PERSIAPAN MENYAMBUT HARI
TUHAN
(2 Petrus 3 : 6 – 15)
S
|
alah satu pekerjaan yang
paling membosankan adalah “menunggu”. Bukan hanya membosankan, tapi malah
menumbuhkan amarah/jengkel/kecewa karena yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba.
Dalam nas ini ada satu hal yang ditunggu jemaat, yaitu: ‘Hari Tuhan’. Kapan
datangnya? Rasul Petrus mengingatkan serta membekali jemaat mula-mula supaya
mereka tidak berpatokan ke pikiran mereka, apalagi pemberitaan nabi-nabi palsu
yang sangat menyesatkan. Sebab ‘Hari
Tuhan’ itu hanya rahasia Tuhan sendiri, tidak seorangpun yang tahu. Dikatakan:
dihadapan Tuhan, satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama
seperti satu hari. Itu berarti bahwa Tuhan tidak dibatasi waktu.
Dalam Alkitab,
perkataan "Hari Tuhan" dipakai dalam bermacam-macam arti, tergantung
dari konteks. Dari sisi waktu, Hari Tuhan bisa berarti waktu yang tertentu
dalam sejarah masa lampau atau masa depan, tetapi bisa pula menunjuk kepada
masa akhir zaman.
Tahun 2009
terbit salah satu film berjudul: ‘2012’, tentang hari kiamat versi
kristen. Banyak tanggapan, ada yang menuding dengan fatwa haram, tapi ada juga
yang ketakutan. Sebenarnya sederhana saja, untuk setiap orang percaya perlu
bertanya: ‘jika Hari Tuhan (kalaupun itu
disebut hari kiamat) itu datang, bagaimana nasib kita? Seharusnya ini
pertanyaan yang harus terus menerus terngiang di hati setiap orang percaya.
Mengapa? Karena sasaran hidup kita adalah Sorga (Hidup Kekal).
Hindarkan sikap
‘aji mumpung’. Mumpung Hari Tuhan belum datang, mari kita nikmati hidup ini.
Istilah “Carpe Diem” (Latin): “petiklah hari ini, nikmati, kecap
sepuas-puasnya, karena besok kita akan mati, akan datang kiamat”.
Akibatnya banyak manusia, bahkan orang percaya, jatuh dalam paham ‘Hedonisme’ (pemuasan segala keinginan).
Hari Tuhan
memiliki dua sisi, yaitu penghukuman dan pemulihan. Kita harus senantiasa
melakukan introspeksi diri dalam menantikan datangnya Hari Tuhan. Introspeksi
ini diperlukan agar kita dapat mempersiapkan diri menghadapi Hari Tuhan dengan
meninggalkan semua perbuatan yang berdosa dan berjuang melaksanakan kehendak
Tuhan dalam kehidupan saat ini. Ingatlah betapa mengerikannya Hari Tuhan itu
bagi manusia yang hidup di dalam dosa dan betapa menyenangkannya Hari Tuhan itu
bagi kita yang telah menerima anugerah keselamatan di dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Masa
Advent merupakan masa penantian dan persiapan akan hadirnya Pemulihan
(Hari Tuhan), dituntut untuk memekarkan hati dan budi dalam menyambut
kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Yesus menghendaki agar kita tidak lalai
menyambut kedatangan-Nya. Itulah sebabnya Yesus bersabda, “Berjaga-jagalah dan waspadalah!”
(lih. Matius 16:6 dan Lukas 12:15). Kita menatap ke masa depan. Kita
menyambut kedatangan-Nya dengan penuh pengharapan dan iman yang penuh sukacita
akan kehadiran-Nya. Kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru
(ay.13).
“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak
bercacat dan tak bernoda dihadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia” (ay.14). Amin. Selamat
Minggu Advent.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar