ajalmu t’lah tiba. Ke mana kau,
renungkanlah.
Singkat hidupmu, maut tiba.
Ke mana kau, renungkanlah.
Karena maut, seg’ra tiba. Ke
mana kau? Renungkanlah.
5.
Renungan: Kejadian 11:1-9
1.
Adapun
seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
2.
Maka
berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear,
lalu menetaplah mereka di sana.
3.
Mereka
berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan
membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter
gala-gala sebagai tanah liat.
4.
Juga
kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara
yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan
terserak ke seluruh bumi.”
5.
Lalu
turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak
manusia itu.
6.
Dan
Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini
barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka
rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
7.
Baiklah
Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak
mengerti lagi bahasa masing-masing.”
8.
Demikianlah
mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti
mendirikan kota itu.
9.
Itulah
sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah
dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan
TUHAN ke seluruh bumi.
Penjelasan:
Manusia diperlengkapi Tuhan dengan
hikmat, pengetahuan dan roh, untuk dapat dipergunakan memahami apa rencana
Tuhan dalam kehidupannya. Juga diperlengkapi dengan keinginan, atau kehendak,
artinya Tuhan berikan kita kebebasan mempergunakan kesempatan, pola pikir,
kemampuan kita memahami apa yang sebenarnya. Dan tentunya kita harus mampu
mensyukurinya dan mempergunakannya dengan baik untuk menundukkan hati di
hadapan Tuhan.
Kisah menara Babel, adalah sebuah
menara kesombongan, pemberontakan manusia kepada kedaulatan Allah. Dengan
rencana mereka membangun menara Babel, ada tiga hal yang akan mereka tunjukkan:
Pertama: Pemberontakan untuk tidak mau memenuhi seluruh bumi (pergilah,
penuhilah seluruh bumi, ay. 4b). Kedua: Ketidakpercayaan manusia akan janji
perlindungan Tuhan. Tuhan menyebut bahwa tidak akan terjadi lagi air bah (Tuhan
buat pelangi sebagai tanda perjanjian) dan ketiga: Mereka memakai kemampuan,
kepintaran mereka untuk memberontak, merebut kedaulatan Tuhan dengan mencari
nama karena kehebatan dapat membangun menara yang hingga ke langit, mencari
pujian dan melecehkan kekuasaan Tuhan.
Terlalu sering manusia mengandalkan
kemampuan intelektualnya untuk menentang Allah, mengutamakan selera, kepuasan
hati, tanpa peduli apakah itu berkenan di hadapan Tuhan atau tidak. Dengan
kemampuan intelektualnya manusia memberontak kepada Allah, menyangkal
keberadaan dan kekuasaan Tuhan, menjadikan dirinya tuhan atas dirinya dan orang
lain. Padahal yang benar adalah jikalau kita dengan sungguh mempergunakan
segala kemampuan, kecerdasan kita untuk memahami dan mengerti apa yang Tuhan
kehendaki untuk kita lakukan, memahami Firman Allah yang menyelamatkan, serta
memahami tugas kita sebagai manusia ciptaan Tuhan, manusia yang telah
diselamatkan oleh Allah melalui Karya penyelamatan Yesus di kayu salib.
Tuhan tidak akan biarkan kelaliman
dan kezoliman manusia. Tuhan sendiri akan turun tangan menghentikan segala
pemberontakan manusia, Tuhan turun tangan menghentikan pemberontakan mereka
dengan mengacaukan bahasa mereka, mereka tidak mengerti satu sama lain. Hukuman
itu memaksa mereka untuk berpencar, berserak memenuhi bumi (ay. 7);
Kita masing-masing memiliki
kehendak dan keinginan, tetapi dengan Firman Tuhan hari ini mau megajak kita
memahami apa yang sepatutnya dan seharusnya kita lakukan sebagai wujud ketaatan
kita kepada Tuhan, bukan justru menentang kehendak Allah. Harus senantiasa
mengenal dan memahami apa yang menjadi keinginan/selera/kehendak hati, dan apa
yang menjadi kebutuhan. Sebab keinginan, selera belum tentu sudah menjadi
kebutuhan kita, akan tetapi setiap kebutuhan hidup kita adalah juga merupakan
keinginan artinya bagaimana kita harus bercermin pada diri kita sendiri,
bercermin pada Firman/kehendak Allah supaya kita mengerti apa yang semestinya
dan seharusnya kita lakukan demi kehidupan yang lebih baik, hari ini dan untuk
masa depan. Hendaknya setiap keinginan kita mampu berorientasi pada apa yang
berkenan kepada Allah, yang akan kita lakukan/kerjakan demi kemuliaan Tuhan,
sehingga kita dapat menjadi berkat bagi sekitar kita.
Kita harus akui bahwa kita berbeda
satu sama lain, berbeda pemahaman akan nilai hidup, nilai sebuah kebenaran,
berbeda dalam menyikapinya; tetapi bagaimanakah perbedaan yang kita miliki dapat
saling membangun satu dengan yang lain, bukan justru menciptakan perpecahan?
Perpecahan terjadi karena kesombongan moral dan spritualitas manusia, merasa
lebih hebat, kuat, pintar dan berkuasa. Kebobrokan moralitas melahirkan
pemberontakan dan saling merendahkan satu dengan yang lain, hilangnya kasih.
Mencuatnya ego pribadi atau kelompok, sebagai pemicu timbulnya perpecahan,
permusuhan.
Iman dan ketaatan kita akan Tuhan,
akan memberikan kita kedamaian, kehidupan dan keselamatan, hari ini dan hari
yang akan datang. Ketaatan kita akan Tuhan, akan memampukan kita mempergunakan
kecerdasan moral, kecerdasan intelektual kita menghadirkan syalom kerajaan
Allah di dunia ini, dan di sanalah nama Tuhan akan dipermuliakan. Amin.
6.
Marende BE No. 519:2-3 Tarbege do
panjou (BL 356)
Ø Na
olo hita paboahon, holong do Jesus Tuhan i.
Naung saut malua do dibahen ama
nang ina Batak i.
Hita sude, naeng ma rade,
Nang dilele da, haposan ma di
Debata.
Ø Antong
ringgas ma lao mamboan barita ni Tuhanta i.
Tu angka marga di na holom asa dapotan
dohot i.
Hita sude, naeng ma rade,
Nang dilele da, haposan ma di
Debata.
………
BN HKBP ………
Ø Marilah
kita memb’ritakan, besar kasih anug’rahNya.
Semua akan dibebaskan, oleh kasih
setiaNya.
Kita semua, sedialah, walau
dicela setialah, pada Tuhan.
Ø Gemarlah
kita memb’ritakan, injil dan kerajaanNya.
Bagi dunia kegelapan, agar beroleh
sinarNya.
Kita semua, sedialah, walau
dicela setialah, pada Tuhan.
7.
Doa dari Salah Seorang Anggota Keluarga
8.
Marende BE No. 516:1 Bege joujou ni
Jesus (BL 353)
Ø Bege
joujou ni Jesus i, tongtong di jou na lilu i.
Mago
do birubiru i, sian Tuhanta Jesus i.
Sai
lului, sai lului, birubiru na mago i.
Sai
lului, sai lului, mulak boan i tu Jesus.
………
BN HKBP ………
Ø Yesus
memanggil, dengarlah, Dia memanggil yang sesat.
Domba yang hilang pergi jauh,
dari Tuhan Sang Penebus.
Carilah, carilah, domba hilang yang
tersesat.
Carilah, carilah, bawa pulang
kepadaNya.
9.
Doa dari Kepala Keluarga
10.
Marende BE No. 487:1-2 Tung halak
namargogo (BL 329) Pelean
Ø
Tung halak na margogo sipartangiang
i.
Dokdok pe sitaonon ndang olo talu i.
Pos situtu rohana di Debata na i.
Tuhan na manaluhon sude pangaloi.
Ø
Nang hirahira mogap dibaen sitaonon
i.
Marsinggang do ibana managam Tuhan
i.
Dung jumpang pe tingkina sumurut
arsak i,
Tarapul ma rohana dibaen Tuhanta i.
………
BN HKBP ………
Ø
Tekun di dalam doa besar kuasanya.
Walau berat cobaan, tak pernah
menyerah.
Penuh kepercayaan, kepada Tuhannya.
Tuhan yang menaklukkan semua musuhNya.
Ø
Terkadang hampir kalah kar’na
deritanya,
Dia
sujud pada Tuhan, mohon bantuanNya.
Dan bila waktu tiba, ‘kan hilang
dukanya.
Terhiburlah hatinya, karena
Tuhan-Nya.
11.
Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa untuk
menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa
kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia
yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian
daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan
berkatilah persembahan
umat-Mu
ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di
dunia ini. Bukalah
hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh
dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam
Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa Kami:
P/K: Bapa kami yang di surga,
dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah
kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang
bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
daripada yang jahat.
Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.
P: Biarlah
kasih setia Tuhan menyerta kita semua. Amin.
(Jika
Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika
tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin!)
P: Anugerah
Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus
kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.
K: Amin…
Amin… Amin.
Persembahan
boleh dikirimkan ke:
1. Rekening Britama Cab. Pd Gede
No. (002) 038501000630566
2. Tabungan BNI No. (009)
1919667770
Tidak ada komentar:
Posting Komentar