Kesetiaan dalam Iman dan Perbuatan Akan Menyelamatkan
(Roma
4:13-25)
Terkadang dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, kita mencari seorang figur/tokoh yang dapat
kita jadikan sebagai teladan, baik dalam sikap (moralitas), keimanan (spiritualitas),
prinsip hidup, metode kerja (caranya memahami dan memaknai kehidupan sehari-hari,
kesetiaan, dan kesungguhan. Ada banyak yang dapat kita lihat seseorang itu
dipercaya melakukan sesuatu/menjalankan sesuatu bisnis (pekerjaan/pelayanan)
bukan hanya didasarkan kepada kemampuan/keahlian, tetapi adalah pada kejujuran,
kesetiaannya juga pola hidupnya. Ataupun jika kita mau mengarahkan
seseorang/mendidik/mengajar untuk sesuatu hal, terkadang kita memperkenalkan figur
seseorang yang patut diteladani.
Sama halnya
dengan Paulus dalam tugas pemberitaannya akan Firman Tuhan kepada orang Yahudi,
Paulus mencoba mengangkat figur Abraham, seorang tokoh yang terkenal dengan
iman dan kesetiaannya kepada Tuhan. Bagi orang Yahudi, Abraham beroleh karunia
dari Tuhan karena ia setia dalam melakukan tuntunan hukum Taurat. Tetapi Paulus
berkata, bahwa keselamatan Abraham tidak saja hanya karena ia setia terhadap
Hukum Taurat, tetapi lebih dari itu, karena ia percaya dan beriman kepada
Tuhan, percaya kepada setiap apa yang difirmankan Tuhan kepadanya dan ia mau
melakukannya. Mengetahui, mengerti akan firman Tuhan tanpa dilakukan adalah
suatu kesia-siaan. Keteguhan iman Abraham, akhirnya ia menerima pembenaran dari
Tuhan.
Abraham dibenarkan bukan karena Hukum Taurat, akan tetapi adalah karena imannya dan anugerah Allah. Tidak ada seorang pun yang memperoleh pembenaran karena Hukum Taurat, kecuali hanya oleh kasih karunia dan iman yang sungguh (bnd. 2 Kor 5:21); Disebutkan bahwa Abraham imannya tidak hanya bertumpu pada kekuatan dan kemauan, akan tetapi juga karena ia menyambut janji Allah, bertumbuh dalam pengharapan. Iman yang sungguh tidak didasarkan kepada kondisi apapun dalam kehidupan kita, akan tetapi bagaimana senantiasa kita dasarkan kepada kuasa dan kesetiaan Allah dalam janjinya. Allah yang setia pada janjinya, dan bagaimana kita setia dalam janji iman kita akan Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar