SOLIDARITAS
KEPADA SESAMA
Dikisahkan,
pada zaman Hakim-hakim ada kelaparan di negeri Yehuda. Seorang lelaki bersama
istrinya, Naomi, membawa dua putra mereka meninggalkan Betlehem dan pergi ke
negeri penyembah berhala di Moab. Dua putranya itu menikahi gadis penyembah
berhala. Elimelekh suami Naomi akhirnya mati di sana. Kemudian dua putranya
juga mati di sana. Naomi ditinggalkan bersama dengan dua menantunya, Orpa dan
Rut. Kedua menantunya itu juga tidak memiliki anak.
Ketika Naomi mendengar bahwa kelaparan di Yehuda
telah berakhir, ia memutuskan untuk kembali ke Betlehem. Naomi meminta dua
menantunya untuk kembali kepada orangtua mereka, dan ia akan kembali ke Yehuda
sendirian. Kedua perempuan muda itu berkata, “Tidak, kami ikut dengan engkau
pulang kepada bangsamu” (Rut 1:10). Namun Naomi menasehatkan agar lebih baik
mereka kembali kepada bangsa mereka sendiri. Mereka berdua mengatakan bahwa
mereka mengasihi Naomi. Mereka berdua menangis. Namun Orpa mencium Naomi, dan
“pulang kepada bangsanya dan kepada para allahnya” (Rut 1:15). Namun Rut
menolak untuk meninggalkan mertuanya, bahkan setelah Naomi mendesaknya lagi
untuk kembali kepada bangsanya. Dan kembalilah Naomi dan Rut ke Betlehem dan di
sanalah Rut mendapat belas kasihan dari Boas.
Kisah ini gambaran tentang hubungan antara
Yesus dan gereja. Naomi adalah gambaran Israel, yang, meskipun
dia mengembara dari Tuhan, Tuhan menggunakan dia untuk membimbing Rut ke
pengetahuan tentang Dia. Rut adalah gambaran gereja, seorang non Yahudi
yang datang kepada Allah dengan iman yang benar. Boas,
yang berasal dari Betlehem, gambaran Yesus, karena Boas menikahi Rut dan
menjadikannya bagian dari umat Allah. Begitu
kita melihat kesejajaran antara kitab Rut dan kehidupan Kristen, kita dapat
mengumpulkan wawasan baru yang besar ke dalam perjalanan kita bersama Tuhan.
Orang Kristen dewasa ini harus
mengakui bahwa pekerjaan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Membawa manfaat
bagi orang lain. Melayani dunia di tempat di mana kita hidup. Sebagai
orang Kristen kita mengenali tangan Allah dalam pekerjaan para pendeta,
misionaris, dan penginjil, tetapi pekerjaan mereka bukanlah satu-satunya
pekerjaan yang sah di dalam kerajaan Allah. Kitab Rut mengingatkan kita
bahwa pekerjaan seperti petani, apakah itu dilakukan oleh pemilik tanah kaya
atau orang asing yang dilanda kemiskinan. Memberi makan keluarga kita adalah
pekerjaan suci, dan siapa pun yang memiliki sarana untuk membantu orang lain
memberi makan keluarga mereka menjadi berkat dari Tuhan. Setiap pekerjaan
yang sah adalah pekerjaan Tuhan. Melalui kita, Tuhan membuat, merancang,
mengatur, memperindah, membantu, memimpin, memupuk, peduli, menyembuhkan, memberdayakan,
memberi informasi, menghias, mengajar, dan mencintai. Orang percaya adalah
sayap Tuhan (ay.12).
Selamat hari Minggu! Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar