PENELAAHAN ALKITAB
(PA) SEKSI REMAJA
HKBP PONDOK GEDE RESORT
PONDOK GEDE
DISTRIK XIX BEKASI
Jumat, 13 Agustus 2021
1. Bernyanyi BN. HKBP No. 4: 1-2 Sekarang B’ri
Syukur (BL 148) F=Do 4/4
Sekarang b’ri syukur, kepada Tuhan Allah
Raja dan Khalikmu, seluruh jagad raya
Roh, tubuh, jwamu, muliakan nama-Nya
Berkat-Nya bagimu kekal selamanya
Tuhan Allah memb’ri, anak-Nya Yesus Kristus
Kasih-Nya tak terp’ri, wujud-Nya dalam Kristus
Manusia ditebus, dengan darah kudus
Oleh-Nya kita pun, bersyukurlah terus
2. Doa Pembuka (A.XV/A.4 ; D.XIII/48) (St. P.
br. Silitonga)
Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam
naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. (Mazmur 63: 8)
3. Pembacaan
Nats: 2 Samuel 13: 1-17
Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon
terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu
dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya:
"Bangunlah, enyahlah!" (2
Samuel 13:15)
HINDARI HUBUNGAN SEKS SEBELUM PERKAWINAN
Masa remaja
adalah masa penting dan indah dalam kehidupan, di mana terjadi perubahan dari
anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini kaum remaja mengalami banyak perubahan,
misalnya perubahan fisik, psikologis, sosial dan biologis. Perubahan ini
diakibatkan mulai aktif dan berkembangnya fungsi organ reproduksi. Aktif dan
berkembangnya organ reproduksi ditandai dari datangnya manstruasi pada remaja
putri dan mimpi basah pada remaja laki-laki. Proses ini membuat remaja memiliki
keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu yang dapat mempengaruhi perilakunya.
Salah satu perilaku yang ingin dicoba adalah perilaku seks sebelum perkawinan.
Perilaku seks sebelum perkawinan adalah perilaku seksual remaja yang dilakukan
tanpa adanya ikatan perkawinan. Biasanya perilaku seks sebelum perkawinan
sering dilakukan saat remaja berpacaran. Perilaku ini merupakan akibat dari
perkembangan biologis sehingga mendorong keinginan seksualnya.
Maka perilaku seksual remaja merupakan masalah serius yang
harus segera ditangani secara serius oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam
data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 tercatat 80% wanita dan 84% pria
mengaku pernah berpacaran. Kelompok umur 15-17 merupakan kelompok umur mulai
pacaran pertama kali, terdapat 45% wanita dan 44% pria. Kebanyakan wanita dan
pria mengaku saat berpacaran melakukan berbagai aktivitas. Aktifitas yang
dilakukan seperti berpegangan tangan 64% wanita, dan 75% pria, berpelukan 17%
wanita dan 33% pria, cium bibir 30% wanita dan 50% pria dan meraba/diraba 5% wanita
dan 22% pria. Selain itu dilaporakan 8% pria dan 2% wanita telah melakukan
hubungan seksual. Di antara wanita dan pria yang telah melakukan hubungan
seksual pra perkawinan 59% wanita dan 74% pria melaporkan mulai berhubungan
seksual pertama kali pada umur 15-19 tahun. Presentase paling tinggi terjadi
pada umur 17 tahun sebanyak 19%. Di antara remaja yang telah melakukan hubungan
seksual dilaporkan 12% wanita mengalami kehamilan tidak diinginkan dan 7%
dilaporkan pria melakukan penghamilan tidak diinginkan. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan dan menjadi masalah
serius.
Di era
global seperti sekarang faktor pemungkin yang mempengaruhi perilaku seksual sebelum
perkawinan remaja adalah dengan adanya teknologi. Teknologi membuat remaja
dengan mudah dan mengakses informasi baik meliputi media cetak, TV, internet,
DVD dan media sosial. Adanya teknologi menyerbu remaja dengan mengemas
sedemikian rupa sehingga aktivitas seks dianggap lumrah dan menyenangkan. Mulai
dari berciuman, berpelukan, meraba organ vital dan berhubungan seks semuanya
tersedia dalam berbagai media informasi. Paparan informasi ini kemudian
disalahgunakan sebagai dampak dari minimnya kontrol diri dan minimnya pemahaman
informasi seksualitas. Kecanggihan teknologi dan kemudahan-kemudahan yang
didapat dari teknologi boleh memicu remaja melakukan perilaku seks sebelum
perkawinan.
Hasil ini
memberi gambaran ancaman kerusakan generasi muda, karena sudah tidak lagi
menghargai diri mereka sendiri. Kaum muda tidak lagi menyadari dampak buruk yang
akan dialami jika melakukan seks diluar perkawinan. Misalnya, yang wanita bisa
hamil, aborsi, lalu dikeluarkan dari sekolah atau kampus, dan akhirya
menjadi Pekerja Seks Komesil (PSK), tertular HIV atau penyakit kelamin,
dan yang lebih parah adalah hilangnya kepercayaan diri yang akan menyebabkan
kebencian terhadap diri sendiri atau hilangnya kepercayaan terhadap lawan
jenis.
Masalah
hubungan seks sebelum perkawinan yang semakin hari semakin marak ini sudah
menjadi masalah kita bersama. Untuk menekan peningkatan dosa seks sebelum
perkawinan ini kita harus tahu kenapa kaum muda menjadi begitu gampang
terjerumus ke masalah ini, sehingga kita bisa membantu mereka agar tetap
menghargai dan menjaga kekudusan hidup mereka.
Memang ada
trend melakukan perkawinan di usia matang, terutama bagi mereka yang tinggal di
kota karena memegang filosofi, akan kawin, jika perekomonian mereka sudah
sangat mapan. Namun ini bisa menjadi jebakan, karena sebelum sampai ke tahap
ini, mereka sudah terjerumus ke seks pra perkawinan.
Maka, para
orang tua perlu mengawasi bacaan atau tontonan yang dikosumsi anak-anak. Membekali
mereka dengan pendidikan seks dari rumah. Ajak mereka berbicara tentang cara
pacaran yang sehat, memilih teman, paparkan resiko dari seks pra perkawinan,
harus diberi penjelasan bahwa perkawinan adalah recana Allah yang mulia, maka
firman itu akan menjadi pagar yang kuat bagi hidup mereka.
Sangat
perlu adanya pengawasan atau kebijakan dari orangtua dan lingkungan sekitar
untuk penyesuaian penggunaan akses teknologi sesuai umur pengguna, khususnya
remaja untuk menghindari kecenderungan perilaku seks sebelum perkawinan remaja.
Kasih
sayang dari orang tua, memberi mereka perhatian yang cukup adalah kebutuhan
dasar orang muda. Zaman tidak akan semakin baik, maka harus
membentengi diri kita dengan iman dan penguasaan diri yang
baik. Amin.
5.
Diskusi
·
Apakah Anda seorang remaja yang sudah
mendapat kasih sayang dari orang tua, dan mendapat perhatian yang cukup?
·
Menurut Anda adakah cara lain atau solusi
lain untuk mencegah seks para perkawinan?
6. Menyanyi
BN HKBP No. 719: 1 Ku Dengar Suara-Mu F=Do 4/4
1.
Ku dengar suara-Mu Yesus. Ku dengar
suara-Mu Yesus.
Ku dengar suara-Mu Yesus, pikul salib ikutlah aku.
Reff.: Peganglah tanganku Yesus. Kuatkanlah aku Yesus.
Tolong tunjukkan jalan-Mu. Tuhan pimpin,
pimpin langkahku.
7. Doa
Syafaat
8. Bernyanyi BN. HKBP No. 763: 1 ‘Bila Yesus
Serta-Mu G=Do 4/4 (Persembahan)
1.
Bila Yesus sertamu, s’lamatlah.
Yesus
yang menolongmu, s’lamatlah.
Imanmu
s’makin teguh. Pengharapanmu penuh.
Yesus
dalam hidupmu, s’lamatlah.
S’lamatlah
jiwamu, bila Yesus sertamu s’lamatlah.
‘Kan
bersinar bagimu bintang pengharapanmu,
Bila
Yesus sertamu s’lamatlah.
9.
Doa Bapa Kami - Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar