KRISTUS
POKOK KESELAMATAN
(Ibrani
5: 5-10)
Yesus
ada dalam kesengsaraan yang luar biasa ketika dosa-dosa kita diletakan atas Dia
oleh Allah. “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.
Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”
(Lukas 22:44). Tuhan Yesus hampir mati sebelum Ia sampai ke kayu Salib, dan Ia
berdoa untuk diselamatkan dari kematian sehingga Ia dapat mencapai salib. Dan
kita diberitahu bahwa karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Allah
mendengarkan Yesus yang telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap
tangis di dalam kegelapan Getsemani. Allah mengirimkan malaikat-Nya untuk
menguatkan Dia sehingga Ia dapat pergi ke kayu Salib untuk membayar penghukuman
atas dosa-dosa kita.
Tuhan Yesus telah menjadi sempurna melalui ketaatan-Nya
yang luar biasa terhadap kehendak Allah Bapa, hingga kematian-Nya di atas kayu
salib. Dan melalui kesempurnaan-Nya tersebut, Tuhan Yesus meninggalkan “jalan”
yang harus kita ikuti dengan seksama, supaya hidup kita juga boleh menjadi
sempurna sama seperti Tuhan Yesus telah menjadi sempurna di hadapan Allah Bapa.
Kita
memiliki model atau pokok keselamatan yang harus kita teladani yaitu Yesus
Kristus sebagai pokok keselamatan yang membuat kita juga dimungkinkan diselamatkan. Dengan diselamatkan
kita dikembalikan kepada rancangan Allah semula.
Keselamatan hanya ada di dalam Nama Tuhan
Yesus Kristus. Dalam hal ini kita perlu mengenal pribadi Yesus Kristus dengan
lebih mendalam, melalui firman-Nya
dan melalui persekutuan pribadi dengan diri-Nya sendiri. Yesus Kristus telah
menyelesaikan pekerjaan-Nya di dunia ini dengan sempurna dan menjadi pokok
keselamatan bagi kita. Selanjutnya bagian kita adalah menjalani hidup seperti
Tuhan Yesus hidup, sehingga kita juga boleh mengambil bagian dalam keselamatan
yang direncanakan Allah bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya.
Betapa
Yesus mengasihi kita! Lihatlah Dia menangisi kesengsaraan kita! Lihatlah Dia
menangisi orang-orang berdosa! Lihatlah ratap tangis-Nya di Getsemani, memohon
Allah untuk membiarkan Ia hidup, sehingga Ia dapat disalibkan, dipakukan di
kayu salib, hari berikutnya untuk membayar penghukuman atas dosa-dosa kita!
Apakah ini tidak menggerakkan Anda?
D |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar