KEBAHAGIAAN MENDENGAR FIRMAN ALLAH
(Lukas 11: 27-28)
Sebelumnya
Lukas memberi tahu, bahwa ibu dan saudara-saudaranya Yesus datang kepadanya,
tetapi mereka tidak dapat menjangkau dia karena orang banyak. Mereka memberitahu,
"Ibu-Mu
dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." Tetapi
dia berkata kepada mereka, "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah
mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya." (Luk.8:19-21).
Memuji Maria Istri Yusuf, ibu Yesus bukanlah dosa. Malaikat Gabriel mengatakan bahwa Maria telah mendapat kasih karunia Allah (Luk.1:28,30) dan Elisabet memujinya: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu!" (Luk.1:42). Maria sendiri menubuatkan: “Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” (Luk.1:48). Maria adalah model orang yang mendengarkan, merenungkan, menjaga dan mempraktekkan firman Tuhan dalam hidupnya. Mendengarkan berarti memperhatikan, memiliki telinga yang penuh perhatian.
Merenungkan adalah proses yang digambarkan sebagai pengunyahan kata demi kata. “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku,” (Jer. 15:16).
Yesus sedang mendiskusikan perlunya pertobatan
sejati yang datang melalui hati baru yang diberikan Allah (Luk.11:24-26).
Tiba-tiba salah seorang perempuan di antara orang banyak berteriak karena
jawaban yang baru saja Yesus berikan kepada orang-orang Farisi tentang sumber
kuasa-Nya. Orang banyak itu jelas-jelas tergerak oleh jawaban Yesus. Perempuan itu berpikir, bahwa pastilah suatu
berkat yang luar biasa bagi Maria untuk menjadi ibunya. "Berbahagialah
ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
Yesus merespons, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman
Allah dan yang memeliharanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar