ALLAH MEMULIHKAN
UMAT YANG DIKASIHI-NYA
(Hosea 14: 2-9)
Orang-orang sakit tentu sangat mengharapkan adanya pemulihan kesehatannya, untuk
dapat menikmati hari-harinya dengan sukacita.
Tentu sangat dibutuhkan dokter atau para medis serta seluruh peralatannya,
dibutuhkan makanan dan obat-obatan, serta disiplin
diri seorang yang sakit seperti mengubah kebiasaan dan pola hidup atau pola
makan untuk lebih baik. Tentu saja penyakit seseorang bukan hanya terjadi
karena pola hidup yang kurang disiplin ataupun lingkungan yang kurang bersih,
tetapi boleh jadi faktor kekebalan tubuh itu sendiri. Tanpa disiplin diri, kita
akan mudah digoda oleh kenikmatan duniawi ini, akan mudah melupakan segala
bentuk larangan yang telah diberitahukan kepada si sakit. Keluarga tentu,
maupun sahabatnya atau team medis akan selalu mengingatkannya untuk mengubah
diri.
Bangsa
Israel yang sakit, yang menderita dalam penghukuman Tuhan akibat pelanggaran
mereka akan hukum Tuhan, mereka meninggalkan Tuhan dengan beralih menyembah dewa-dewa baal, melakukan segala bentuk kekejian di mata Tuhan, penindasan,
kekerasan, penipuan. Bahkan kehidupan moralitas mereka disamakan dengan persundalan, yang digambarkan kehidupan kekeluargaan Hosea sendiri. Dia mengawinii seorang perempuan sundal dan menamai anak-anaknya: “Lo Ami (bukan umatKu); Lo Rukhama (yang tidak dikasihi). Nabi Hosea menyerukan agar kiranya mereka mau mengubah diri dan bertobat,
kembali ke jalan atau aturan hidup yang telah ditetapkan
Tuhan sebelumnya kepada mereka melalui nenek moyang mereka,
sebab hanya dengan perubahan hidup
dan pertobatan
mereka akan beroleh hidup. Bertobat (Ibr: ”Suv;
kembali, berubah; Yunani; ”Metanoia; berobat, berubah, kembali ke jalan semula). Bertobat; berubah dengan sungguh-sungguh untuk lebih baik,
dalam kesetiaan, dalam iman dan ketaatan; bukan hanya sebagai kemunafikan atau
kepura-puraan saja. Kesungguhan hidup akan
melahirkan sukacita, kesungguhan iman akan melahirkan kehidupan baru bersama
Tuhan Yesus.
Kasih
Allah lebih besar dari murka-Nya, sebab walaupun Tuhan
menghukum umat-Nya, bukanlah untuk kebinasaan
tetapi adalah merupakan suatu proses pembentukan jati diri sebagai umat yang
diberkati Tuhan, sebab Tuhan tidak pernah menghendaki kematian orang orang
fasik, tetapi adalah keselamatan mereka,
dan untuk itulah Tuhan datang melawat umat-Nya, melalui kelahiran-Nya di Betlehem yang
kita rayakan setiap tahunnya.
Tuhan
memulihkan hubungan kita kembali dengan Sang Bapa, memulihkan kehidupan kita
dari yang sebelumnya terkutuk dan terhukum akibat dosa dan pelanggaran kita
akan Firman-Nya, kini beroleh pengasihan dan
pembenaran, beroleh penebusan sehingga kita beroleh hidup kembali bersamanya.
Anugerah keselamatan yang dibawa oleh Yesus, yang senantiasa disuarakan dalam
setiap kehidupan kita melalui Firman-Nya, yang kita terima
melalui dan hanya dengan pertobatan yang sungguh; dengan pertobatan kita akan
dimampukan menerima Kristus pada hari kedatangan-Nya
yang kedua kalinya; Dengan pertobatan yang sunguh, kita didapati-Nya tidak bercacat cela dan layak menerima kehidupan bersama-Nya kelak. Selamat Advent. Selamat menyambut hari Natal.
(HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar