Lebih
Utama
Dalam
Segala
Sesuatu
(Kolose 1: 11-20)
Claudius
Ptolemy seorang tokoh Astronomi memperkenalkan teori Geosentrisme bahwa bumi
adalah pusat alam semesta. Empat ratus tahun kemudian, Nicolaus Copernicus
seorang tokoh Astronomi menggagas pengetahuan tentang Heliosentrisme, bahwa
bukan Bumi yang menjadi pusat alam semesta melainkan Matahari. Apa yang
terjadi? Ketika Copernicus mulai menyatakan sebuah pengetahuan yang baru dan
sangat asing, bertentangan dengan kepercayaan umum yang dunia percayai waktu
itu, Copernicus dibenci, dihujat oleh semua orang hingga di juluki “si orang
sesat”. Pada 24 Mei 1543 ketika Copernicus meninggal dunia, kalimat ini
yang kemudian ditulis di atas nisannya yang ada di Gereja St. Yohanes di Thorn,
Polandia.
“Tuhan, aku
tidak berani meminta anugerah yang telah Engkau berikan kepada rasul Paulus.
Akan tetapi anugerah pengampunan yang telah Engkau nyatakan dan berikan kepada
penjahat yang ada di sebelah salib-Mu itu, anugerah pengampunan seperti itulah
... tunjukkan kepadaku.”
Copernicus
meminta Tuhan menunjukkan hal yang paling tepat untuk dirinya. Dia menemukan
pegampunan Kristus.
B
|
erdasarkan
Kelender Gerejawi, hari ini kita memasuki Minggu Akhir Tahun Gerejawi. Sesuai
tradisi gereja kita, bahwa pada hari ini kita akan membacakan nama-nama warga
jemaat kita yang telah meninggal kurun waktu satu tahun kalender gerejawi. Kita
akan mengenang saudara-saudara kita yang telah mendahului kita menghadap ke
hadirat Allah. Mereka yang meninggal dalam kurun waktu satu tahun gerejawi,
dari 22 November 2015 – 20 November 2016, dan nama-nama mereka dibacakan
sebagai pertanda bagi kita semua, bahwa kita pun akan mengalami hal yang sama
dengan mereka. Tidak seorang pun dari antara manusia yang dapat mengetahui
kapan dan di mana dia akan mengakhiri hidupnya. Yang pasti hanya satu, semua
makhluk hidup akan mengalami kematian. “Memento Mori – Ingat Hari Kematianmu” dan hiduplah dalam
pengharapan. Berpengharapan bahwa di balik kematian, di balik perpisahan kita
ada pertemuan dengan mereka yang sudah mendahului kita. Jangan putus asa tetapi
tabah menghadapi penderitaan, tabah melanjutkan perjuangan iman. Saling
menghibur dengan firman Tuhan. Perikop Kolose 1:11-20 ditulis oleh
Paulus untuk menangkal ajaran sesat yaitu gnostik yang dipengaruhi filsafat
Plato menolak kemanusiaan dan keilahian Kristus. Mereka menyatakan bahwa Yesus
itu tidak real sebagai manusia sejati dan Allah sejati. Melalui pemberitaan firman
pada Minggu ini, kita diberi pemahaman yang benar tentang keutamaan Kristus. Keunggulan dan supremasi Kristus, bahwa Yesus Tuhan tidak ada
yang lebih unggul selain Kristus. Yesus Kristus lebih utama dalam segala sesuatu.
Hidup dan berharaplah kepada Kristus.
Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar