Selasa, 13 Agustus 2019

RENUNGAN MINGGU IX SETELAH TRINITATIS, 18 AGUSTUS 2019

MINTALAH 

HIKMAT DARI ALLAH

 (1 Rajaraja 4: 29-34)




Teknologi berbeda dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah usaha untuk mengetahui apa yang benar tentang diri dan lingkungan kita. Melalui penelitian dan pemikiran yang wajar-objektif, kita membedakan kenyataan dengan khayal dan mimpi. Kegiatan yang demikian diteruskan menjadi suatu penghayatan. Sedangkan teknologi adalah cara kerja kita untuk menerapkan pengetahuan itu dalam usaha yang nyata. Dengan kata lain, teknologi adalah ilmu terapan agar pengetahuan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan dan keperluan kita. Menghargai ilmu pengetahuan ataupun teknologi, meringankan kehidupan kita di dunia. Namun teknologi bukanlah satu-satunya sumber makna bagi manusia. Ada orang yang menyadari adanya bahaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada awal pisau, atau pedang, mesiu atau bom dibuat untuk kebaikan manusia, melindungi diri atau untuk membuat sesuatu pekerjaan lebih mudah. Di kemudian hari benda tajam atau bahan peledak orang gunakan untuk saling menghancurkan. Demikian juga sekarang ini dalam dunia internet, banyak orang menggunakan ilmunya untuk merusak atau mendiskreditkan orang lain. Begitulah, ilmu pengetahuan dan teknologi selalu bermata dua. Perlu bijaksana menggunakannya.

Salomo anak Daud raja Israel menunjukkan kasihnya kepada TUHAN. Suatu malam, TUHAN menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan berfirman: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” Jawab Salomo: Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman...memimpin umat yang besar. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat! (1 Raj.3:8-9).

Maka Allah memberikan: 
(1) hikmat dan pengertian yang amat besar, 
(2) melebihi hikmat segala bani Timur dan orang Mesir. 
(3) Ia lebih bijaksana dari pada Etan, orang Ezrahi, Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; yaitu orang terkemuka saat itu. 
(4) Ia menggubah tiga ribu amsal, seribu lima nyanyian. Ia bersajak tentang pohon-pohonan Aras Libanon, tentang Hisop yang tumbuh pada dinding batu; berbicara tentang hewan, burung-burung, binatang melata dan tentang ikan-ikan. 
(5) Orang dari segala bangsa datang mendengarkan hikmat Salomo.

Pengalaman Salomo ini bukanlah kebetulan, merupakan rancangan TUHAN sesuai firman Tuhan kepada Daud, “Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.” (2Sam.7:12-13).

Marilah meminta hikmat TUHAN, mengambil seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat dan tetap berdiri. (bdn Ef.6:13). 


Doa: Ya Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus! Kami berterima kasih karena Engkaulah Tuhan yang memberi kami hidup dan menyediakan apa yang kami perlukan untuk hidup berhikmat seturut kehendak-Mu. Buatlah kami setia kepada-Mu. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...