Bukan Sekedar Datang dan Percaya
(Yohanes 6:24-35)
“Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari
orang? Uang! Apa yang dicari orang siang malam, pagi, petang? Uang, uang, uang,
bukan Tuhan Yesus. Siapa yang dicari Tuhan? Saya! Siapa yang dicari Tuhan?
Saya! Siapa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi, petang? Saya, saya, saya,
orang yang berdosa!” Demikian penggalan lirik sebuah lagu di sekolah
minggu yang pernah hits di zamannya. Barangkali,
pencipta lagu tersebut hendak menceritakan perhatian Tuhan kepada umat
ciptaan-Nya sekaligus mengajak anak-anak, sedini mungkin, menghindari sikap hidup
money oriented.
Apa
yang dicari orang banyak, dalam teks tersebut, dari Tuhan Yesus? Apakah mereka
mencari Yesus karena mau mendaftar menjadi pengikut-Nya yang militan? Bukan! Menurut Yesus, mereka
mencari-Nya bukan karena telah percaya kepada-Nya melainkan “…karena kamu telah makan roti itu dan kamu
kenyang” (ay.26). Memang mereka mencari Yesus, tetapi yang mereka cari
adalah Yesus yang memberi roti dan membuat mereka kenyang. Lalu, mereka ingin
menjadikan Yesus sebagai raja (ay.15). Tetapi raja yang mampu menyediakan
segala kebutuhan mereka. Itu berarti yang menjadi raja sesungguhnya bukanlah
Yesus melainkan mereka. Mereka hendak menjadikan Yesus sebagai raja yang bisa
diperintah untuk memuaskan mulut dan mengenyangkan perut mereka. Seperti kata
peribahasa “Gendang gendut tali kecapi,
kenyang perut senanglah hati.” Aduh,
mengerikan sekali!
Namun,
apakah sikap seperti itu hanya terjadi pada zaman dahulu? Apakah orang Kristen masa
kini sudah betul-betul percaya ketika mendengar Yesus berkata “Akulah roti
hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi?” (ay.35). Tidak lapar dan tidak haus
lagi? Waw, mestinya banyak orang akan
berduyun-duyun masuk Kristen. Kenapa? Kebutuhan primernya terjamin. Sekalipun
musim kemarau menerpa, sekalipun sawah menguning (bukan karena musim panen
tiba) melainkan karena mengering, dan sekalipun badai El Nino melanda, aku tak
perlu khawatir karena Yesus jaminanku. Begitukah? Tapi, masih dalam pasal yang sama, mengapa justru yang terjadi
adalah “Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak
lagi mengikut Dia” (ay.66). Lha, kok
bisa?
Di sini
tantangannya. Yesus meminta syarat. Apa syaratnya? Sederhana: datang dan percaya! Bukan sekedar datang dan sekedar percaya. Seperti
kebanyakan orang yang hanya 4D: Datang, Duduk, Diam,
dan Dengkur? Cuma sekedar. “Asal ma…” kata orang Batak. Mestinya orang Kristen semakin percaya dan berdampak jika serius, sungguh-sungguh, dan bergumul dalam 3M: Mendengarkan, Merenungkan, dan Melakukan kehendak-Nya.
Semoga, Yesus, Roti Kehidupan, kini dan nanti, senantiasa menuntun umat-Nya
datang dan percaya sepenuh hati kepada-Nya. Selamat beribadah. Selamat hari
minggu. Pegang teguh janji Tuhan! Amen.
SELAMAT HARI MINGGU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar