Roh
Allah
Diam
Di Dalam Aku
(Roma 8: 6-11)
Menurut KOMPAS.com. Menjelang akhir tahun 2016,
Polda Metro Jaya merilis indeks kejahatan sepanjang tahun 2016, meningkat
dari 44.304 pada tahun 2015 menjadi 43.149 pada tahun 2016. Peningkatannya
lebih kurang tiga persen. Tercatat, ada 11 jenis kasus yang menonjol pada tahun
2016. Sebanyak 11 kasus itu adalah pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak
3.187 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 719 kasus,
penganiayaan berat (anirat) sebanyak 1.153 kasus, pembunuhan 71 kasus. Selanjutnya,
pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan 2.866 kasus, kebakaran sebanyak
532 kasus, judi sebanyak 422 kasus, pemerasan/ancaman sebanyak 375 kasus,
perkosaan dengan 67 kasus, narkotika sebanyak 5.333 kasus, dan kenakalan remaja
sebanyak 5 kasus. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) cenderung
terus meningkat dari tahun ke tahun, baik secara kuantitas maupun kualitas
dengan modus operandi yang semakin beragam. Inilah pemberitaan perbuatan “daging”
di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Kata “daging” dalam perikop ini berasal dari
kata Yunani “sarx”. Orang yang “berpikiran kedagingan”. Kondisi pikiran
seseorang diatur dan dikendalikan oleh keinginan dagingnya. Orang seperti ini
berada dalam posisi yang sangat berbahaya.
Menurut rasul Paulus ”hidup menurut
daging” adalah hidup manusia yang sangat rentan terhadap keinginan melakukan
dosa, yaitu perbuatan kejahatan atau tindakan yang melawan Allah. Keinginan
daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup, yang berasal dari dunia
(Lih.1Yoh.2:16). Keinginan menuruti kehendak diri sendiri, hawa nafsu dan
keinginan tubuh. Keadaan berdosa karena tidak mau mentaati Tuhan, tidak dapat
menyenangkan Tuhan, tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Bagaimana seseorang bisa keluar dari keadaan ini? Dengan
iman memohon pengampunan dosa, menerima keselamatan yang disediakan melalui Yesus
Kristus (bdn. Yoh 3:16, Rm.8:3). Pengorbanan Yesus di kayu salib membawa keselamatan dan
memberi pola hidup yang baru, pola hidup yang seturut kehendak Allah, yaitu
hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Roh yang memberi hidup dan damai sejahtera (ay.2,10), membuat kita menjadi milik Kristus (ay.9), membuat kita diakui sebagai anak-anak Allah dan sebagai
ahli waris (ay.16-17). Manusia
yang sudah hidup dalam Roh Allah pasti memikirkan hal-hal yang dari Roh itu
(ay.8:5) yaitu; Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Roh Allah berdiamlah
di dalam aku, supaya aku mengalami hidup dan damai sejahteraMu. (Gal.5: 22-26).
Selamat hari Minggu.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar