ACARA
KEBAKTIAN KELUARGA
DI
RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT
DISTRIK19
BEKASI
Rabu-Kamis,
1-2 April 2020
1. Pamuhai (P: Pemimpin Ibadah-R: Jemaat anggota
Keluarga)
P: Ita pasonang ma rohanta, asa masuk ma
hita tu Acara Kebaktian
Keluarga
di rumah
masing-masing anggota jemaat HKBP
Pondok Gede Resort Pondok Gede Distrik 19 bekasi di ari Rabu-kamis, 1-2 April
2020. Marende ma hita:
2. Marende BE. HKBP No. 249: 1,4 Ngot ma ho, o Tondingki
1. Ngot ma
Ho, o tondingki dungo martangiang
Asa
unang musu i tole so tinagam
Bisuk
ni setan i do manait tu dosa
Lan
na bonar roha.
2. Martangiang
ho huhut asa saut malua
Sian
jea saluhut gabe ho martua
Jesus
do na gogo jala tau mangalo
Saluhut
pangago.
3. Pamuhai
U: Mulak
ma hita tu Tuhan Debatanta!
H: Ai parasi jala parholong ni roha do Ibana.
U: Di
tingki ari hagogotanki joujou do ahu tu Ho,
H: Ala huboto alusan-Mu do ahu.
U: Na tama do Birubiru naung tarbunu i, manjalo
hagogoon dohot hamoraon dohot hapistaran,
H: Dohot sahala dohot hamuliaon dohot hasangapon
dohot puji-pujian. Marende ma hita!
4. Marende BE.
HKBP No.518: 3 Marsinondang dibaen
3.
Haholomon mangkuphupi toropan di tano
i,
Tung torop
mangkalungunhon,
Sondang tu dalanna
i.
Tapagalak
palitonta, tapatiur dalan i,
Ai torop dope na
lilu, sai hatop ma mulak I
5. Agenda
(A.VI/B.5-D.V/20)
P: Di dalam
Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang
menciptakan langit dan bumi.
R: Amin.
P: Kasihanilah aku, ya
Tuhan, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku,
meranalah jiwa dan tubuhku. Tetapi kepada-Mu aku
percaya, ya Tuhan, aku berkata: “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam
tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan
orang-orang yang mengejar aku! Tuhan janganlah biarkan aku mendapat malu, sebab
aku berseru kepada-Mu; luputlah aku oleh karena keadilan-Mu. Haleluya! Marilah kita berdoa: Ya Bapa kami yang Mahapengasih! Allah sumber kebahagiaan
kami. Pada masa-masa ini kami mengingat dan merenungkan penderitaan dan
kematian Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kuduskanlah dan pusatkanlah hati
kami, agar kami sanggup merasakan semua penderitean dan kesengsaraan yang telah
diderita Anak-Mu, Tuhan Yesus. Tunjukkanlah kepada kami dosa yang telah
kami lakukan yang harus kami tinggalkan, dan tolonglah kami mengalahkan
keinginan-keinginan daging; kuatkan kami melakukan perbuatan-perbuatan
yang sesuai dengan kehendak Penebus kami, Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami.
R: Amin.
6. Yohanes 12: 12-19
P: Marilah kita mendengarkan Firman Allah untuk
Minggu ini, sebagai bacaan pada Kebaktian ini yang tertulis pada Yohanes 12:
12-19. Demikian Firman Tuhan: Keesokan
harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus
sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,
R: Mereka
mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru:
"Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
P: Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia
naik ke atasnya, seperti ada tertulis:
R: "Jangan takut, hai puteri Sion,
lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."
P: Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti
akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka,
R: Bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka
telah melakukannya juga untuk Dia.
P: Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia
ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara
orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
R: Amin.
7.
Marende BE. HKBP No.417: 1 Rade Situtu Haluaon (BL 278)
1. Rade situtu haluaon na naeng tangkuponmu
antong.
Rade nang di ho hatuaon, sihalashononmu tongtong.
Bernit do ditaon Tuhanmu pasaehon dosam sasude.
Tung unang paujat Ibana, sai jangkon panghophop-Na
i.
8. Firman Tuhan Khotbah pada Kebaktian Keluarga ini
diambil dari Yesaya 52: 7-12
P: Betapa indahnya kelihatan dari puncak
bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan
memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada
Sion: "Allahmu itu Raja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal
engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri
mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. Bergembiralah,
bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah
menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya
yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan
yang dari Allah kita. Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah
engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah
dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN! Sungguh, kamu
tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan
berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu. Demikian Firman Tuhan!
Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama
Tuhan Yesus Kristus!
Yesaya 52: 7-12
Saat
kita mempelajari sejarah Israel sebagai umat Tuhan, secara khusus ketika kita
melihat Tuhan meningkatkan hukuman untuk dosa mereka. Setiap hukuman yang baru
akan sedikit lebih buruk daripada hukuman sebelumnya. Tuhan memulai dengan
mengirimkan orang-orang dari bangsa-bangsa sekitar untuk menyerang. Misalnya
bangsa Filistin. Jadi hukuman pertama
bagi mereka adalah kehilangan harta benda. Tetapi karena mereka tidak
memperhatikannya, hukuman itu menjadi lebih serius. Kekeringan, kelaparan dan
kekurangan makanan. Saat mereka tetap tidak mendengarkan maka hukumannya adalah
penyakit dan kehilangan kesehatan. Dan
puncak hukuman itu bagi mereka adalah kehilangan Tanah Perjanjian. Setelah dari
mesir, sekali lagi mereka dibawa ke negeri asing. Mereka dibawa ke negeri Babel.
Mereka pernah Tuhan jemput pulang dari tanah Mesir. Maka jika mereka tetap
hidup dengan tidak menghiraukan firman Tuhan, maka Tuhan berkata: “Keluarlah
dari tanah-Ku!”
Sebenarnya
ada dua pembuangan yang sedang mereka alami.
- Perang Saudara. Ketika proses
pembuangan ke negeri asing itu datang, bangsa Israel sedang mengalami
perang saudara. Kerajaan Israel Utara dengan sepuluh suku telah menetapkan
raja mereka sendiri (Suku Zebulon, Isakhar, Asyer, Naftali, Dan, Manasye,
Efraim, Ruben dan Gad, dan beberapa anggota dari Suku Lewi yang tidak
memiliki hak tanah). Dan kerajaan Israel Selatan (Yehuda suku terbesar dan
Benyamin suku terkecil) menetapkan Yerusalem menjadi pusat pemerintahan
mereka. Kedua kerajaan bersaudara ini berperang.
· Pembuangan
pertama 721 sM kesepuluh suku dibawa ke Assyur. Kemudian kerajaan Assyur
mengalami kemunduran dan dikuasai kerajaan Babel.
· Kemudian terjadi
pembuangan kedua atas kerajaan Israel Selatan dari Yerusalem 586 sM. Dan inilah
pembuangan utama yang dibicarakan di Perjanjian Lama. Pembuangan Kerajaan
Israel Selatan Yehuda dibagi atas tiga gelombang.
1.
Tahun 606 sM
Babel membawa anggota kerajaan-seluruh penguasa. Babel mengira dengan
menyingkirkan kalangan teratas dari masyarakat Israel Selatan maka bangsa
tersebut akan lumpuh dan menyerah. Dan Daniel berada dalam kalangan teratas
tersebut dibawa ke Babel saat masih remaja bersama kalangan atas bangsa
tersebut. Namun cara ini tidak berhasil melumpuhkan kerajaan Israel Selatan.
Orang- orang yang masih tinggal tetap mengadakan pemberontakan untuk lepas dari
penguasa Babel.
2. Kemudian Tahun
597 sM Babel membawa semua ahli, yaitu orang-orang yang menghasilkan uang.
Babel mengira kalau keadaan ekonomi lumpuh, orang-orang menjadi miskin maka
bangsa Israel Selatan tersebut akan menyerah. Turut juga dibawa ke Babel
seorang imam/nabi bernama Yehezkiel, salah seorang yang cukup penting Israel
yang turut dibawa ke pembuangan. Cara inipun tidak berhasil melumpuhkan Israel.
Orang-orang yang tersisa tetap memberontak.
3. Akhirnya bangsa
Babel datang tahun 586 sM dan membawa semua orang dan menghancurkan Bait Allah.
Yerusalem rata dengan tanah. Israel Selatan (Yehuda) menjadi kosong karena
semua sudah dibawa ke Babel. Demikianlah pembuangan Kerajaan Israel Utara (di
Samaria) dan Israel Selatan (Yehuda di Yerusalem) berada di pembuangan Babel di
bawah pemerintahan raja Babel Nebukadnezar selama 70 tahun.
Dalam
masa-masa menjelang akhir pembuangan Babel lah seruan kenabian Yesaya ini,
pemberitaan Yesaya tentang keselamatan yang akan datang yang dibawa Hamba
Tuhan. Pada awalnya diberitakan bahwa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan adalah
Hamba Tuhan yang akan memberitakan kesaksian tentang penyelamatan Tuhan kepada
bangsa-bangsa lain (Yes.45:20-24a; 48.20; 55:3-4). Tetapi mereka buta dan tuli
(Yes.42:18-20). Namun demikian Allah tetap mengasihi mereka, sehingga mereka
perlu dimurnikan (Yes.48:9-11; 55:6-7).
Di samping bangsa
Israel sebagai hamba Tuhan yang gagal, yang tidak dapat mengemban tugas, akan
datang Hamba Tuhan yang benar (Yes.42:1-9;
49:1-7; 50:4-12; 52:13-53:12) Secara ringkas Hamba Tuhan ini disebutkan “akan
membawa hukum Allah kepada bangsa-bangsa dan menjadi terang bagi mereka,
telinganya dibuka dan ia dengar-dengaran kepada Tuhan setiap hari, bahkan ia
rela menderita dan mati menggantikan orang banyak. Melalui dia keselamatan yang
dari pada Tuhan sampai ke ujung bumi.”
Siapakah Dia?
Alkitab tidak
menyebut oknumnya. Hanya, menggambarkan satu pribadi yang utuh. Karena itu pada
masa nubuatan, tentunya hal ini dapat membawa berbagai penafsiran yang dapat
mengecoh orang banyak. Akan tetapi sebagai pendekatan satu hal sebagai
identifikasinya disebutkan, yakni Hamba Tuhan itu adalah “orang benar” (tsadiq
53:11), yaitu orang yang membebaskan dari tuntutan, yang menyatakan benar atau
salah. “Orang benar” itu tidak menolak Tuhan walaupun dia menderita dan dihina
atau terkulai, melainkan tetap memelihara persekutuan dengan Tuhan (52:13). Dia
juga setia memelihara persekutuan dengan manusia yang letih-lesu, bahkan dengan
mereka yang memberontak kepada Allah pun (53:12). Karena solidaritasnya dia
rela menderita. “Orang benar” itu itu sendiri berani menggantikan tempat
orang-orang yang dihukum dan yang menderita sehingga ia yang menjalani hukuman
dan penderitaan itu.
Yesaya, melihat
bahwa penderitaan Hamba Tuhan itu tidak berakhir dengan kesedihan, justru
sesudah penderitaan itu, Hamba Tuhan menjadi terang, membenarkan banyak orang
yang menjadi bagiannya sendiri.
Renungan:
Hamba Tuhan
yang menggantikan kita dalam menjalani penghukuman Tuhan, yang selayaknya
kepada kita. Dia-lah Yesus Kristus Tuhan
kita! “Kepada-Nya (Yesus) diberikan
kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada
tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi
orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4: 17-19).
Di tengah
deraan pandemi Virus Corona (Covid-19) dan kita dianjurkan untuk melakukan
Phisical Distancing, Social Distancing, dan sebagian tempat harus melakukan
Lockdown. Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan dan harus “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes. 5: 16-18). Karena Yesus Kristus sebagai
Hamba Allah di dunia, telah tampil dengan bijaksana, dan bertindak dengan
hikmat. Semua yang Yesus katakan dan lakukan, di sepanjang pelayanan-Nya di
bumi, telah dilakukan dengan hikmat yang agung. Yesus, adalah Hamba Allah Bapa
– Allah Anak, telah dibangkitkan dari antara orang mati, naik ke Surga, duduk
di sebelah kanan Bapa sekarang dan selamanya! Haleluya! Itulah Juruselamat! Amin.
9. Marende BE.
HKBP No.691: 1 Hupasahat ma tu Jesus
1. Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.
Roha nang pambahenanhu, saluhutna tingkingki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna diringki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.
10. Doa Mazmur 69:
30-37 (Dimpin oleh salah seorang anak)
Ya Tuhan Allah Bapa kami yang di
surga! Engkau yang Empunya langit dan bumi beserta isinya. Tangan-Mu yang
menciptakannya, dan Engkaulah yang memberikan kehidupan bagi semuanya. Kami
berkumpul di sini dan memohon pada-Mu. Kiranya kasih-Mu yang mengatasi segenap
kekurangan kami. Kami memohon dari segenap hati, agar Tuhan mengasihi kami.
Marilah kita bersama-sama berdoa menurut doa pemazmur 69: 30-37:
P: Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan,
keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
R: Aku akan memuji-muji nama Allah dengan
nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
P: Pada pemandangan Allah itu lebih baik dari
pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.
R: Lihatlah, hai orang-orang yang rendah
hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup
kembali!
P: Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang
miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
R: Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia,
lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
P: Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan
membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
R: Anak cucu hamba-hamba-Nya akan
mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
P: Kasihanilah kami Tuhan! Kiranya Engkau
menyatakan kasih-Mu, agar kami tahu mengucapkan terima kasih dan memuji nama-Mu
yang Kudus di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
11. Marende BE.
HKBP No. 565: 3 Las Rohangku Lao Mamuji
3. Debata parholong roha na manesa dosangki.
Ndang tarbaen so las rohangku lao mamuji asi-Mi.
Sai ajari sude hami mangulahon holong i.
Asa gok las rohanami di bagasan Tuhan i.
12. Tangiang
Pangondianon (A: Ama; I: Ina; An: Anak; S: Sude)
A:
Martangiang ma hita: Ale Tuhan, tompa ma
di Ho marhite huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi mangintopi angka ulaon
hakorason na masa di angka bagasnami be,
I: Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon
ma hami!
An:
Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi
mangintopi angka ulaon hakorason na binahen ni angka ama tu pardihutana, nang
pardihuta tu sinondukna,
A: Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma
hami!
I:
Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite
huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi mangintopi angka ulaon hakorason na
binahen ni angka natua-tua tu angka dakdanakna,
An: Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma
hami!
A: Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite huaso ni holong-Mi,
sada punguan na boi mangintopi angka ulaon hakorason na masa tu angka sundut na
poso, di tongatonga ni rumahtangga nang di masyarakat pe.
An: Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma
hami!
I: Ale Tuhan, urupi ma sandok halak Kristen,
asa margogo muse pataridahon hasadaonna,
An: Sai pasada
ma nasida, asa gabe porsea portibi on.
A:
Ale Debata, Amanami, paloas ma hami
marurat di bagasan holong ni roha ni Anak-Mu. Ai nunga disolukhon Ibana rupa ni
hatoban, asa hobasan-Na Ho di bagasan pujian dohot unduk ni roha na singkop.
Paloas ma parbue ni asi ni roha dohot dame haruar sian ngolunami, marhitehite
Jesus, Anak-Mi, na mangolu jala na
manggomgomi rap dohot Ho dohot Tondi Parbadia, nuaeng, tongtong sahat ro di
salelengna.
S: Amen.
13. Marende BE.
No. 487:1, 3 Tung halak na margogo (Pelean)
1. Tung
halak na margogo si partangiang i
Dokdok
pe sitaonon,ndang olo talu i
Pos
situtu rohana di Debatana i
Tuhanna
manaluhon sude pangalo i.
3. Imbaru
panghirimon nang hagogoon i
Margogo
marsahala do partangiang i
Togu
muse langkana lao marjamita i
Ai
Kristus do donganna di ulaonna i.
14. Doa
Persembahan – Bapa kami – Berkat
P: Marilah kita
berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa
Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami
masing-masing.
Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali
sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah
dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat
kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan
karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Marilah kita bersama-sama
mengucapkan Doa Bapa kami:
S: Bapa kami
yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya.
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi
lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai
selama-lamanya.
Amin.
15. Berkat
(Berkat disampaikan Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Kebaktian. Jika tidak
langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).
P: Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih
Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian.
Amin.
16. Menyanyikan:
Amin, amin, amin!
Persembahan
boleh dikirimkan ke:
Rekening Britama
Cab. Pd Gede No. 038501000630566
Tabungan BNI No.
1919667770