MINTALAH
HIKMAT DARI ALLAH
(1 Rajaraja 4: 29-34)
Teknologi
berbeda dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah usaha untuk mengetahui
apa yang benar tentang diri dan lingkungan kita. Melalui penelitian dan
pemikiran yang wajar-objektif, kita membedakan kenyataan dengan khayal dan
mimpi. Kegiatan yang demikian diteruskan menjadi suatu penghayatan. Sedangkan
teknologi adalah cara kerja kita untuk menerapkan pengetahuan itu dalam usaha
yang nyata. Dengan kata lain, teknologi adalah ilmu terapan agar pengetahuan
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan dan keperluan kita. Menghargai
ilmu pengetahuan ataupun teknologi, meringankan kehidupan kita di dunia. Namun
teknologi bukanlah satu-satunya sumber makna bagi manusia. Ada orang yang
menyadari adanya bahaya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada awal pisau, atau
pedang, mesiu atau bom dibuat untuk kebaikan manusia, melindungi diri atau
untuk membuat sesuatu pekerjaan lebih mudah. Di kemudian hari benda tajam atau
bahan peledak orang gunakan untuk saling menghancurkan. Demikian juga sekarang
ini dalam dunia internet, banyak orang menggunakan ilmunya untuk merusak atau
mendiskreditkan orang lain. Begitulah, ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
bermata dua. Perlu bijaksana menggunakannya.
Salomo anak Daud raja
Israel menunjukkan kasihnya kepada TUHAN. Suatu malam, TUHAN menampakkan diri
kepadanya dalam mimpi dan berfirman: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan
kepadamu.” Jawab Salomo: Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja
menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum
berpengalaman...memimpin umat yang besar. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini
hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat
membedakan antara yang baik dan yang jahat! (1 Raj.3:8-9).
Maka Allah memberikan:
(1) hikmat
dan pengertian yang amat besar,
(2) melebihi hikmat segala bani Timur dan orang
Mesir.
(3) Ia lebih bijaksana dari pada Etan, orang Ezrahi, Heman, Kalkol dan
Darda, anak-anak Mahol; yaitu orang terkemuka saat itu.
(4) Ia menggubah tiga
ribu amsal, seribu lima nyanyian. Ia bersajak tentang pohon-pohonan Aras Libanon,
tentang Hisop yang tumbuh pada dinding batu; berbicara tentang hewan,
burung-burung, binatang melata dan tentang ikan-ikan.
(5) Orang dari segala bangsa
datang mendengarkan hikmat Salomo.
Pengalaman Salomo ini bukanlah
kebetulan, merupakan rancangan TUHAN sesuai firman Tuhan kepada Daud, “Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah
mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan
membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan
mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku
akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.” (2Sam.7:12-13).
Marilah meminta hikmat TUHAN, mengambil seluruh
perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari
yang jahat dan tetap berdiri. (bdn Ef.6:13).
Doa: Ya Tuhan Allah di dalam Yesus
Kristus! Kami berterima kasih karena Engkaulah Tuhan yang memberi kami hidup
dan menyediakan apa yang kami perlukan untuk hidup berhikmat seturut
kehendak-Mu. Buatlah kami setia kepada-Mu. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar