Roh Kudus Menyertai
Umat-Nya
(2 Korintus 13: 11-13)
Khotbah minggu ini, merupakan kata-kata penutup dari surat Paulus kepada
Jemaat di Korintus. Di dalamnya kita melihat ada kekecewaan Paulus tentang
keadaan yang terjadi di jemaat Korintus, yaitu perpecahan, dan ada dari jemaat tergoda
melakukan kebiasaan-kebiasaan orang Korintus yang bertentangan dengan firman
Tuhan. Pada bagian akhir suratnya ini, rasul Paulus memberi dorongan dan
semangat untuk hidup sempurna kepada jemaat. Sebelumnya, ucapan dan tegurannya
mungkin telah membuat jemaat sedih, tetapi akhirnya ia meminta mereka untuk
bersukacita. Untuk itu Paulus menyemangati mereka supaya terus berusaha menjadi
sempurna. Jemaat harus sehati sepikir serta selalu hidup dalam damai. Hidup
dalam damai sejahtera akan membuat setiap orang saling memberi salam dengan
hati yang tulus dengan cium kudus sebagaimana tradisi orang Korintus.
Orang Batak
sebagai tanda persahabatan dan berdamai melakukan salam tangan dan mengucapkan
horas. Artinya selamat sejahtera jasmani dan kuat rohani. Apabila dibandingkan
perkataan “horas” dengan perkataan “pir”, maka perkataan “horas” berasal dari
perkataan “koras” karena dalam aksara Batak huruf h dibaca k yang artinya dalam
bahasa Indonesia adalah keras serupa artinya dengan perkataan “pir” yang
artinya juga “keras”, “kuat” atau “kukuh”. Sopan santun kekerabatan masyarakat
Batak dimulai dengan salam horas. Demikianlah hendaknya, sikap perilaku sopan
santun yang berpengharapan agar selalu sehat sejahtera jasmani dan kuat rohani.
Demikianlah kehidupan
orang percaya, kehidupan yang bersukacita dan juga kehidupan damai
sejahtera. Maka, berselisih dengan orang lain atau bersaing tidak sehat dengan
mereka, itu bertentangan dengan prinsip dasar kehidupan orang Kristen.
Perselisihan dan persaingan tidak sehat adalah ciri-ciri dari kehidupan manusia
yang telah jatuh.
Sumber damai
sejahtera dan yang penuh kasih karunia adalah Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
yang senantiasa menyertai jemaat-Nya serta menyempurnakan segala pekerjaan iman
jemaat. Di dalam Tuhan Tritunggal ada sukacita. Di dalam Tuhan Tritunggal ada
kesempurnaan. Karena itu, dengan kasih karunia Tuhan, mari
berusaha menjadi sempurna dalam pikir, tutur kata dan tingkah laku hidup kita
sehari-hari. Horas! Selamat hari Minggu. Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar