KUATKAN
DAN
TEGUHKANLAH HATIMU
(Yosua 1: 6-9)
Yosua keturunan Efraim, anak dari Nun dipilih TUHAN
menggantikan Musa. Masa mudanya banyak dihabiskan di padang gurun dalam
pengembaraan menuju Kanaan. Nama sebenarnya adalah Hosea, yang
artinya Keselamatan. Tetapi Musa memanggilnya Yosua yang
artinya Ia akan menyelamatkan atau keselamatan dari TUHAN. Yosua
tidak pernah membayangkan suatu saat akan dipilih menjadi pemimpin Israel. Tentulah
TUHAN punya alasan tersendiri! Yosua adalah pelayan Musa yang setia.
Ketika Musa menerima Taurat di gunung Sinai, Yosua hadir di situ, menjadi
penjaga tenda pertemuan. Bersama Musa ia mengalami masa-masa yang sulit,
penuh ujian dan tantangan. Yosua sudah melalui proses pelatihan yang begitu
panjang sejak menjadi abdi Musa di masa mudanya. Ia terus ada bersama Musa dan
belajar mengenai kepemimpinan, dan tentunya merasakan langsung bagaimana
penyertaan TUHAN terus-menerus hadir dalam perjalanan panjang tersebut. Yosua pun
turut serta ketika Musa berhadapan langsung dengan TUHAN, muka dengan muka di
dalam kemah. "Dan TUHAN berbicara
kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya;
kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang
yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu." (Kel.33:11). Yosua
memang sudah dipersiapkan sejak awal oleh TUHAN.
Ketika Yosua menerima tugas ini, ia sempat ragu dan
gentar. Siapa yang tidak? Menuntun bangsa yang tegar tengkuk, tukang
sungut-sungut minta ampun. Tapi TUHAN memberi nasihat kepadanya "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu
dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang
telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau beruntung,
ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini,
tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati
sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian
perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (ay.7-8). Dua syarat
diberikan TUHAN agar beroleh keberuntungan. (1). Kita harus menguatkan dan
meneguhkan hati kita. (2). Merenungkan, memperkatakan dan melakukan firman
TUHAN.
Ada perbedaan nyata antara sebuah keberuntungan dan
keberhasilan. Keberuntungan sesuatu yang datang tidak terduga. Melalui firman
TUHAN ini kita mengerti bahwa keberuntungan bukanlah kebetulan semata, tetapi merupakan hasil dari campur tangan
TUHAN setelah kita melakukan perintah-Nya. Sedang keberhasilan adalah sebuah proses, sesuatu yang bisa kita raih dengan
kerja keras, ketekunan dan perjuangan, butuh waktu, yang terkadang bisa sangat
panjang. Keberhasilan bukanlah sebuah rejeki nomplok yang bisa kita raih
dalam sehari saja. Tuhan Yesus juga mengingatkan hal tersebut. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku
tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." (Yoh.15:7). Taati dan lakukanlah firman TUHAN, dan tetaplah
kuat serta hati yang teguh. Selamat
hari Minggu! Amin. (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar