TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN
DALAM POLITIK
(1 Timotius 2: 1-7)
Satu cerita
tentang parade yang paling ganjil sebuah pemakaman seorang dokter di
Amerika. Seorang dokter yang hebat dan terkenal. Dalam perjalanan menuju
ke pemakaman, dilakukan dengan hening. Tepat di belakang mobil pengusung
jenazah berbaris enam puluh orang pengusung jenazah. Setiap orang dari yang
enam puluh berhutang nyawa kepada dokter yang meninggal itu. Dan di belakang
keenampuluh orang itu, berbaris delapan ratus orang yang lain lagi yang yang
mampu berjalan dan tetap berada di dalam barisan, mereka berhutang kepada
dokter itu. Dan di belakang orang yang berjumlah delapan ratus itu, ada dua
ratus sembilan puluh tiga kereta yang berisi manusia yang nyawanya telah
ditolong oleh dokter tersebut. Dan di belakang kereta-kereta itu, digambarkan
banyak sekali orang yang berjalan dengan penghargaan kepada apa yang telah
dilakukan oleh dokter itu di dalam pelayanannya kepada orang yang sakit, orang
yang menderita, terhadap orang yang cacat. Di belakang mobil jenazah itu ada
beratus-ratus orang yang telah diselamatkan, dan dipulihkan, dan disehatkan
oleh kejeniusan serta dedikasi dari dokter yang terkasih itu.
Kemudian pikiran saya, suatu
hari nanti Yesus akan berada di surga, ketika Dia telah diikuti oleh semua
orang yang telah ditebus-Nya. Kristus sebagai pimpinan dari takhta yang dibeli
dari darah-Nya itu! Oh, sungguh suatu penebusan yang mulia!
Kematian dari Kristus sebagai suatu
harga, harga pembelian atas darah untuk penebusan jiwa kita. “Apakah ada
pendekatan yang lain kepada Tuhan Allah selain melalui Yesus?” Paulus berkata:
“Tidak! Karena ada satu Allah dan satu Pengantara, satu pendekatan kepada
Tuhan Allah. Satu pendekatan Tuhan Allah kepada manusia, melalui manusia itu
Kristus Yesus!” Karena Allah itu esa dan “esa pula Dia yang menjadi pengantara
antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
Maka jika kita berbicara kepada Tuhan
Allah, jika kita berdoa kepada Tuhan Allah, jika kita memohon kepada Tuhan
Allah, jika kita meminta kepada Tuhan Allah, jika kita mengemis kepada Tuhan Allah,
kita harus mendekati Tuhan Allah melalui Kristus Tuhan kita. Tidak ada jalan
yang lainnya, tidak ada cara yang lainnya, tidak ada sambungan komunikasi yang
lainnya, tidak ada pengantara yang lainnya. Yesus Kristus memberikan diri-Nya
sendiri “tebusan untuk semua umat manusia”. Dia membayar bagi kita dengan
sebuah harga. Kita tidak menjadi milik kita sendiri. Kita milih Tuhan
Allah, “Yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya sendiri untuk kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar