Apakah
Natal
Yang Sesungguhnya?
(Yohanes 1: 1–14)
Jikalau kita mendengar kata Natal boleh jadi
yang lahir dalam benak kita adalah hiasan pernik-pernik natal, liturgi, drama, puisi, koor serta
keindahan lainnya seperti baju baru serta dekorasi yang indah. Sehingga banyak
orang yang bergumul ketika natal tiba, sebab dia harus memikirkan banyak biaya
yang harus dia keluarkan seperti beli baju baru, konsumsi
natal serta keindahan dan bentuk perayaan yang harus dia lakukan. Terkadang
kita lupa apa makna natal yang sesungguhnya karena kita terfokus dengan segala
macam atribut atau keindahan lainnya. Kita lupa bahwa natal adalah sukacita dimana kita harus mampu
membuang rasa penat dalam diri, membuang segala persoalan kehidupan kita kepada
Dia yang kita rayakan dalam Natal.
Kalau kita mengatakan dan bersaksi bahwa Yesus
yang lahir di Betlehem, yang kita rayakan dalam peristiwa Natal, Dia adalah
Firman yang sesungguhnya yang telah ada sejak awal. Hal itu berarti Yesus ada
bukanlah mulai dari peristiwa Betlehem, Dia sudah ada bersama Allah dan Dia
adalah Allah yang tidak ber”awal dan ber”akhir. Kalau disebutkan dalam Dalam Kej 1:1 -” Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi ...berfirmanlah Allah maka semuanya tercipta“ Berarti Allah mencipta
dengan
FirmanNya. Dalam Maz 33:9 berkata: Allah
berfirman, maka semuanya jadi.... Firman yang menciptakan itulah yang kita
rayakan saat ini. Dia hadir menjadi manusia yaitu Tuhan Yesus Sang Yuruselamat,
Dialah Tuhan dan Dialah
Hidup dan terang. Itulah yang kita rayakan saat ini sekaligus kesempatan bagi
kita untuk mengarahkan dan mengajak banyak orang (Marilah kita ke Betlehem
melihat apa yang dikatakan malaikat kepada kita; Luk 2:15), Dalam perayaan
natal, bagaimana kita mampu untuk saling mengajak dan membawa anggota keluarga
kita ke “betlehem” kepada Yesus adalah Hidup dan terang (Yoh 1:4 di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah
terang manusia). Untuk itu
dalam setiap perayaan Natal adalah merupakan kesempatan bagi kita mengevaluasi
iman dan moralitas kita, mengevaluasi pemahaman kita akan nilai kehidupan baru
yang telah Tuhan bawa yang kita rayakan hari ini. Dia datang membawa hidup dan
kehidupan, Dia datang membawa pembaharuan moral dan iman kita, Dia datang untuk
membawa kita kepada kedewasaan iman serta kesetiaan kita dalam hidup baru yang
Dia bawa. Dengan demikian Natal bukanlah hanya sebagai perayaan atau kebiasaan,
tetapi natal adalah ibadah, penerungan makna kehidupan, sehingga nilai
perenungan itulah yang membawa kita kepada sukacita. Pembaharuan itulah yang
memenuhi sukacita kita yang sesungguhnya, sukacita karena hidup baru.
Terang
itu membawa kegembiraan dan sukacita, kegembiraan adalah merupakan obat yang
dapat menenangkan
penyakit masyarakat, sebab jikalau kita memang dapat memaknai natal itu dengan
baik, pasti kita akan bersukacita, pasti akan semakin menumbuhkan iman
pengharapan kita, serta memotivasi iman kita untuk semakin baik di hadapan
Tuhan, sebab Kristus telah mengusir kegelapan dari dalam kehidupan
kita. Di dalam kegelapan kita tidak mendapat kepastian langkah hidup, akan
selalu ada dalam keraguan dan kebimbangan, tetapi ketika kita mau hidup dan
menerima Terang yang sesungguhnya yaitu Kristus yang kita rayakan saat ini,
niscaya kita akan menerima terang dan kepastian hidup. Natal bukanlah sekedar
perayaan dan ibadah tetapi juga sekaligus merupakan pengutusan. Kita diutus
oleh “TERANG” itu menjadi duta Kristus membawa kehidupan baru, membawa
pengharapan dan sukacita. Untuk itu marilah kita sebarkan “TERANG” yaitu
Kristus, dialah YESUS yang kita rayakan
saat ini kepada semua orang. Natal adalah sukacita, kesaksian
akan kehidupan baru dan Kristus yang kita rayakan adalah sukacita dan hidup. Selamat Natal. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar