SERMON
PAROMPUAN
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Kamis,
2 Maret 2017 16.00 WIB
1. Marende BE. No. 361: 1-2
2. Tangiang Pamuhai
3. Ayat Harian: 2 Tessalonika 3: 3
Alai
haposan do Tuhan i: Patoguonna do rohamu jala ramotanna do hamu maralohon na
jahat i.
5. Sermon: Daniel 3: 16-18
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Daniel adalah seorang yang ikut
dibawa dari Jerusalem ke Babelonia menjadi budak/hamba (pembuangan Babel dia
bersama dengan teman dekatnya yang bernama Hananya, Misael dan Azarya). Mereka
terbuang karena Tuhan mengijinkan mereka terbuang pada masa Yoyakim sebagai
raja Yehuda (Dan 1:1-2). Di Babilonia nama Daniel dan teman dekatnya diubah menjadi
Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya
Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego yang tentunya menurut nama yang lajim di
Babilonia.
Bahan sermon ini di latarbelakangi
karena adanya perintah dari raja Nebukadnesar bahwa kalau bunyi sangkakala,
seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian,
maka haruslah mereka sujud menyembah patung yang telah didirikan raja
Nebukadnezar itu, dan seluruh penduduk yang ada di Babelonia harus menyembah kepada
patung emas yang sudah dibuat atas perintah raja dan atas desakan beberapa
orang pengikut raja untuk dapat menjadi alasan menghukum bangsa Israel yang ada
menjadi hamba atau tawanan pada masa itu
Sahabat-sahabat Daniel tidak
mau menuruti perintah untuk bersembah kepada patung emas. Sahabat-sahabat
Daniel dengan tegas berkata ke pada raja Nebukadnesar. ”Kami tidak mau
menyembah kepada allahmu. Karena Allah yang kami sembah mampu melepaskan
/menolong kami.
Kalau kita baca kitab Daniel
jelas, bahwa akhirnya sahabat-sahabat Daniel dihukum dan dilemparkan ke dalam
perapian yang menyala-nyala, namun mereka tidak terbakar atau mengalami luka,
bahkan Nebukadnesar melihat bahwa empat orang yang berjalan-jalan dalam
perapian yang begitu besar. Kejadian itu menjadikan raja mengeluarkan perintah
bahwa semua orang harus hormat kepada Allah yang disembah Sadrakh, Mesakh dan
Abednego.
Dari uraian yang di atas kita
dapat membuat bahan sermon dengan 4 pertanyaan:
1. Mengapa sahabat-sahabat Daniel
dilempar ke dalam perapian?
2. Apa rahasianya mereka tidak
terbakar ?
3. Pelajaran apa yang dapat kita
ambil dari sahabat-sahabat Daniel?
4. Dari nats ini secara keseluruhan
pelajaran untuk kita terapkan hidup kita?
6. Marende BE. No. 171: 1-2
7. Tangiang sian sahalak ruas ni Punguan
8. Marende BE. No. 365: 1-3 (Papungu Pelean)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar