MENJADI DUTA DUTA KRISTUS
(Jesayas
50:4–9a)
Setiap
negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan negara lain, akan selalu
menempatkan seorang duta besar juga termasuk atase militer misalnya jikalau ada
hubungan kerjasama militer, dan juga badan-badan lain yang tugasnya untuk menghubungkan
atau membangun kerjasama di antara ke dua negara. Biasanya setiap duta yang akan
diberangkatkan negara asal akan selalu memperbekali apa yang akan dia
laksanakan, juga pembekalan dalam prinsip kebangsaan. Seorang
duta hanya akan menyampaikan apa yang diutuskan
negara kepadanya, dan bertanggungjawab kepada kepala negara yang mengutusnya
dengan tidak boleh mengambil keputusan, menyampaikan pesan negaranya tanpa
seijin dan sepengetahuan pemimpin negaranya. Seorang duta harus mampu
berdiplomasi tentang sesuatu hal yang diinginkan oleh “pengutusnya“ dan harus
mampu mempertahankan idiologi kebangsaannya walaupun banyak tantangan yang dia hadapi di
negara di mana dia ditugaskan.
Sebagai umat Kristen yang telah menerima pembebasan
dan penebusan dari Kristus terpanggil menjadi duta-duta
Kristus, untuk menyampaikan pesan alkitabiah kepada dunia ini. Seorang duta
Kristus tidak diperbolehkan mengambil keputusan
atas penafsiran pribadi atau sesuai dengan kepentingan dirinya, tetapi
harus bertanya kepada “PENGUTUSNYA” tentang apa yang harus dia katakan dan
sampaikan (“katakan ya kalau ya dan tidak kalau tidak”
janganlah kiranya ada yang menambahkan atau mengurangi (Why 22:18-19).
Kepadanya Tuhan berikan “Lidah seorang murid“ yang menyampaikan apa pesan
guruNya, dan juga telinga yang kedengar-dengaran akan Firman Tuhan, mempersembahkan seluruh
eksistensi kehidupannya kepada tugas yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Tentu
saja seorang hamba Tuhan akan banyak mengalami pergumulan hidup, seperti
penolakan, penganiayaan, fitnah dll., Seorang duta yang bertanggungjawab harus mampu
memahami setiap persoalan yang bakal dihadapi sebagai resiko pemberitaannya, sebab dengan
itu dia akan selalu memiliki semangat dan motivasi, setiap duta iman harus
mampu melihat dan merasakan kebesaran mukjizat kasih
Tuhan, supaya
dengan itu dia mampu bersukacita walaupun menderita, bukan melarikan diri dari
penderitaan, tetapi harus dengan rela dan teguh dalam ketaatan dan kesetiaan
akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai duta. Itulah yang diperlihatkan Kristus
dalam peristiwa salib, sehingga dikatakan peristiwa salib adalah demonstrasi
ketaatan Kristus kepada Allah. Itulah juga makna minggu “Palmarum“ hari ini,
bersukacita dalam memahami, menerima penderitaan Yesus yang mambawa keselamatan
dan kehidupan baru. Memahami dan memaknai penderitaan Yesus yang diutus Allah
ke dunia ini memberikan kita iman dan pengharapan baru, kesungguhan, ketaatan
dan kesetiaan sebagai perwujudan iman kita akan Kristus. Untuk itu jadilah
sebagai duta Kristus yang menyampaikan Firmannya dengan tulus dan
benar, persembahkanlah hidupmu seutuhnya buat Kristus sebab Kristus telah
menyerahkan nyawa-Nya untuk keselamatan dan kehidupan kita. Palmarum; sambutlah
dengan sukacita keselamatanmu yang dibawa oleh Kristus, pengampunan dosa dan
hidup selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar