KALAHKAN
KEJAHATAN
DENGAN
PERBUATAN BAIK
Kasih tidak boleh berpura-pura, sebab jikalau itu terjadi kita hanya menipu diri kita sendiri juga
menipu banyak orang. Mengasihi adalah merupakan tugas dan kewajiban kita baik
dari segi moral maupun iman. Dengan kasih kita akan mampu membuat semuanya indah, dapat kita rasakan dan juga bagi
orang lain. Dan juga dengan kasih kita akan mampu memperlihatkan integritas
moral dan iman kita yang sesungguhnya. Sikap dan tindakan/perbuatan kasih pasti akan berkenan di hadapan Tuhan,
sebab perbuatan itu juga mengandung nilai sebuah persembahan hidup kepada Tuhan
(Mat. 25:40).
Ada beberapa hal yang harus kita cermati, bagaimana
karunia-karunia yang kita miliki dapat
kita pergunakan dengan baik dan mempunyai nilai bagi banyak orang, ay. 9: ”Kasih“; dengan kasih yang tulus dan sungguh, dalam hal ini
bagaimana kita dimampukan mengejar segala apa yang tergolong pada kebaikan dan
membenci segala apa yang tergolong pada kejahatan. Ay. 10 “Berusaha mengalahkan diri dan mampu menghargai,
mengormati orang lain. Bagaimana hidup dan
pikiran kita tidak fokus pada diri sendiri, tatapi juga kepada kebaikan,
kesejahteraan orang lain di sekitar kita. Ay. 11: Bagaimana kita senantiasa
mempunyai suka cita dan
pengharapan yang menyala-nyala
(optimisme yang menyala-nyala oleh
iman akan Yesus). Ay. 12: Bagaimana harus kokoh, kuat dalam
menghadapi segala sesuatu yang termasuk dalam penderitaan/kesulitan, tidak mau
menyerah kepada keadaan, tetapi berusaha senantiasa melihat dan menapaki masa
depan yang penuh harapan, tidak memiliki iman yang cengeng tetapi yang optimis.
Ay. 14-15: Orang percaya tidak ada memiliki rasa benci dan dendam bahkan kepada
mereka yang menganiaya sekalipun, tetapi sebaliknya; dengan menunjukkan kasih, kita akan menegornya secara halus untuk
menyadarkannya dengan apa yang telah dia perbuat; sebab pembalasan akan sebuah
kejahatan atau ketidakbenaran, boleh jadi akan semakin memperkeruh kedaaan;
jikalau kita mau mengatasi masalah hendaknya tidak memperhadapkan kesalahan
dengan kesalahan, kejahatan dengan kejahatan; tetapi adalah dengan
memperhadapkan kejahatan dengan kebaikan; kebenaran dengan ketidakbenaran,
dengan itu kita akan dapat melihat perbedaan serta dampak yang ditimbulkan
kemudian.
Mengatasi masalah
tanpa masalah seperti semboyan penggadaian; dalam artian bagaimana seseorang
itu dapat tertolong dalam mengatasi persoalan kehidupannya (moral, etika dan
iman); menolong seseorang serta membangun semangat, memotivasi seseorang tanpa harus memperhadapkannya dengan
kegagalannya, kesalahannya, (masa lalunya yang kelam) tetapi menuntunnya dengan solusi pemikiran,
pemahaman baru akan kehidupan yang sesungguhnya dengan memberikan keteladanan
sikap. Berbuat baik kepada mereka yang menyakiti kita, itulah yang harus kita
lakukan sebagai wujud iman dan kesetiaan kasih kita akan Tuhan. Ciri karakter
seperti inilah yang Paulus katakan yang harus dimiliki setiap orang Kristen
dalam mempergumulkan problema dan tantangan kehidupan sehari-hari: ”Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan perbuatan baik“ (12:21). Hanya dengan
kebaikan kita dapat membungkam kejahatan. (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar