Terimalah
Satu Akan Yang Lain
(Roma
15: 4-13)
S
|
eorang penulis
bernama Ann Landers pernah menulis sebuah puisi. Puisinya seperti ini:
Jika engkau membuka, tutuplah kembali.
Jika engkau menyalakan, matikanlah lagi.
Jika engkau melepaskannya, ikatkan kembali.
Jika engkau merusak, perbaikilah.
Jika engkau tidak dapat mengerjakannya, carilah
orang lain yang dapat mengerjakannya.
Jika engkau meminjam, kembalikanlah.
Jika engkau menggunakannya, peliharalah
sebaik-baiknya.
Jika engkau mengotori, bersihkanlah.
Jika engkau mengambilnya, kembalikan ke tempatnya.
Jika engkau membutuhkan sesuatu, mintalah izin.
Jika engkau tidak tahu bagaimana menggunakannya,
jangan sentuh.
Jika sesuatu tidak menyangkut kepentinganmu,
jangan mengganggu.
Jika engkau tidak berhasil melaksanakan sesuatu,
dan engkau mencoba segala sesuatu yang lain, cobalah membaca
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan itu.
Puisi di atas mengajak kita untuk menghargai,
perduli terhadap apa yang ada di sekeliling kita dengan penuh tanggung jawab.
Ada banyak orang yang melupakannya.
Dalam
Roma 15: 4-13 rasul Paulus menekankan tentang bagaimana
hidup bergereja. Tembok pemisah
antara orang Yahudi dan orang non Yahudi
harus dibongkar, tembok pemisah antara golongan ”kuat” dan golongan ”lemah”,
dalam kehidupan orang percaya harus juga disingkirkan. Hidup bergereja
adalah hidup berkomunitas, bukan hidup seorang diri. Walaupun pribadi kita
adalah juga merupakan gereja, namun yang dimaksud gereja sebagai tubuh Kristus
adalah gabungan semua umat yang ada dalam gereja, dalam satu tubuh. Ketika satu
tubuh ini terdiri dari berbagai pribadi yang tergabung di dalamnya, maka sikap
yang seharusnya dijalankan agar tubuh tersebut merupakan satu kesatuan adalah: (a). Yang kuat wajib menanggung kelemahan
orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri (Roma
15:1-2) (b). Saling menopang, menanggung kelemahan orang lain, membangun orang
laindi dalam Kristus sebagai kebenaran yang sejati yang berinkarnasi (Roma
15:3). (c). Firman Allah, Alkitab sebagai kebenaran yang tertulis (Roma
15:4).
Setiap hal dilakukan untuk membangun sesama dalam persekutuan, dengan
berdasarkan kebenaran yang sejati seperti Kristus yang telah menerima kita,
untuk kemuliaan Allah. Semuanya harus berpusatkan pada Kristus. Melayani Tuhan
adalah mempersatukan diri untuk kepentingan Tuhan. Sesama jemaat marilah kita
saling menopang. Dalam situasi krisis, justru bukan tempatnya kita menjadi
pengemis, dan mengandalkan orang lain, tetapi justru yang kuat menopang yang
lemah supaya dapat bangkit menjadi kuat, yang kualitas rendah diberdayakan menjadi
naik supaya bisa tetap bertahan. Selamat Advent.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar