SETIA
KEPADA
ALLAH YANG SETIA
(Titus 2: 11-14)
K
|
asih karunia (charis:
Yunani) adalah kata yang penting dalam Perjanjian Baru, terutama dalam
surat-surat Paulus. Khesed (Ibrani)
dalam Perjanjian Lama. Charis dan khesed adalah cinta kasih Tuhan, belas
kasih, kesetiaan, kasih karunia, dan anugerah Tuhan. Orang Yunani sering
menggunakan kata charis untuk
berbicara tentang dukungan dari pelindung. Seperti seseorang yang memberikan
dukungan finansial atau politik. Bagi orang Yunani, kata charis berarti kemurahan hati, kedermawanan
yang menuntut kesetiaan dari pihak penerima. Dalam perikop ini rasul Paulus memakai
kata charis untuk menerangkan khesed Tuhan. Charis adalah karunia keselamatan oleh Allah bagi semua orang
yang menerima Ketuhanan Yesus Kristus. Karena itu, Allah adalah pelindung,
Sang Pemberi kebaikan.
Seseorang tidaklah pernah bisa membayar penuh
kepada orang yang mewariskan kekayaan baginya. Demikian juga kita tidak pernah
bisa membalas Tuhan untuk karunia keselamatan yang Dia berikan. Namun,
jika seorang pelindung memberi kita kekayaan yang tak terbayangkan, kita bisa
setia kepada sang pelindung tersebut dengan menggunakan sebaik mungkin warisan
yang dia berikan. Demikian juga, kita bisa setia kepada Tuhan yang memberi
kita keselamatan dengan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Sekarang ini banyak
orang yang mulai meragukan charis-khesed-kasih
setia Tuhan. Mereka meragukan kemampuan Tuhan dan berpaling kepada ilah lain.
Kesetiaan mengelola kasih karunia Tuhan menjadi ‘barang’ yang sulit ditemukan.
Anggota jemaat di gereja ada yang tidak setia dengan gerejanya. Karena tidak
puas dengan pelayanan di gerejanya, ia lalu pindah ke gereja lain. Terus
begitu, ketika tidak puas di tempat yang baru, ia pindah lagi ke gereja lain.
Ada pegawai tidak setia pada perusahaannya. Karena diiming-imingi uang lebih ia
langsung pindah ke perusahaan lain. Ada pimpinan perusahaan tidak loyal pada
pegawainya. Ada pegawai diberhentikan sepihak, hanya karena perusahaan tidak
mau membayar gaji mahal. Ada rumah tangga hancur karena suami atau istri tidak
setia pada pasangannya. Ada orang yang tadinya sahabat karib, jadi berlawanan
karena berkhianat. Ada anak yang tidak menghormati orangtuanya. Ada pelajar
yang tidak menghormati gurunya. Ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya.
Jika
manusia tidak setia, Allah tetap setia dan bahkan teguh pada janji charis-khesed-kasih setia-Nya. Kita
mengimani dan mengamini kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan semua manusia,
mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan
duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia
sekarang ini. Barang siapa setia sampai akhir kepadanya mahkota kehidupan akan
diberikan. Selamat hari Minggu! Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar