Allah yang tidak pernah berubah
(Ayub 23:10-17)
Kedewasaan moralitas serta kedewasaan spiritualitas kita,
akan memampukan kita untuk memahami dan memaknai serta menyikapi segala
persoalan kehidupan kita. Bagaimana kita dikuatkan, serta di mampukan jika kita
tengah menghadapi pergumulan atau kesulitan, juga bagaimana kita mampu
bersyukur jika kita tengah bersukacita.
Keteladanan itu, diperlihatkan Ayub ketika ia menghadapi persoalan yang
sangat berat, Anak-anaknya meninggal secara tiba-tiba, hartanya ludes terbakar
serta ia harus menderita karena penyakit kulit yang sangat parah, juga
teman-temannya/sahabatnya juga meninggalkannya dan bahkan menuduhnya telah
berdosa/melanggar firman Tuhan.
Pemahaman
orang Yahudi, segala penyakit, penderitaan adalah akibat dosa dan pelanggaran
terhadap Firman Tuhan. Dan itulah yang dituduhkan sahabat-sahabat Ayub
kepadanya. Akan tetapi suatu hal yang luar biasa dari kehidupan Ayub, dia
tidak marah dengan segala tuduhan itu, sebab ia memiliki keyakinan yang kuat
akan Tuhan. Dia percaya bahwa Tuhan bukanlah tengah menghukumnya akibat
dosanya, akan tetapi hanyalah untuk menguji dan menguatkan imannya. Ada beberapa alasan Ayub mengapa Ayub bisa
bertahan mempercayai Allah dan melihat bahwa apa yang dialaminya bukanlah
sebagai hukuman sebagaimana yang dituduhkan sahabat-sahabatnya kepadanya: Pertama: Sebab Tuhan mengenalnya, tahu jalan hidupnya. Kedua: Ayub tetap setia berjalan pada jalan Tuhan
tidak pernah menyimpang ke kiri atau ke kanan. Ketiga; Perintah
dan hukum Tuhan tidak pernah dia langgar dan bahkan seluruh hidupnya dia
persembahkan untuk melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Keempat: Allah itu adalah Tuhan yang kekal dan tidak
pernah berubah, dan tidak satu pun kekuatan di dunia ini yang dapat mengatasi kekuatan
Tuhan, dan yang dapat menggagalkan segala rancangan Tuhan. Sebab Dialah Tuhan
yang berkuasa diatas segalanya, dan apa yang telah
dikehendakiNya/dirancangkanNya pasti akan jadi. Dengan alasan itulah Ayub tetap percaya
bahwa suatu saat Tuhan akan memberikannya kemenangan dan keselamatan. Dan oleh semuanya itu, Allah memberkati Ayub.
Amin. Selamat hari Minggu! (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar