JADILAH PEWARIS HIDUP YANG KEKAL
(Matius 25:31-46)
Suatu hari, seorang anak laki-laki miskin yang hidup
dari menjual asongan dari pintu ke pintu, tidak memiliki uang, keadaannya sangat
kelaparan. Anak laki-laki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang perempuan
muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani
meminta segelas air. Perempuan muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak laki-laki
tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak
laki-laki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya; "berapa
saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Perempuan itu menjawab:
“Kamu tidak perlu membayar apapun.” “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima
bayaran untuk kebaikan.” Kata perempuan itu menambahkan. Anak laki-laki itu
kemudian menghabiskan susunya dan berkata: “Dari dalam hatiku aku berterima
kasih kepada anda.”
Beberapa tahun kemudian, perempuan muda tersebut mengalami
sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup
menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, di mana terdapat
dokter spesialis. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada
saat ia mendengar nama kota asal si perempuan tersebut, ada sesuatu guncangan
pada dirinya. Segera ia bangkit dan bergegas menuju kamar si perempuan
tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si perempuan itu. Ia
langsung mengenali perempuan itu. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan
memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa perempuan
itu. Mulai hari itu, Ia memberikan perhatian khusus pada kasus perempuan itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya perempuan itu sembuh. Dr.
Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan
biaya pengobatan kepadanya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar
tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Perempuan itu takut untuk
membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar
tagihan tersebut. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut,
dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan
tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi: “Telah dibayar lunas dengan segelas
besar susu.” Tertanda, Dr. Howard Kelly. Air mata kebahagiaan membanjiri
matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh
bumi melalui hati dan tangan manusia.”
Matius 25:31-46 mengajarkan bahwa
kesesamaan merupakan hakekat manusia. Hubungan manusia dengan Allah sering
dikatakan, tidak dapat dikembangkan tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama.
Hubungan kita dengan Allah diukur berdasarkan hubungan kita dengan sesama
manusia (ay.40,45). Dapat juga dikatakan, perlakuan kita terhadap sesama lebih
diperhatikan daripada apa yang kita lakukan secara langsung terhadap-Nya (band.
Amos 5:21-27). Memento Mori (Ingatlah akan kematianmu!) Jadilah pewaris hidup
yang kekal, kasihilah Tuhan dan sesama! Selamat hari Minggu. Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar