BERTUMBUH DI DALAM SEGALA
KE ARAH DIA, KRISTUS,
YANG ADALAH KEPALA
(Efesus 4: 7-16)
Antipater Sidon (140 SM) seorang pelancong asal
Yunani Kuno melalui puisinya menuliskan tujuh keajaiban dunia. “Aku telah menyaksikan tembok Babilonia yang
perkasa yang di atasnya terbentang jalanan untuk kereta-kereta perang, dan
patung Zeus di tepi sungai Alfeus, aku telah melihat taman gantung, dan Kolosus
(patung kolosal) Dewa Matahari, dan gunung buatan dari piramida yang menjulang
tinggi, serta makam raya Raja Mausolus; namun ketika aku melihat kuil Artemis yang menjulang ke awan-awan,
yang lain itu semuanya kehilangan keindahannya, dan aku berkata, 'Tengoklah,
selain Olympus, Matahari tidak pernah lagi melihat apapun yang sedemikian
agung.” (Antipater, Greek Anthology IX. 58).
Surat Efesus ini ditulis
oleh Paulus kepada jemaat di Efesus sebuah kota dagang. Di sana terdapat kuil Artemis,
dewi kesuburan Diana, saudara kembar dari dewa Apollo. Salah satu dari tujuh
keajaiban tersebut. Adanya patung dewi ini memberi keuntungan besar di kota itu.
Pada uang logam di Efesus terdapat gambar dewi ini. Orang Efesus membuat
miniatur patung Artemis terbuat dari batu, perak dan emas diperjualbelikan dan
terjual laris. Waktu Paulus memberitakan Injil di kota ini keadaan berubah,
bisnis tersebut merosot, dan huru-hara terjadi.
Surat Efesus ini
mengingatkan bahwa jemaat adalah bangunan Allah, tubuh Kristus. Hidupnya untuk memuliakan
Tuhan dengan membangun pekerjaan Tuhan. Surat ini bermaksud membentengi jemaat
dari pencampuradukan ajaran kekristenan (sinkretisme) dengan agama Yunani
Romawi di Efesus tersebut. Paulus mengutip Mazmur 68:19 "Engkau
telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah
menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari
pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah” dengan beberapa
perubahan kecil; "Tatkala Ia naik ke
tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian
kepada manusia." Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga
telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang
telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala
sesuatu.” (Ef.4:8-10). Inilah nyanyian kemenangan, kepastian penyertaan, kehadiran
Allah di tengah-tengah umat-Nya dan penghancuran musuh-musuh-Nya. Atas
kemenangan tersebut Daud membawa peti perjanjian “naik ke tempat tinggi” Yerusalem,
di bukit Sion. Paulus menerapkan nats ini kepada Kristus, setelah beroleh
kemenangan-Nya dan naik ke surga. Dialah Tuhan yang melimpahkan berkat kepada
umat-Nya. “Dialah yang memberikan baik
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar” (Ef.4:11). Setiap anggota jemaat
diberikan karunia, diperlukan untuk memajukan Kerajaan Allah. Oleh karena itu,
kita masing-masing dipanggil untuk mempraktekkan kuasa dari karunia kita yang
berbeda-beda dalam kesatuan, demi mencapai kedewasaan penuh, untuk bertumbuh di
dalam segala ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala” (Ef.4:13,15).
Doa:
Ya Tuhan, kami berterima kasih atas
kemurahan-Mu. Tolonglah kami agar dapat menggunakan segala karunia yang Kau
berikan untuk kemuliaan nama-Mu. Satukanlah kami umat-Mu, ya Yesus, seperti
Engkau adalah satu dengan Bapa dan Roh Kudus. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar