Hari Tuhan Telah Dekat
(Sepania 1:7,
12-18)
Penantian adalah
suatu pekerjaan yang membosankan, terutama bagi mereka yang tidak mampu
melakukan aktifitas untuk mengisi kekosongan waktu yang tengah dia hadapi.
Sempitnya waktu juga memberikan celah bagi banyak orang untuk mempergunakan
kesempatan itu untuk membangun diri dalam kekuasaan, kekayaan, sehingga
mempolitisir kebebasan, kesempatan, kekuasaan yang dia miliki untuk kepentingan
diri. Kekuasaan juga
cenderung membawa orang lupa diri, menjadikannya arogan dan tidak peduli akan
sesama, juga tidak lagi takut akan Tuhan. Dalam kebebasan dan kekuasaan yang
mereka miliki, mereka akan mampu berkata bahwa Tuhan tidak ada, Tuhan tidak
akan melihat apa yang tengah mereka lakukan.
Seorang bijak akan mampu melihat
apa dan bagaimana mengelola waktu yang ada untuk dapat mendatangkan sukacita
bagi dirinya juga bagi diri orang lain, seorang pemimpin, orang yang berkuasa
yang bijak akan mampu memahami apa tugas tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya, dan mampu menyadari dari siapakah kuasa itu dia terima, terutama seorang pemimpin yang takut akan Tuhan, yang
percaya akan Tuhan, akan mampu memberikan yang terbaik buat warga yang dia
pimpin. Bukan sebaliknya
untuk memperkaya diri, sebab dia pasti akan menyadari bahwa kesempatan itu akan berlalu, apa yang dia
miliki, kuasa, jabatan, harta tidak akan mampu menjamin kesejahteraan hidup
masa depannya. Saatnya akan
tiba, segalanya akan berlalu dan berakhir. Itulah yang disuarakan Nabi Zefanya yang menubuatkan akan tiba harinya, semuanya akan
berlalu, kemegahan dan kebesaran bangsa Israel, kekuasaan para raja dan
pemimpin umat, terlebih Zefanya mengingatkan akan kebobrokan moral mereka yang
menindas umat, yang membelokkan keadilan dan kebenaran demi keuntungan pribadi.
Mereka tidak lagi takut akan
Tuhan, dan bahkan mereka mampu berkata bahwa Tuhan itu tidak lagi bekerja,
tidak akan dapat melihat kejahatan mereka. Setiap ada aksi pasti ada reaksi... Tuhan melihat kebobrokan mental dan spritualitas
mereka, Tuhan memberikan mereka waktu untuk berubah/bertobat sebab hanya dengan
jalan itulah mereka akan terlepas dari penghukuman.
Saatnya akan tiba,
harinya akan mempertanggungjawabkan segala apa yang telah kita nikmati,
lalui, kerjakan; segala
pertanggungjawaban akan diminta, yang bijak dan takut akan Tuhan akan
diperlengkapi, akan tetapi yang tidak percaya akan dihukum. Saatnya akan berakhir di
mana ada dua keadaan yang terjadi; kebahagiaan bagi mereka yang dapat
mempergunakan waktunya dengan baik, yang terus-menerus membangun
persekutuannya dengan Tuhan dalam iman dan ketulusan, dalam kebenaran dan
kasih, akan tetapi akan menjadi neraka bagi
mereka yang tidak setia, yang tidak mau bertobat, mereka yang memberontak
kepada Allah, itulah yang akan terjadi pada HARI TUHAN, yang percaya
akan Tuhan akan menerima hidup dan sukacita, hidup yang kekal, akan tetapi yang
tidak percaya akan menerima hukuman dan kematian kekal. Untuk itu mari kita
pergunakan waktu yang ada, kesempatan ini untuk menyambut hari Tuhan, dengan mengisi hidup dan
kehidupan kita pada apa yang berkenan di hadapan
Tuhan. Ay 7: ”Berdiam dirilah di
hadapan Tuhan Allah! Sebab hari Tuhan
sudah dekat.
Sungguh Tuhan telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para
undanganNya“ (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar