M O D E L G
TATA KEBAKTIAN
PEMBERKATAN PERKAWINAN
(Bahasa Indonesia)
Sabtu, 7 Oktober 2017 Pukul 09.00 WIB
I. Pra Ibadah
1. Calon Pengantin dan keluarga serta Majelis Gereja berdoa bersama di konsistori.
2. Calon Mempelai dan keluarga memasuki gereja, jemaat diundang berdiri. (diiringi musik)
II. I b a d a h (Pdt. Nikson Simangunsong)
1. Bernyanyi KJ. No. 392: 1-2 Ku berbahagia D= Do
1. “Ku berbahagia, yakin teguh:
Yesus abadi kepunyaanku!
Aku waris-Nya, ‘ku ditebus,
Ciptaan baru Rohulkudus.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
(Jemaat Berdiri)
2. Pasrah sempurna, nikmat penuh;
Suka sorgawi melimpahiku.
Lagu malaikat amat merdu;
Kasih dan rahmat besertaku.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
2. Votum - Introitus - Doa
(L: Liturgis – J: Jemaat)
L: Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amin. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
J: Aku hendak mengangungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya,
L: Aku hendak mengangungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya. Haleluya! (Marilah kita berdoa): Ya Tuhan Allah kami yang di surga, Engkaulah yang menetapkan perkawinan itu. Engkau melihat kedua saudara kami ini, yang bermaksud melangsungkan perkawinan mereka. Mereka datang memohon berkat-Mu. Sertai dan berkatilah mereka dengan kasih sayang-Mu. Isilah hidup mereka dengan Roh Kudus, agar perkawinan mereka ini senantiasa penuh damai dari permulaan hingga akhirnya. Dengarlah doa dan permohonan kami ini karena kasih sayang-Mu kepada kami. Amin.
(Jemaat Duduk)
3. Koor/VG/Solo:
4. Bernyanyi KJ. No. 57: 1+3 Yesus lihat umat-Mu G= Do
1. Yesus, lihat umat-Mu
Yang mendamba Kau berfirman,
Dan arahkan pada-Mu
Hati dan seluruh ind’ra,
Hingga kami yang di dunia
Kau dekatkan pada sorga.
2. Sinar mahamulia
Lahir dari Allah Bapa,
Buka dan siapkanlah hati,
Mulut, pendengaran:
Biar doa dan nyanyian
Berkenan pada-Mu, Tuhan!
5. Khotbah: Ibrani 12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan
kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak
seorang pun akan melihat Tuhan.
Usahahon hamu ma anso mardame-dame hamu
tu sude halak jana manggogo ma hamu
anso hum di Tuhan ngolumunu, harana sahalak pe
nada adong na tarbaen mida Tuhan anggo inda songon i
pardalan ni ngoluna.
Dalam memasuki kekudusan Tuhan melalui perkawinan Mauritz dan Coory hendaknya memiliki perubahan-perubahan mendasar yang dapat terjadi, jika Kristus bekerja dalam perkawinan. Sebagaimana dikatakan melalui Firman-Nya:
1.
Dari ke-egoisan ke pelayanan
Sebuah dosa pasti
berasal dari gudang egois. Seringkali kita menempatkan Tuhan dan hal-hal lain
hanya karena kita suka. Semua itu sangat salah dan mengacaukan. Dalam hal ini
tidak ada yang lebih menyakitkan jika ini terjadi dalam sebuah pasangan rumah
tangga. Akan tetapi ketika kebenaran Tuhan datang dan dipraktikkan dalam rumah
tangga maka terjadilah perubahan.
Sebagai contoh: Istri
yang tadinya sangat mengganggu dan cerewet akan menjadi sabar dan baik kepada
suaminya karena Yesus juga sabar dan baik kepada sang istri. Suami yang tadinya
egois akan menemukan sukacita waktu mempelajari kesukaan-kesukaan sang istri
dari pada membicarakan soal binatang kesayangannya. Ini karena sang suami
menyadari bahwa istrinya diciptakan oleh Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan, juga
kebenaran Firman Tuhan secara terus menerus memancar dari istrinya. Hal
demikian adalah sangat menarik dan merangsang pertumbuhan rohani sebuah rumah
tangga. Firman Tuhan datang ke dalam sebuah rumah tangga dan dapat membuat hati
suami-istri berbalik dan menjauhi keegoisan dan mengutamakan pelayanan.
2.
Dari Kemalasan ke berpartisipasi
Kemalasan, sama seperti keegoisan mengarah
kepada kenyamanan diri sendiri. Kita mengingini kenyamanan dan menolak untuk
melakukan hal-hal yang sulit karena kesulitan sangat mengurangi kenyamanan.
Kemalasan adalah
sebuah pemilikiran yang memelihara dan mempromosikan sifat-sifat yang
mengutamakan kenyamanan diri sendiri dan kemalasan juga banyak membohongi
diri-sendiri. Kita tau bahwa pasti ada masalah dalam sebuah pernikahan tetapi
kita juga tau bahwa perlu ada perubahan yang tidak mudah untuk mengatasi masalah
rumah tangga. Jadi apa yang terjadi? Kemalasan akan berkata “Oh, mari kita
bicarakan lain kali saja” atau “Ok, itu tidak apa-apa, itu akan baik-baik
saja”. Dan ini sama sekali bukan yang Yesus harapkan dari pasangan rumah tangga
yang sedang menjalani perubahan untuk menyelesaikan masalah rumah tangga.
Pada waktu Firman
Tuhan berbicara dalam rumah tangga kita, kita seharusnya lebih terlibat dalam
penyelesaian masalah rumah tangga atau perkawinan kita. Kita sudah tidak lagi
pasif dan mengumpulkan semua jenis kesenangan dan kenyamanan dan menganggap
masalah rumah tangga adalah hal yang biasa-biasa saja. Akan tetapi, kita harus
menjadi apa yang Yesus perintahkan: lebih turut serta/berpartisipasi dan
menjadi seperti Yesus yang artinya meletakan dan menjauhkan segala macam dosa
termasuk kemalasan.
3.
Dari Kemunafikan ke kerendahan hati
Kemunafikan adalah
cara berpikir iblis yang paling disukai manusia. Di mana keegoisan sangat
menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kenikmatan diri sendiri, kemunafikan
sangat menyukai hal-hal yang menyombongkan diri sendiri. Pada intinya,
kemunafikan sangat bertentangan dengan ajaran Alkitab. Alkitab mengajarkan
bahwa pusat kebutuhan dan perhatian kita adalah Kebenaran Pengajaran Yesus
Kristus. Kemunafikan dalam sebuah pernikahan biasanya tidak terlalu terlihat
nyata dibandingkan dengan kerendahan hati yang biasanya sangat kelihatan
seperti luapan emosi. Dalam pertengkaran, seorang istri mungkin mengemukakan
suatu masalah tentang dirinya yang tidak disukai suaminya.
Jika suaminya seorang
yang munafik, mungkin ia akan membawa hal ini sebagai suatu pendukung positif
dengan bukti nyata akan ketidaksukaannya terhadap tingkah laku istrinya. Jika
ini berlanjut lebih kacau dan sampai ke pengadilian, pengacara sang suami
mungkin akan menekankan peristiwa ini sebagai bukti bahwa sang suami tidak
bersalah dan menuntut sang istri untuk membayar semua kerugian baik uang maupun
nama baik. Kemunafikan dalam sebuah pernikahan selalu bersifat melindungi diri
karena kita selalu merasa bahwa kita sedang diawasi orang lain. Ini sangat
bertentangan dengan Firman Tuhan yang mengajarkan bahwa kita akan selalu
mendapat serangan, kritik dan penghakiman yang tidak adil dari dunia ini.
Salib Kristus adalah
bukti nyata bahwa kita orang bersalah dan berdosa. Tetapi keindahan injil
keselamatan adalah bahwa kita jelas seorang pendosa yang juga tanpa kondisi
sedang dikasihi sang pencipta. Ini seharusnya membuat kita merendahkan hati dan
selalu bersyukur. Jika Firman Tuhan hadir ditengah sebuah pernikahan, kita akan
lebih cepat diam dan meredam rasa emosi dan lebih mengandalkan kebenaran Firman
Tuhan. Ini hanya bisa terjadi jika kerendahan hati kita bertumbuh terus untuk
membuat kita menjadi seperti Kristus. Jika Firman Tuhan hadir dalam sebuah
pernikahan, pasti akan ada perubahan aturan, nada/suara, hati, dan tingkah
laku. Pernikahan itu sendiri akan mengikuti contoh sifat-sifat pemimpinnya,
yaitu Kristus. Tidak mungkin ada pimpinan yang lebih baik atau perubahan yang
lebih baik dari pada pimpinan Firman Tuhan dalam perkawinan kita.
Keluarga ini terpanggil menjadi rumahtangga pelaku Syalom, pelaku Eirene, pelaku damai sejahtera Tuhan di setiap lini kehidupannya. Tuhanlah yang menjadi kekuatan Anda dalam melakukan semua itu. Amin.
6. Koor/VG/Solo: Wanita Betel Indonesia - Cimahi
7. Bernyanyi KJ. No. 318: 1 Berbahagia tiap rumah tangga C= Do
(Calon Pengantin maju ke Altar gereja)
1. Berbahagia tiap rumah tangga,
Di mana Kaulah Tamu yang tetap.
Dan merasakan tiap suka cita,
Tanpa Tuhannya tiadalah lengkap.
Di mana hati girang menyambut-Mu
Dan memandang-Mu dengan berseri.
Tiap anggota menanti sabda-Mu
Dan taat akan Firman yang Kau b’ri.
8. Pemberkatan
9. Koor/VG/Solo: Keluarga Siregar
10. Pemberian Tanda Kasih gereja
11. Koor/VG/Solo:
12. Bernyanyi KJ. No. 419: 1… Yesus, pimpinlah G= Do (Persembahan I (Gereja) dan II (Sosial))
1. Yesus, pimpinlah kami s’lamanya:
Hanya Dikau kami ikut di sepanjang jalan hidup.
Tuntun umat-Mu masuk rumah-Mu.
2. B’rilah kami pun iman yang teguh,
Agar jangan ditaklukkan oleh susah dan keluhan,
Tapi bertekun ikut jalan-Mu.
..... (Musik) .....
3. Bila ditekan duka dan beban,
Bagi kami dan sesama, o, berilah ketabahan
Dan tunjukkanlah akhir yang cerah.
(Jemaat Berdiri)
13. Doa Persembahan - Berkat
14. (Manyanyikan): Amin, amin, amin.
III. Kata Sambutan:
1. Mewakili keluarga Pengantin Laki-laki
2. Mewakili keluarga Pengantin Perempuan
IV. Poto Bersama
1. Kedua Pengantin
2. Kedua Pengantin dan Pendeta
1. Kedua Pengantin dan orangtua Pengantin Laki-laki
2. Kedua Pengantin dan orangtua Pengantin Perempuan
3. Kedua Pengantin dan orangtua Pengantin
V. Bersalaman
(Kedua Pengantin dan orangtua Pengantin berdiri di depan Altar menghadap jemaat sambil bernyanyi BE. No. 141 Sai tiur ma langkamuna BL. 222 C= Do)
Sai tiur ma langkamuna,
sai Debata ma donganmuna,
nang surusuruanNa pe.
Molo diramoti Jesus,
hamuna ndang tarbaen so bulus,
do langkamuna sasude.
Antong Tuhanta i, ma donganmuna i ganup ari,
hamu sude sai ingot be, tumangiangkon hami pe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar