ACARA KEBAKTIAN KELUARGA
DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT
HKBP PONDOK GEDE
RESORT PONDOK
GEDE
ACARA KEBAKTIAN KELUARGA
Pukul 20.00 WIB
Ev: Ulangan 15: 12-18
Ep: 1 Petrus 2: 13-17
(P: Pemimpin
Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)
1. Marende BE. HKBP No. 10: 1-2 hupuji Hupasangap Ho BL 128 Bes=Do 4/4
1. Hupuji,
hupasangap Ho Amang Pardengganbasa.
Ai
jadijadian-Mu do sude angka na masa.
Ditompa
Ho do sasude, dagingku ro di tondi pe;
Pinuji
ma goar-Mu.
4. Saluhut na
tinompa-Mi naeng sonang di roha-Mu.
Arian dohot
borngin pe disarihon roha-Mu.
Nang uhum
di gomgoman-Mi na tigor, na sintong do i;
Pinuji ma
goar-Mu.
2. Agenda (A.XV/A.4-D.XIII/60)
P: Di
dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus
yang menciptakan langit dan bumi. Amin.
Sebab beginilah
Firman Tuhan Allah: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku
dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba
itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku,
dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat. Haleluya!
Marilah kita berdoa:
Ya Tuhan Allah,
Yang Maha kasih dan Maha baik. Kami patut kena Hukum-Mu, karena kelalaian kami
terhadap Firman-Mu. Ampunilah dosa kami dan jauhkanlah kekurangan kami; berkati
dan kuatkanlah Jemaat-Mu supaya kami lepas dari kesengsaraan ini. Kami memuji
Engkau dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus Tuhan kami.
R: Amin.
3. Marilah kita mendengarkan Firman
Allah untuk Minggu ini, sebagai bacaan pada Kebaktian Keluarga ini yang
tertulis pada Kitab Ulangan 15: 12-18
P: "Apabila seorang saudaramu menjual
dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun seorang perempuan
Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang
ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka.
R: Dan
apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau
melepaskan dia dengan tangan hampa,
P: Engkau harus dengan limpahnya memberi bekal
kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat
pemerasanmu,
R: Sesuai
dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan
kepadanya.
P: Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu
budak di tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku
memberi perintah itu kepadamu pada hari ini.
R: Tetapi
apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena
ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu.
P: Maka
engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu,
sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat
kepada budakmu perempuan.
P+R: Amin.
4. Marende BE. HKBP No. 575: 1 Puji ma
Debata na Songkal Bes=Do 4/4
1. Puji ma
Debata na songkal, pasangap ma goar-Na.
Puji ma,
angka rura dohot lung, angka dolok na timbo
Dohot hasak
ni galumbang sude mamuji Ho.
Langit i na
mansai hembang, bintang i na mansai torang,
Ombun i na
mansai saksak pasangaphon Ho, o Debata.
Tung so olo
tading au, lao mamuji Ho Tuhan.
Nasa gogo bahenonhu
lao pasangaphon Ho.
Ro di ujung
ni ngolungku sai pujionhu Ho.
5. Khotbah 1
Petrus 2: 13-17
P: Firman Tuhan
Khotbah pada Kebaktian Keluarga ini diambil dari 1 Petrus 2: 13-17 mengatakan:
Tunduklah, karena Allah, kepada semua
lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun
kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat
dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah,
yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang
bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka,
tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah
saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja. Demikian Firman Tuhan!
Saudara-saudara
yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Hal jatidiri, identitas penting,
karena banyak hal yang kita lakukan muncul dari identitas kita. Tingkah laku
yang muncul dari identitas lebih dalam dan bertahan lebih lama daripada tingkah
laku yang hanya muncul dari rasa wajib atau karena teguran. Tingkah laku itu
dikuatkan dengan cara seperti Petrus di sini meneguhkan identitas sambil
mengingatkan krosten para pendatang tentang cara hidup yang sesuai dengan
identitas itu. Identitas
kita berakar dalam Kristus. Oleh karena pengharapan dalam kebangkitan-Nya, ada
“sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan”. Darah-Nya “mahal”, lebih
berharga daripada emas. Mahalnya Yesus membuat kita siap untuk membayar harga
ketaatan di tengah dunia yang tidak menyukai Yesus.
Orang-orang Yahudi mempunyai
ketidak-senangan kepada pemerintahan non Yahudi; dan merupakan suatu peribahasa
di kalangan mereka bahwa dunia diberikan kepada orang-orang Yahudi dan bahwa
mereka harus memerintah di mana-mana, dan bahwa orang-orang non Yahudi harus
tunduk kepada mereka.
Tetapi Petrus mengatakan bahwa
orang kristen harus tunduk kepada pemerintah, tak peduli pemerintah itu Yahudi
atau non Yahudi.
Ada banyak sekali orang kristen
tidak mau tunduk kepada pemerintah, seperti:
1. Dalam persoalan membayar pajak.
Padahal keharusan
membayar pajak ini ditekankan secara explicit dalam Roma 13: 6-7
- “(6) Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka
yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. (7) Bayarlah kepada semua
orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak,
cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang
berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima
hormat”.
2. Dalam persoalan peraturan lalu
lintas.
Sekarang ini makin
lama makin banyak orang-orang yang tidak peduli pada peraturan lalu lintas,
seperti naik sepeda motor tanpa helm, goncengan 3 orang, menerabas lampu merah,
melanggar batas kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Kalau
saudara adalah orang kristen, tidak peduli semua orang melakukan pelanggaran
terhadap peraturan lalu lintas, saudara harus tetap mentaatinya!
Petrus menulis
suratnya ini Roma sedang berkuasa, dan mereka bukan hanya tidak percaya kepada
Tuhan Yesus, tetapi juga melakukan penjajahan dan penindasan. Tetapi Petrus
tetap memerintahkan untuk tunduk kepada pemerintah. Bdk. 1Petrus 2:18
- “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah
dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah,
tetapi juga kepada yang bengis”.
Lebih dari itu, pada
saat itu kata ‘raja’ jelas menunjuk kepada kaisar Roma. Dan kaisar Roma pada
saat itu adalah Nero. Tetapi Petrus / Firman Tuhan tetap menyuruh orang kristen
untuk taat kepadanya.
Mengakui
pemerintahan mana pun yang sah, harus membayar pajak, dan mentaati hukum-hukumnya.
Revolusi tidak pernah diperintahkan, bahkan pada masa penganiayaan atau
penyimpangan lain yang menyolok dari kekuasaan. Kekristenan tidak menganjurkan
pemberontakan, jutru menganjurkan bahwa semua otoritas pemerintahan yang sah
datang dari Allah (Roma 13:1). Karena itu ketaatan harus diberikan kepada semua
yang memerintah, karena mereka telah diangkat pada kehormatan itu bukan karena
kebetulan, tetapi oleh providensia Allah. Roma 13:1 “Tiap-tiap orang harus takluk kepada
pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari
Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu
barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang
melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya”. Amsal 8:15 “Karena aku para raja memerintah, dan
para pembesar menetapkan keadilan”. Karena itu ketaatan kepada pemerintah itu harus
dilakukan karena / demi Allah.
Maka perbuatlah apa
yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah
hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah
akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah
hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat”.
Kemudian orang Kristen
hiduplah sebagai orang merdeka. Maksudnya orang kristen bukannya merdeka dalam
arti bebas berbuat dosa, karena ini justru merupakan perbudakan dari setan dan
dosa (Yoh. 8:34 2Tim. 2:26). Juga bukan merdeka dalam arti bebas dari
segala kewajiban-kewajiban kita sebagai orang kristen. Lalu merdeka dalam hal
apa? Kemerdekaan dari hukum Taurat sebagai perjanjian perbuatan baik, yang
menunjuk pada pembenaran dan keselamatan karena perbuatan baik. Jadi, sekalipun
kita tetap harus mentaati hukum Taurat, tetapi kita tidak mentaatinya untuk
masuk surga. Karena kita masuk surga / diselamatkan karena iman kita kepada
Yesus Kristus, bukan karena perbuatan baik kita.
Orang kristen yang
sejati pun bisa hidup sambil menyalahgunakan kemerdekaan dalam Kristus untuk
menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, kekristenannya hanya sebagai topeng. Karena
itu kebebasan Kristen adalah kebebasan untuk melayani. Hanya di dalam Kristus
seseorang manusia begitu bebas dari dirinya sendiri dan dosa. Kebebasan datang
pada saat seseorang manusia menerima Kristus sebagai raja dari hatinya dan
Tuhan dari kehidupannya.
Orang Yahudi
menganggap diri mereka sebagai orang merdeka, dan hanya berhutang kesetiaan
kepada Allah saja, dan karena itu mereka terus memberontak kepada pemerintah
Roma, kepada siapa Allah menundukkan mereka, karena pemberontakan mereka
terhadap-Nya. Jadi mereka menggunakan kemerdekaan mereka sebagai alasan untuk
melakukan kejahatan dan pemberontakan. Orang kristen tidak boleh bersikap
seperti orang-orang Yahudi ini.
Orang kristen memang
adalah orang merdeka. Mereka merdeka dari setan dan dosa, tetapi mereka adalah
hamba-hamba Allah, dan karena itu harus taat kepada Allah, dan karena Allah
menyuruh mereka taat kepada pemerintah, maka mereka harus taat kepada
pemerintah.
Orang Kristen tidak
boleh merendahkan siapapun, betapa pun jelek / hinanya keadaan lahiriahnya,
dalam tubuhnya, atau dalam pikirannya, atau bahkan betapa pun jauhnya ia jatuh
dari Allah dan kebaikan. Nama Allah mungkin dituliskan pada jiwa tersebut;
rendah dalam semua hal-hal duniawi, tetapi mungkin tinggi dalam kasih karunia’;
Tuhan Yesus mati untuk jiwa yang jatuh dan malang itu; ia mungkin dipulihkan
dan dimenangkan kembali dan diampuni seperti perempuan berdosa yang mencuci
kaki Tuhan dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambut kepalanya. Karena
itu, orang Kristen harus memperlakukan semua orang dengan perhatian dan hormat;
caci maki / cemoohan dan hinaan sama sekali tidak pada tempatnya dalam
murid-murid dari Juruselamat yang rendah hati. Amin.
6. Marende BE. HKBP No. 161: 1 Tangihon
Anggukanggukhon BL 133 G=Do 4/4
1. Tangihon
anggukanggukhon, asi rohaM Jahowa.
Mansai
tarponjot rohangkon dibaen godang ni dosa.
Tung
sura dibaloshon Ho luhut na sala dompak Ho,
Tung
ise tartahansa.
7. Tangiang Sian Sada Anakhon
8. Marende BE. HKBP No. 411: 1 Nang pe rara Dosamu BL 274 As=Do 3/4 (Pelean
1-2)
1. Nang pe
rara dosamuna ias dibaen mudar-Hu.
Na
dapdap songon hasumba, songon itak do.
Nang
pe rara dosamu, nang pe rara dosamu;
Ias
dibaen mudarhu, ias dibaen mudarhu.
9. Tangiang Sian Natoras
10. Marende BE. HKBP No. 221: 1- Tuhan Jesus Siparmahan BL 92 G=Do 3/4 (Pelean
3)
1. Tuhan
Jesus Siparmahan, au birubiru-Na do.
Jesus
gok di Ho rohangku, sai ihuthononhu Ho.
Sai
ihuthononhu Ho, sai ihuthononhu Ho.
Jesus
gok di Ho rohangku, sai ihuthononhu Ho.
2. Jumpa masa
sorimago, tung pangapul Ho gogo.
Ia
bogas-Mi huida, sai ihuthononhu Ho.
Sai
ihuthononhu Ho. Sai ihuthononhu Ho.
Ia
bogas-Mi huida, sai ihuthononhu Ho.
11. Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat
P: Marilah kita berdoa
untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa
Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami
masing-masing.
Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali
sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah
dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat
kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan
karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:
Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya.
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai
selama-lamanya.
Amin.
12. Berkat
(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin
Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin,
amin, amin!)
P: Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih
Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita
sekalian. Amin.
13. Menyanyikan: Amin, amin, amin!
Persembahan boleh dikirimkan ke:
1. Rekening
Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566
Tidak ada komentar:
Posting Komentar