HIDUP DENGAN MENGUTAMAKAN
KASIH
Dwight Lyman Moody (5 Februari 1837 - 22 Desember 1899) juga
dikenal sebagai DL Moody,
adalah seorang penginjil Amerika berkata, “Character
is what you in the dark.” Karakter adalah siapa diri kita di tempat yang gelap.
Orang yang memiliki karakter akan melakukan apa yang benar dan tetap
melakukannya apapun konsekuensinya. Orang yang memiliki karakter akan menjadi
garam dan terang dunia bagi sekitarnya tak peduli apa pun risikonya.
Pemilik
karakter tersebut salah satunya Eric Liddell. Seorang percaya yang berasal dari
Skotlandia, yang kehidupannya diceritakan dalam film “Chariots of Fire”, adalah
seorang pelari yang ikut dalam Olimpiade pada tahun 1924 di Paris. Beberapa
bulan sebelum berlomba, ia menemukan bahwa perlombaan lari itu ternyata
diadakan pada hari Minggu. Ia menolak untuk mengikutinya, sebab baginya hari Minggu adalah hari Tuhan, hari khusus di mana ia dapat bersekutu dengan Tuhan
dan orang-orang Kristen lainnya. Keputusannya menuai kritik dan dianggap telah
mengkhianati negaranya karena menolak bertanding pada hari Minggu. Eric Liddell
tetap menolak ikut dalam lomba lari 100 meter yang jatuh pada hari Minggu,
apapun akibatnya. Ia lebih takut kepada Tuhan, dari pada takut kepada manusia.
Ia beranggapan bahwa kebaktian hari Minggu jauh lebih penting dibandingkan
mengikuti lomba lari 100 meter. Eric Liddell akhirnya memilih mengikuti lomba
lari 200 meter yang bukan jatuh pada hari Minggu. Dan, apa yang terjadi? Eric
Liddell memenangkan medali emas untuk Great Britain yang memecahkan rekor
dunia. Eric Liddell dikenal karena kepercayaannya melakukan apa yang benar, berapa
pun harga yang harus dibayar. Beberapa tahun kemudian Eric Liddell menyerahkan
diri menjadi utusan injil di negeri Cina. Singkat cerita, ia ditangkap dan
dipenjarakan karena memberitakan injil. Eric Liddell meninggal pada
tanggal 21 Februari 1945 karena tumor besar di sisi kiri otaknya. Ia mengabdikan hidupnya untuk menaati kehendak
Tuhan dan mengajar orang lain untuk hidup sesuai dengan contoh kasih yang Yesus
tetapkan untuk para pengikutnya.
Kekristenan dan kasih
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kasih harus menjadi corak kehidupan/karakter
orang Kristen. Karena mengasihi adalah perintah yang harus ditaati, bukan suatu
himbauan atau sekedar saran. Tuhan Yesus menegaskan, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan
yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (ay.37-39). Tidak melakukannya
sama dengan berbuat dosa. Jadi, Mengasihi adalah pilihan hidup yang harus kita
ambil. Yesus berkata: "Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yoh.14:15). Selamat
hari Minggu. Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar