Jumat, 09 Agustus 2019

RENUNGAN MINGGU VIII SETELAH TRINITATIS, 11 AGUSTUS 2019



Andalkan Pertolongan Tuhan

(Matius 8: 23-27)



Bagaimanakah kita memahami dan memaknai setiap persoalan kehidupan yang tengah kita hadapi, apalagi persoalan yang muncul secara tiba-tiba di luar perkiraan kita sebelumnya, boleh jadi kita akan panik, ketakutan, putus asa, tetapi ada juga orang yang mampu dengan sabar menghadapinya dengan berpikir jernih, tenang, tidak gegabah dan ragu-ragu. Semuanya tergantung bagaimana kita memahami masalah yang kita hadapi. Untuk itu sangat perlu kedewasaan moral, psikologis terutama bagaimana kita senantiasa mendasarkan hidup dan kehidupan kita pada iman percaya kita akan Yesus. Ada banyak persoalan, pergumulan serta tantangan kehidupan yang kita hadapi secara tiba-tiba, yang menuntut kita kepada keteguhan hati dan ketenangan berfikir, sebab hanya dengan itulah kita mampu menguasai diri kita, mampu mengalahkan ketakutan dan kebimbangan hati, mampu mencari jalan keluar dan mejadi pemenang. 

Suatu ketika, Yesus mengajak para murid menaiki perahu, suatu hal yang telah biasa dilakukan oleh Petrus sebagai nelayan, tentu tidak begitu menakutkan, dan boleh jadi sudah terbiasa mengalami jikalaupun ada badai, akan tetapi sering terjadi peristiwa di luar kemampuan kita. Saat mereka telah berada di tengah danau, tiba-tiba datang angin ribut (badai besar) yang kemudian mengombang-ambingkan perahu mereka. Sebagai seorang nelayan boleh jadi mereka telah berusaha sekuat tenaga mereka mengatasinya. Akan tetapi semuanya ada di luar jangkauan pemikiran mereka, para murid ketakutan. Mereka menoleh pada Yesus yang saat itu “tertidur“ seperti tidak peduli atau merasakan kencangnya badai. Ketakutan, kepanikan menguasai pikiran mereka, mereka lupa Yesus ada bersama mereka, mereka panik sebab Yesus tidak segera menolong mereka, minimal menyapa mereka, yang akhirnya sepertinya dengan nada kesal, marah, kecewa dan takut, mereka menyapa Yesus: ”Tuhan tolonglah, kita binasa.” 

Para murid melandaskan kehidupan mereka dengan pengalamannya, kemampuan dan pikiran, mereka tidak mengundang Yesus ikut serta dalam persoalan yang tengah mereka hadapi, yang ada adalah ungkapan ketakutan dan kekesalan hati. Menjadi pertanyaan: ”Apakah kita mungkin binasa jikalau kita bersama dengan Yesus? masihkah ada kuasa lain yang lebih berkuasa dari Yesus? Ketakutan, kekuatiran, kepanikan para murid memperlihatkan bahwa mereka tidak memiliki iman akan Yesus, mereka tidak mengenal siapa Yesus yang mereka telah ikuti, yang memberi mereka makan serta memperlihatkan berbagai mukjizat. Sikap mereka mengecewakan Yesus: ”Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?  Yesus menjawab ketakutan, keraguan mereka dengan memperlihatkan bahwa Yesus berdaulat penuh juga atas anasir-anasir alam sekalipun. Yesus menghentikan “membungkam badai“. Ketidak-mengenalan mereka akan Yesus muncul lagi dengan berkata: ”Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya: ”Bagaimana pengalaman rohani kita akan mampu membawa kita lebih dekat akan Yesus, iman percaya kita akan Yesus membawa kita kepada sebuah kesaksian iman dengan segala apa yang telah kita terima dari Tuhan, dengan segala apa yang telah Tuhan kerjakan untuk keselamatan kita. Yesus yang berkuasa penuh, berdaulat penuh atas seluruh ciptaanNya, juga atas hidup dan kehidupan manusia. Rebutlah kemenangan bersama Yesus. Amin. Selamat hari Minggu. (HS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...