DENGAN SETIA
MENANTIKAN TUHAN
(Judas 1: 17-21)
Berjuang
memang melelahkan. Terkadang kita merasa lebih baik menyerah dan mencari jalan
lain. Namun kiranya kita selalu punya waktu untuk bertanya kepada diri kita
sendiri, apakah usahaku selama ini sudah maksimal? Sebelum memutuskan untuk
menyerah, perlu bagi kita untuk paham betul apa arti perjuangan kita selama
ini. Jangan sampai kita menyesal karena sudah menyerah. Apalagi menyerah
sebelum berperang. Untuk kita-kita yang sedang berjuang saat ini, baca firman
Tuhan ini biar lebih kuat menghadapi segala macam-macam cobaan.
Kitab Yudas terdiri dari satu pasal dengan dua puluh
lima ayat. Kitab ini ditulis oleh Yudas (bukan Yudas Iskariot) tetapi Yudas
saudara Yakobus (ay.1), saudara (adik) dari Yesus (Gal.1: 19, Mat.13: 55-56, Mrk.6:
3). Yudas juga dipanggil sebagai yang dikasihi, dan yang dipelihara untuk Yesus
Kristus. Saat itu jemaat telah percaya kepada Yesus sebagai Tuhan (kurios). Namun pengejek-pengejek telah menyusup dan mengajarkan
bahwa kasih karunia adalah sebagai izin untuk melampiaskan hawa nafsu sebebas-bebasnya.
Pengejek-pengejek ini mengagumi Yesus, tetapi tidak menganggap penting menaati
Yesus. Mereka menyangkal Yesus sebagai “ Tuan” penguasa mutlak. Ejekan mereka
sudah mendesak jemaat, hingga sebagian jemaat terpengaruh dan mengikuti
ajaran-ajaran palsunya. Menyalahgunakan kemerdekaan di dalam Kristus, mengatakan
bahwa Tuhan Yesus tidak akan datang kembali.
Dengan suratnya ini Yudas menggembalakan
orang percaya, menguatkan mereka untuk menghadapi pengejek-pengejek tersebut
dengan tepat. Mereka perlu mensiasati ancamannya, berjaga diri, serta
menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang dalam bahaya. “Menjelang
akhir zaman” (ay.18) sebelum Kristus datang keadaan akan semakin memburuk. Injil
menyebar, tetapi kefasikan juga berkembang. Para pengejek-pengejek hidup
menuruti hawa nafsu kefasikan mereka, dan gerakan mereka semakin intens. Mereka-mereka
ini tidak memiliki Roh Kudus. Kesukaannya memecah-belah, di kuasai oleh
keinginan dunia. (ay.19). Itulah ciri-ciri mereka.
Bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang
paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. (ay.20). Percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus, maka Roh Kudus akan berdiam di dalam dirimu. Kemudian: “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah
sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.”
(ay.21).
Jadi tugas kita sekarang adalah menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang
ke dua kali, sambil menunjukkan kasih kita kepada semua orang. Menolong orang yang
sudah mulai ragu-ragu untuk kembali. Dengan tetap berpegang teguh pada firman
Tuhan, sampai Tuhan Yesus datang ke dua kali. Selamat Advent! Amin. (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar