MENJADI
S
|
eorang
tuan sedang mencari sebuah bejana. Sambil berjalan sang tuan melihat dan
menilai bejana-bejana yang terpajang. Bejana emas berkata: "Pilihlah aku! Aku
mengkilap dan bercahaya. Aku sangat berharga dan aku melakukan segala sesuatu
dengan benar. Keindahanku akan mengalahkan yang lain. Untuk orang seperti
tuanku, aku adalah yang terbaik!" Tuan itu hanya lewat saja tanpa berkata
sepatah kata. Kemudian ia melihat satu bejana perak, ramping dan tinggi, berkata:
"Aku akan melayani engkau tuanku, aku akan berada di mejamu menuangkan
anggurmu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat
nyata. Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana mengkilat, lebar
mulutnya dan dipoles seperti kaca. Bejana kaca berkata; "Sini! Sini! Aku
tahu aku akan terpilih. Taruhlah aku di mejamu, maka semua orang akan
memandangku." Namun tuan itu hanya melewatinya dan menoleh ke arah bejana
kristal. Bejana kristal berkata: "Lihatlah aku! Panggil bejana kristal
yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku.
Meskipun aku mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Aku
yakin, aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu." Tuan itu
kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan
teguh. Bejana kayu berkata: "Engkau dapat memakai aku, tuanku, kata bejana
kayu. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk tempat buah-buahan,
bukan untuk roti." Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana
tanah liat. Kosong dan hancur, terletak begitu saja. Tidak ada harapan untuk
terpilih. Bejana tanah liat hanya diam. Si tuan berkata: Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan
perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak
membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu
tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam.
Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya
selalu benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan
kupenuhi dengan kuasa dan kehendakku. Kemudian ia mengangkat bejana tanah liat
itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya, ia berbicara dengan
lembut kepadanya, "Ada tugas yang perlu engkau kerjakan, jadilah berkat bagi
yang lain, seperti apa yang telah kuperbuat bagimu."
Petrus menggunakan dua metapora untuk
menggambarkan kehadiran Yesus dalam kehidupan orang Kristen. Pertama, metapora batu hidup menunjuk
kepada tugas pembangunan tubuh Kristus yaitu gereja sebagai rumah rohani (ay.5).
Kedua, Kristus menjadi batu penjuru, sebuah
batu yang terpilih dan mahal. Setiap
anak Tuhan harus menjadi batu hidup untuk pembangunannya, dan Kristus adalah dasar
persekutuan anak-anak Tuhan yang menjadi pengikat mereka menjadi satu.
Persekutuan anak-anak Tuhan ini disebut juga imamat yang rajani. Istilah imamat
yang rajani menunjuk kepada fungsi imam atau "jembatan" antara
manusia dan Tuhan. Hal ini berarti setiap anak Tuhan adalah imam bagi sesamanya
dan alat bagi orang yang belum percaya untuk mengenal Tuhan Yesus. Selamat hari
minggu.
Amin.
(hajut. NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar