Lawan Kepalsuan,
Lakukan Kebenaran
(Yeremia 28:5-9)
B
|
eriman
bahwa Tuhan Allah Pencipta dan Mahakuasa menyangkut masalah hati manusia.
Sedangkan mengetahui bahwa Allah mahakuasa menyangkut masalah pengetahuan manusia.
Ini berkaitan dengan pikiran dan logika manusia. Orang yang beriman belum tentu
mempunyai sejumlah pengetahuan tentang apa yang diimaninya. Sebaliknya, orang
yang mempunyai sejumlah pengetahuan tentang Allah belum tentu beriman
kepada-Nya. Di dunia ini, paling tidak ada empat jenis interaksi orang dengan
Allah. Pertama, orang yang beriman
tetapi tidak atau kurang berpengetahuan. Kedua,
orang yang berpengetahuan tetapi tidak beriman. Ketiga, orang yang beriman dan berpengetahuan. Keempat, orang yang tidak beriman dan tidak berpengetahuan. Dalam
kehidupan bergereja, jenis-jenis interaksi orang tersebut di atas ditemui.
Sama-sama beribadah di ruangan yang sama. Sama-sama mendengar khotbah yang
sama. Bahkan kadang-kadang terlihat sama-sama melayani.
Sepintas lalu orang tidak dapat membedakannya.
Yeremia disebut sebagai “nabi
yang meratap”. Ia berkata, “Aku akan
menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan
berlinang-linang, bahkan akan bercucuran.” (Yer.13:17). Dalam kitab
Ratapannya Yeremia berkata, “Karena
inilah aku menangis, mataku mencucurkan air; karena jauh dari padaku penghibur
yang dapat menyegarkan jiwaku.” (Rat.1:16).
Yeremia dipanggil Allah untuk
menjadi “nabi bagi bangsa-bangsa” (Yer.1:5). Ketika ia mendengar Allah
memanggilnya, Yeremia berkata, “Ah, Tuhan
Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”
(Yer.1:6). Namun Allah berfirman kepadanya, “Janganlah
katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah
engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan
engkau,..Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu…”
(Yer.1:7-10).
Pertentangan utama Yeremia dengan imam-imam adalah karena usaha
mereka mengeruk keuntungan dari jabatan mereka, dan ramalan mereka bahwa kapan
pun Bait Suci Yerusalem tidak akan jatuh ke tangan orang Babel. Nabi-nabi palsu
yang mengaku diutus Allah kepada umat Israel itu, meyakinkan umat Yehuda dengan
tipuan optimisme yang dangkal dan palsu. Yeremia melawan nabi-nabi palsu tersebut.
Pesan kenabian Yeremia kepada bangsanya, menekankan bahwa Allah adalah Allah
pengharapan, perjanjian, kekuatan, dan kehendak-Nya kuat membuat bangsa Israel
menjadi bangsa yang kudus. Nabi Yeremia membangkitkan kesadaran kita memiliki
pengetahuan yang benar tentang Allah dan tetap setia kepada-Nya. Selamat hari Minggu.
Amin. (NS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar