M O D E L G
ACARA KEBAKTIAN
PERJANJIAN PERKAWINAN/MENIKAH
I. Pra Ibadah
1. Persiapan di ruang konsistori
(Kedua Calon Pengantin, Orangtua dan Majelis gerejaberdoa bersama)
2. Calon Pengantin dan keluarga
memasuki gedung gereja
II. I b a d a h (Pdt. Nikson Simangunsong)
1. Bernyanyi
KJ. No. 10: 1-2 Pujilah Tuhan, Sang Raja G=
Do
1.
Pujilah Tuhan, Sang Raja yang Mahamulia!
Segenap
hati dan jiwaku, pujilah Dia!
Datang
berkaum, brilah musikmu bergaung,
Angkatlah puji-pujian
!
(Jemaat Berdiri)
2.
Pujilah Tuhan; segala kuasa pada-Nya!
Sayap
kasih-Nya
yang aman mendukung
Anak-Nya!
Tiada
ter’pri yang kepadamu dib’ri;
Tidakkah itu kaurasa?
2.
Votum -
Introitus -
Doa
(L: Liturgis – J: Jemaat)
L: Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang
menciptakan langit dan bumi. Amin. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu,
J: Sebab
Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan
maksud meneguhkan perjanjian,
L: Yang
diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. (Marilah kita berdoa): Ya
Tuhan Allah Bapa kami yang bertakhta di sorga, Terima kasih Tuhan, karena Tuhan
membimbing Calon Pengantin untuk berjanji di hadapan Tuhan saat ini. Mereka
berdua akan berjanji untuk menerima pemberkatan perkawinan sesuai dengan
kehendak Tuhan. Kami mohon agar Tuhan berdiam dalam hati mereka, sehingga janji
yang hendak mereka ikrarkan diikat oleh kasih-Mu dan kehendak-Mu. Berkati
mereka agar perkawinan mereka kelak membawa sukacita dan kebahagiaan bagi
mereka berdua, bagi keluarga mereka, dan juga menjadi berkat bagi jemaatMu dan
masyarakat luas. Di dalam Nama Jesus Kristus kami berdoa. Amin.
(Jemaat Duduk)
3.
Koor/VG/Solo:
4.
Bernyanyi KJ.
No. 376 : 1-2 Ikut
Dikau saja, Tuhan
D= Do
1.
Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku;
Aku
s’lamat dan sentosa hanya oleh darah-Mu.
Aku
ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:
Dalam
Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
(Calon Pengantin maju ke depan dan orangtua berdiri di tempat)
2.
Ikut Dikau di sengsara, kar’na janjiMu teguh:
Atas kuasa kegelapan ‘ku menang
bersama-Mu.
Aku
ingin ikut Dikau dan mengabdi pada-Mu:
Dalam
Dikau, Jurus’lamat, ‘ku bahagia penuh!
5.
Membaca
Naskah Ikat Janji Perkawinan
6.
Klarifikasi
dan Penegasan kepada:
6.1. Kedua
Calon Pengantin
6.2. Orangtua Calon Pengantin
7.
Penandatanganan Berita
Acara Ikat Janji
Perkawinan
7.1. Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan
7.2. Orangtua Calon Pengantin Laki-laki dan Perempuan
7.3. Saksi
dari pihak Calon Pengantin
Laki-laki dan Perempuan
7.4. Majelis Gereja Calon Pengantin Laki-laki dan
Perempuan
7.5. Pelayan Ikat Janji Perkawinan
7.6. Pemberitahuan
8.
Koor/VG/Solo:
9.
Bernyanyi KJ.
No. 369a:
1 Ya Yesus ‘ku berjanji F= Do
(Calon
Pengantin menuju Altar)
1. Ya
Yesus, ‘ku berjanji setia pada-Mu;
’Kupinta
Kau selalu dekat ya Tuhanku
Di
kancah pergumulan jalanku tak sesat
Kar’na
Engkau Temanku, Pemimpin terdekat
10.
Tukar Cincin
Calon
Pengantin Laki-laki:
Terimalah cincin
ini sebagai simbol kasih setiaku yang tidak akan berubah kepadamu.
Calon
Pengantin Perempuan:
Terimalah cincin ini sebagai simbol kasih setiaku yang
tidak akan berubah kepadamu.
(Calon Pengantin kembali ke tempat
duduk)
11.
Koor/VG/Solo:
12.
Bernyanyi PKJ. No. 165:
1 Janji yang manis
(BE. 766 Padan na Uli) As= Do
1.
Janji
yang manis: Kau tak Kulupakan,
Tak terombang-ambing lagi jiwaku.
Walau lembah hidupku penuh awan,
Nanti ‘kan cerahlah langit di
atasku.
Reff:
Kau tidak ‘kan Aku lupakan,
Aku memimpinmu, Aku membimbingmu.
Kau tidak ‘kan Aku lupakan,
Aku Penolongmu, yakinlah teguh
13.
Khotbah:
Kejadian 2:24
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Puji Tuhan, keputusan saudara berdua untuk membuat ikat
janji perkawinan hari ini harus diapresiasi, cukup berani mengingat kondisi
lembaga perkawinan yang benar-benar mengalami goncangan yang luar biasa
sekarang ini. Banyak pasangan yang begitu mudah bercerai, ada yang kumpul kebo,
gonta-ganti pasangan. Banyak pasangan yang begitu mudah menodai perkawinan
dengan perselingkuhan, dengan pertengkaran dan ketidaksetiaan.
Padahal sebenarnya perkawinan adalah lembaga tertua dan yang
suci. Inilah yang harus tetap diingat oleh setiap pasangan Kristen. Perkawinan
adalah lembaga yang ditetapkan oleh Tuhan sendiri. Tuhan yang menyatukan setiap
pasangan dan mengikatnya dengan kasih-Nya. Seperti memasuki tanah perjanjian di
mana Tuhan yang menetapkan.
Apakah yang diajarkan Alkitab tentang perkawinan?
Perkawinan adalah suatu kemitraan yang permanen yang
dibuat dengan komitmen kuat di antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Firman
Tuhan mengatakan: ”Sebab itu laki-laki
akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia." (Mat.19:5-6).
Bagaimana seharusnya hubungan suami kepada
istri mereka?
Alkitab mengatakan: “Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian
juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang
mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.” (Efesus 5:25-28). Demikianlah
suami harus menghormati istri mereka.
Bagaimana seharusnya hubungan istri kepada
suami mereka?
Alkitab mengatakan: ”Hai
isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah
kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” (Ef.5:22-24; Kol. 3:18).
Perkawinan Alkitabiah adalah lambang hubungan
kasih yang intim dan kekal abadi antara Kristus dan umat-Nya. (Mat.22:2,4,9;
25:10; Why 19:7,9). Dengan ini perkawinan orang Kristen:
1.
Ditetapkan oleh Allah (Kej.2:22,24).
2.
Perhubungan yang dijanjikan (Mal.2:14).
3.
Diadakan untuk:
3.1 Kebahagiaan manusia (Kej.2:18).
3.2 Memelihara keturunan ilahi (Mal.2:15).
3.3 Mengembangkan keturunan (Kej.1:28;9:1).
3.4 Supaya jangan berzinah (1 Kor.7:2).
4.
Pengharapan akan keturunan yang dijanjikan kepada perempuan (Kej.3:15;4:1).
PERKAWINAN ORANG BATAK
Perkawinan pada orang batak merupakan suatu pranata yang
tidak hanya saja mengikat seorang laki-laki atau seorang perempuan saja, tapi
juga mengikat kerabat laki-laki dan kaum kerabat perempuan, mengikat juga teman
sekampung/dongan sahuta dan aleale.
Untuk sukses perkawinan dibutuhkan dua orang,
dan untuk kegagalan
perkawinan
hanya diperlukan satu orang.
(Herbert Samuel)
14.
Bernyanyi KJ.
No.
392: 1-3
Ku berbahagia D= Do
(Persembahan I (Gereja) dan II (Sosial))
1. “Ku
berbahagia, yakin teguh:
Yesus abadi
kepunyaanku!
Aku warisNya, ‘ku ditebus,
Ciptaan baru Rohulkudus.
Ref.:
Aku bernyanyi bahagia
Memuji
Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji
Yesus selamanya.
2. Pasrah
sempurna, nikmat penuh;
Suka sorgawi
melimpahiku.
Lagu malaikat amat merdu;
Kasih dan rahmat besertaku.
Ref.:
Aku
bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
..... Musik .....
3. Aku
serahkan diri penuh,
Dalam Tuhanku hatiku teduh.
Sambil menyongsong kembaliNya,
‘ku diliputi anugerah.
Ref.:
Aku
bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
Aku bernyanyi bahagia
Memuji Yesus selamanya.
15.
Doa Persembahan
– Berkat
16.
(Menyanyikan): Amin, amin, amin.
III. Kata Sambutan mewakili keluarga kedua Calon Pengantin
IV.
Bersalaman (Calon Pengantin berdiri di
depan Altar menghadap jemaat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar