BERSATU
DI DALAM KEBERAGAMAN
Yohanes 17:20-23
Membangun kebersamaan, membangun
persekutuan yang baik adalah merupakan kewajiban semua insan, sebab dengan
adanya kebersamaan kita akan dimampukan untuk bekerja sama, saling berbagi,
saling memotivasi. Atau sering juga kita dengarkan istilah semangat
kegotongroyongan akan meringankan beban, perkerjaan kita, dan masing-masing pihak merasa terlibat dan mau melibatkan diri.
Memang kita masing-masing mempunyai talenta, pola
pikir, motivasi serta tujuan yang berbeda, akan tetapi jikalau kita mampu
mengelola perbedaan itu, akan menjadi kekuatan baru bagi kita, kerbersamaan di dalam keberagaman, kekuatan di dalam
kebersamaan, sehingga di dalamnya tercipta kesehatian, saling dukung, saling
menghargai satu dengan yang lain.
Seorang pemimpin besar akan
memberitahukan apa visi dan misinya kepada mereka yang dipimpinnya, supaya
mereka mengerti dan memahami apa yang menjadi tujuan, dan bagaimana untuk
merealisasikan visi itu melalui misi atau perkerjaannya. Ketika Yesus mendoakan
para murid-Nya, Ia mau menyatakan kepada para murid akan misi Sang Bapa yang
akan dipercayakan kepada mereka (ay.18), dan sebagai penerusan akan misi ini, bagaimana
gereja terbentuk hingga akhir zaman. Isi doa Yesus bukan hanya terbatas pada
para murid, akan tetapi tertuju kepada setiap mereka yang percaya dan yang akan
percaya kemudian kepada Yesus yang adalah Juruselamat. Jadi seluruh
perjalanan misi dan kehidupan setiap orang beriman diletakkan Yesus di dalam
kerangka hubungan dan rencana kekal Sang Bapa (rencana keselamatan) yang ada di
dalam Yesus melalui salib dan pengudusan oleh Roh Kudus. Penyebarannya melalui
pewartaan para murid/orang percaya akan Firman Tuhan kepada seluruh isi dunia.
Gereja akan bertumbuh dan berkembang jikalau setiap orang percaya mau dengan
setia mewartakan kabar keselamatan yang dari Kristus. Seiring dengan
pertumbuhan gereja, Yesus menginginkan agar kiranya semakin kokoh berdiri dan
bersatu (ay.22) yang tidak hanya dari sudut
lahiriah saja akan tetapi bagaimana gereja (orang percaya) memiliki
kesatuan/persekutuan yang mesra seperti mana yang terdapat di dalam hubungan
Yesus dengan Sang Bapa (21).
Doa Yesus akan terwujud di dunia
ini, jikalau kita melihat kesatuan orang percaya sebagai anugerah Allah, dan
kesatuan itu akan menjadi kekuatan kita mengalahkan dunia ini dan membawanya
kepada Yesus, akan tetapi jikalau kesatuan itu ada di dalam kelompok, gereja
atau diri sendiri, maka kekuatan akan penginjilan akan lumpuh dan kita akan
semakin sulit menjangkau dunia ini apalagi membawa mereka kepada Kristus. Tuhan berikan kita kemuliaan, Tuhan anugerahkan
kepada kita hikmat serta pengampunan dosa, Tuhan berikan kita tugas
mempersekutukan seluruh umat percaya dan juga mereka yang akan percaya kemudian
dan oleh kasih-Nya, Yesus telah mempersekutukan kita dengan Sang Bapa di dalam
persekutuan hidup yang kekal. (HS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar