Milikilah Komitmen Iman
Yang Senantiasa Baru
(Yosua 24:13-25)
Kepada kita senantiasa diperhadapkan beberapa pilihan yang harus kita
pilih, dan piihan kita akan menentukan bagaimana langkah kehidupan kita
selanjutnya, salah dalam menentukan pilihan, akibatnya kegagalan dan
kekecewaan, tetapi pilihan yang tepat akan membawa kita kepada keberhasilan dan
sukacita. Sering kita mendengar dan bahkan mengatakan: ”Hidup ini adalah
pilihan”, benar, tetapi
pilihan yang bagaimanakah yang dimaksudkan? Dalam iman kita pilihan hidup hanya
dua yaitu ikut Yesus untuk
hidup dan menyangkal Yesus yang berarti mati. Selanjutnya pilihan kita akan
menuntun hati, pikiran kita untuk sebuah perilaku yang sesuai dengan pilihan,
dan boleh saja pilihan itu akan berubah seiring dengan perjalanan waktu.
Dalam teks ini, Yosua membawa bangsa Israel untuk mengingat keputusan iman
mereka sebelumnya akan Tuhan. Keputusan untuk mengikuti Allah, tetapi sering
berubah sesuai dengan selera mereka. Bangsa itu banyak bertemu dengan ilah-ilah lain sepanjang perjalanan mereka dari
Mesir hingga tanah Kanaan, sepertinya mereka memiliki banyak pilihan kepada
siapa mereka beribadah, dan itu mereka lakukan. Mereka beribadah kepada dewa-dewa Baal di seberang sungai Yordan, dan
bahkan mereka sebelumnya membuat lembu tuangan untuk mereka sembah, mereka
meninggalkan Tuhan Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan Mesir, mereka
meninggalkan Allah yang mampu memberikan mereka kehidupan dan beralih kepada
ilah-ilah yang mati. Israel
tidak memiliki komitmen iman yang kuat, mudah terpengaruh, terhasut, dengan tawaran ilah-ilah yang mereka jumpai.
Yosua melihat ketidaksetiaan umat Israel, terutama ketika mereka sudah memasuki tanah
Kanaan. Yosua melihat banyaknya ilah-ilah orang Kanaan yang dapat mempengaruhi ketidakkonsekwenan iman Israel
akan Tuhan, sehingga perlu ada pembaharuan moral dan iman mereka akan Tuhan.
Yosua memperhadapkan mereka dengan pilihan antara ilah-ilah yang mereka pernah sembah diserang Yordan,
atau kepada Allah yang membebaskan mereka dari tanah Mesir. Suatu ketegasan diperlukan karena Tuhan
Allah tidak mau: ”dimadu dengan ilah-ilah
lain”, Dia adalah Allah pencemburu yang akan murka dan akan menghukum mereka
atas ketidaksetiaan dan ketidaktaatan mereka. Yosua berkata: ”Pilihlah
hari ini, kepada siapa kamu akan beribadah“ serta merta Yosua
menegaskan kebulatan imannya akan Tuhan dengan berkata: ”Tetapi aku dan seisi rumahku akan tetap
beribadah kepada Allah”. Ketegasan iman dalam menghadapi dunia, jangan
ragu dan bimbang, Yosua mengajak mereka memperbaharui kesetiaan iman mereka
akan Allah; Atas pilihan itu umat Israel berkata: ”Hanya kepada TUHAN sajalah kami akan
beribadah. Beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dan membawa
seluruhnya yang tinggal bersama kita di rumah kepada Tuhan dalam kesetiaan dan
iman yang kokoh, dengan demikian kita akan memiliki hidup baru di dalam DIA
yang memberikan kita hidup. Yesus adalah hidup dan kehidupan setiap orang yang percaya dan beribadah kepada-Nya dengan iman, kesetiaan dan ketaatan yang
sungguh. Milikilah iman yang senantiasa disegarkan oleh Firman-Nya. Selamat
hari Minggu. Amin. (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar