MINGGU ADVENT III, 14 DESEMBER 2014
MENYAMPAIKAN
INJIL KEPADA ORANG SENGSARA (Yesaya 61:1-4+8-11)
Tahun
rahmat Tuhan. Ketika negeri yang telah tergadai kembali kepada pemiliknya
terdahulu, tanah yang Tuhan berikan kepada keluarga-keluarga, dan mereka telah
menjualnya demi membayar hutang akan dibebaskan dan dilepaskan, ketika kepada
para budak diberikan kebebasan dan pengampunan. Bolehkah saudara-saudara
sekalian mengerti serta merasakan mengenai nubuatan yang tiada bandingannya
itu? Betapa ajaib, betapa mengagumkan! Siapakah yang telah dibicarakan oleh
nabi Yesaya di sini? “Ia telah mengutus aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat
orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang
tawanan, dan kelepasan kepada orang-orang terpenjara, untuk memberitakan tahun
rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang
berkabung.”
Tentang
siapakah yang dibicarakan oleh nabi itu di sini? Siapapun yang dijelaskan oleh
nabi Yesaya di sini, dia pastilah seorang raja yang penuh dengan kemuliaan yang
datang dari sorga. Dia pastilah Allah yang datang turun ke dunia untuk berada
di tengah-tengah umat manusia. Kitab Lukas menuliskan : Ia datang ke Nazaret
tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke
rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab (Lukas 4:16) – sama seperti
kita yang berdiri dan membaca firman Tuhan bersama-sama di peribadatan, Ia
berdiri hendak membaca dari Alkitab. “Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya
dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, membaca kitab Yesaya 61: “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan
telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik” –
Injil, evangelion, kabar baik – “kepada orang-orang sengsara, dan
merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan kelepasan kepada orang-orang terpenjara, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan.”
Tuhan
Yesus memberitakan pesan agung-Nya yang pertama di kota Nazaret. Dan nas
ini sama segarnya pada hari ini, sama tepatnya pada hari ini seperti pada saat
itu. “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kita mendengarnya.” Sungguh suatu
hal yang luar biasa, sungguh suatu hal yang ajaib, menjadi seorang Pendeta,
menjadi seorang Sintua, sebagai anggota jemaat yang telah diurapi di dalam
kuasa dan hadirat Tuhan. Seorang Pendeta, seorang Sintua, seorang anggota
jemaat boleh memiliki banyak ketangkasan. Misalnya menjadi pengurus Dewan atau
Seksi. Menjadi seorang pengelola. Menjadi seorang pengunjung. Menjadi seorang
pengumpul dana. Menjadi seorang penasehat atau menjadi seorang peyumbang dan
penyantun. Akan tetapi hal yang paling menakjubkan yang seharusnya mencirikan
pelayanan seorang percaya adalah bahwa dia adalah seorang pemberita, diurapi
oleh Tuhan Allah, seorang nabi-juru bicara dari sorga. Biar bagaimanapun banyaknya tugas
yang lain yang dimilikinya, yang pertama dari semuanya, bahwa dia akan menjadi
seorang pemberita kasih karunia yang diurapi dari kasih Allah di dalam Kristus
Yesus.
Hal
yang paling baik dan yang paling menyejukkan di dalam firman Tuhan mengenai
Yesus adalah, orang-orang biasa, orang-orang yang sengsara mendengarkan Dia
dengan perasaan gembira. Pemulihan penglihatan bagi orang-orang yang
buta. Demikianlah cara penyebutan terhadap dosa. Dosa membutakan
penglihatan manusia. Dan kita berjalan sempoyongan di dalam dunia yang penuh
dengan dosa seperti seorang manusia yang meraba-raba di kegelapan malam dan
tiba-tiba cahaya kemuliaan Allah menerangi kita. Untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan. Untuk mengumumkan tahun
pembalasan agung Tuhan Allah. Ah, sungguh seorang pahlawan keselamatan Dia itu!
Janda Nain (Lukas 7:12) meratap di pintu gerbang atas
kematian putranya. Mengeringkan mata para pelayat. Angkatlah kepalamu.
Terang dari Tuhan sudah ada di sini "Allah telah melawat umat-Nya."
Dan sang bapa, Yairus (Lukas 8:41), yang membungkukkan badan di dalam dukacita
yang tidak terhiburkan pada saat kematian anak gadis kecilnya itu. Riangkanlah
hatimu dan bergembiralah. Bersukacitalah! Yesus berada di sini. Atau juga
Maria dan Marta yang meratap karena kehilangan akan saudara laki-laki mereka
Lasarus. Cahaya kemuliaan Tuhan Allah sudah memberikan sinarnya. Ini adalah
tahun penerimaan Tuhan. Sengsara apakah yang kau alami sekarang ini? Allah di
dalam Yesus Kristus telah melawat umat-Nya. Bersukacita dan bergembiralah. Amin.
Selamat Hari Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar