APA YANG DICARI
DAN
KEMANA KITA MENCARI
(Mazmur 121: 1-8)
Setiap makhluk hidup
pasti mempunyai kebutuhan dan tergantung kepada kebutuhan masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhannya makhluk hidup akan
berusaha untuk mencari dan memenuhinya. Seperti misalnya manusia, mempunyai
baragam kebutuhan yang disebut kebutuhan primer dan sekunder (sandang pangan).
Berbagai cara dilakukan demi pemenuhan kebutuhan. Ketika kita membutuhkannya
kita akan berusaha mencari, jeli mendengarkan informasi tentang apa yang kita
butuhkan di mana tersedia, berapa harganya atau bagaimana cara untuk memilikinya. Tidak
sedikit orang yang menyimpang dari jalan kebenaran, tidak sedikit orang yang
mengandalkan pikirannya, kemampuannya serta kekayaan dan kekuasaan, bahkan merampok
sekalipun akan dilakukan atau pun menipu dan korupsi hanya untuk pemenuhan suatu
kebutuhan.
Tetapi terkadang
banyak manusia yang tidak tahu apa yang menjadi kebutuhannya yang paling
mendasar, dia tidak tahu kemana dia harus mencarinya dan bagaimana cara. Di sini Pemazmur mencoba manyadarkan kita apakah yang
menjadi kebutuhan utama kita. Pemazmur menyadari kekurangan dan
ketidakmampuannya untuk melepaskan diri dari pergumulan hidupnya, dari
tantangan dan ancaman yang datang, baik ancaman keamanan dan kenyamanan,
ancaman ekonomi atau kebutuhan hidup. Hari-hari kita terkadang kita habiskan untuk menghayal
(berandai-andai)
akan sebuah kebutuhan, sebab boleh jadi karena kita tidak tahu apa kebutuhan
kita dan di mana kita cari dan bagaimana memilikinya. Terkadang kita sama
seperti orang yang salah alamat, tetapi kita segan untuk bertanya (malu
bertanya akhirnya jalan-jalan), kita paksakan diri untuk mencari alamat yang kita tuju, akhirnya
kita lelah, putus asa. Terkadang kita paksakan kekuatan, kemampuan, kuasa dan
harta kita untuk mencari tujuan dan pertolongan hidup, tetapi kita sering dan
cederung tidak menemukannya. Kita tidak mau bertanya, dan tidak tahu kepada
siapa kita meminta pertolongan, akhirnya kita semakin jauh dari sasaran
hidup yang sebenarnya. Tidak sedikit orang yang bertanya kepada kuasa dunia,
padahal semuanya tidak akan mampu memberi jawaban dan menuntun kita kepada
sejahtera dan sukacita.
Pemazmur berkata: Aku
melayangkan mataku pada gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolongan? Dia tidak mencari dan bertanya kepada dunia atau rumput
yang bergoyang, tetapi dia bertanya pada imannya, pengalaman rohaninya bagimana
Tuhan memeliharanya. Imannya juga memberi jawaban: “pertolonganku dari Tuhan.” Tuhan yang dia kenal sebagai Pencipta, pemelihara dan
pemberi hidup. Tuhan yang tidak pernah lupa dan terlelap, Tuhan yang selalu
memberikan dia hidup dan kehidupan. Di dalam Tuhan kita akan menemukan apa yang
kita butuhkan, akan
menghilangkan ketakutan dan karaguan kita. Di dalam Tuhan kita menemukan
kepastian hidup dan perlindungan. Dialah Allah yang berkuasa dalam hidup dan kehidupan kita, yang benar-benar memahami kelemahan kita, sehingga oleh kasih-Nya
kita diberi kekuatan, ketabahan dan keteguhan hati. Tuhan memberikan kita hati
yang bijaksana yang mampu memilih apa yang baik bagi kita di hadapan Tuhan,
melakukan segala apa yang berkenan di hadapan-Nya sebagai wujud nyata iman, kesetiaan dan pengharapan kita akan
Yesus. Pengharapan akan memberikan kita kekuatan, sukacita, penghiburan dan
motivasi. Di dalam Tuhan ada hidup, dan sukacita.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar