Jangan
Sesat!
Jangan Juga Menjadi Penyesat!
(Markus
9: 38-50)
Perikop ini menceritakan tentang Yesus yang
sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, mendekati hari-hari terakhir
pelayanan-Nya. Pada kesempatan ini, tekanan pelayanan Yesus bukan lagi tentang
mujizat atau penyembuhan, tetapi mempersiapkan para murid-muridNya untuk
hal-hal yang akan mereka hadapi kelak.
Yohanes melihat ada orang lain yang bukan murid
Yesus mengusir setan dengan Nama Yesus. Kejadian ini mengusik Yohanes dan
murid-murid. Merasa bahwa keistimewaan (keeksklusifan) kedua belas murid
berkurang. Kita menangkap ada nada kecewa dan cemas dari para murid. Kecemasan
Yohanes ada dua kemungkinan, antara lain:
1. Orang boleh
salah menggunakan nama Tuhan Yesus. (Band. Jangan
menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang
bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Kel. 20:7)
2.
Persaingan,
tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Mrk 9:34).
Bagi para murid, seharusnya ini justru kesempatan
mengenali lawan dan kawan. Bahwa pengikut Yesus tidak hanya dua belas murid, tetapi
jauh lebih banyak dan lebih luas sesuai dengan perkatakan Yesus: “Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di
pihak kita.” (ay 40). Mengikut Yesus terbuka (inklusif) bagi semua orang, sekaligus
pemberitahuan bahwa di kemudian hari, banyak orang akan menggunakan nama Yesus dalam
melakukan mujizat. Mereka yang menolong orang lain dan membuka jalan untuk
mengikut Yesus akan memperoleh upah (ay 41).
Namun bagi orang yang menyesatkan, sekalipun menyesatkan
orang yang baru percaya, sebaiknya mengikat lehernya dengan batu (ay 42) atau
memenggal tangannya (ay 43), atau memenggal kakinya (ay 45) atau mencungkil
matanya (ay 47) daripada masuk ke dalam neraka dengan anggota tubuh yang utuh
(ay 44,46).
Penyesatan
dalam gereja terus terjadi melalui beberapa saluran. Saluran tersebut harus
dikenali dengan teliti, agar kita terhindar dari penyesatan. Saluran penyesatan
tersebut bisa melalui pengajaran yang tidak beralas pada kebenaran dan
pemahaman Firman Tuhan secara benar. Pengajaran sejenis itu disebarkan melalui
kotbah yang tidak diangkat dari penafsiran yang benar. Pengajaran-pengajaran
tersebut dikemas menjadi doktrin dan tanpa disadari oleh anggota jemaat
doktrin-doktrin tersebut diakui sebagai Firman Tuhan atau sejajar dengan Firman
Tuhan. Mari kita mengenalinya: Penyesat
di antara pengikut Yesus adalah “orang
yang gagal berperilaku seperti garam, orang yang gagal membawa damai.” Pengikut
Kristus akan digarami dengan api, yang sesat dan penyesat akan dicampakkan ke
dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. (ay
47-48).
Jangan sesat dan jangan juga menjadi Penyesat! Lakukanlah
seluruh aktifitasmu dalam Nama Yesus Kristus secara baik dan benar. Amin. Selamat
Hari Minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar