HIDUPLAH BIJAKSANA DAN BERIMAN
(Matius 25:1-13)
Abraham Lincoln presiden ke 16 Amerika Serikat,
mengatakan “aku memang pejalan kaki yang lambat, tetapi aku tidak akan pernah
mundur”. Ungkapan sederhana ini menginspirasi banyak orang untuk giat menggapai
cita-cita, tidak pernah mundur walau harus melewati banyak rintangan!
Perumpamaan
Matius 25:1-13 ini menekankan bahwa orang percaya harus senantiasa
memperhatikan keadaan rohani mereka sendiri ketika menantikan kedatangan
Kristus yang tidak diduga. Bijaksana seperti 5 perempuan yang membawa pelitanya
dan juga minyaknya dalam buli-buli. (ay.4). Ada beberapa catatan yang bisa
direnungkan dari perikop ini:
· Kelompok gadis yang bodoh itu tidak memperhitungkan bahwa
kedatangan mempelai laki-laki tidak terduga (ay.13). Hal ini bisa disebabkan karena
memang mereka tidak tahu atau karena mereka tidak mau tahu dengan keadaan bahwa
lampu mereka bisa saja kehabisan minyak sewaktu-waktu.
· Kelompok gadis yang bijaksana memiliki perhatian dan
perhitungan yang baik untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki. Mereka
mempersiapkan dan membekali diri dengan baik.
· Kedua kelompok gadis ini memang sama-sama tertidur saat
menantikan kedatangan mempelai laki-laki, tetapi saat mereka dikejutkan oleh
kedatangan mempelai laki-laki, kelompok gadis yang bijak tidak kebingungan
karena mereka sudah siap, sementara kelompok gadis yang bodoh panik dan bingung
karena mereka tidak siap.
Kita bisa memahami bahwa perumpamaan ini menggambarkan
keberadaan kita sebagai umat yang menantikan Tuhan. Bagaimana sikap kita, sebagai
anak-anak Tuhan dalam menghadapi berbagai keadaan, hingga Yesus datang. Apakah
kita selalu siap?
Melalui perumpamaan ini, Yesus menjelaskan bahwa Allah
Bapa-Nya sudah hadir dan bekerja dalam diri-Nya dalam sintuasi yang “genting” (dari
Bahasa Yunani engiken dari kata eggus artinya is at hand, sudah dekat, sudah di
genggaman: Matius 4:17). Allah giat-giatnya mewujudkan kerajaan-Nya di
tengah-tengah manusia. Bahwa setiap orang harus membuat keputusan dalam
menanggapi kehadiran Allah di dalam diri Yesus tersebut.
Hendaklah, kemauan
dan kemampuan berjaga, hidup bijaksana dan beriman, kesiapsiagaan
yang berkualitas menjadi bagian dari kehidupan percaya kita kepada Yesus
Kristus. Amin. Selamat berpesta
Goliton! Selamat
hari Minggu. Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar