MENGASIHI BUMI DAN SEGALA ISINYA
MAZMUR 146:1–10
Memuji
dan memuliakan Tuhan melalui nyanyian dan mazmur adalah merupakan ciri khas
kehidupan orang Kristen, artinya seluruh kehidupan umat percaya tidak terlepas
dari nyanyian pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Ada banyak alasan kita untuk
menyanyikan mazmur bagi Tuhan: Pertama: adalah sebuah pengakuan
bahwa Allah kita adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatunya, yang berkuasa
dan berdaulat penuh atas seluruh ciptaan-Nya termasuk manusia. Kedua:
Allah kita adalah TUHAN yang setia pada janji-Nya, janji keselamatan,
pemeliharaan-Nya atas seluruh ciptaan-Nya. Ketiga: Allah kita adalah TUHAN yang
peduli kepada penderitaan, persoalan kehidupan umat-Nya. Keempat: Allah kita
adalah TUHAN yang penuh belas kasih dan adil, yang membela dan menolong
orang-orang lemah, yang memberikan kesembuhan bagi orang sakit, yang menegakkan
keadilan bagi mereka yang tertindas, yatim, janda, pendatang.
Pemazmur
mengajak kita senantiasa untuk selalu berharap dan bersandar pada TUHAN, sebab
DIA adalah Allah yang kekal, yang awal; dan yang akhir dan yang kasih setia-Nya
tidak pernah berakhir. Adalah lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada
percaya kepada manusia; adalah lebih baik berlindung pada TUHAN, daripada
percaya kepada para bangsawan (Mazmur 118:8-9); Pemazmur mengajak kita memuji
TUHAN, karena DIAlah satu-satunya yang dapat kita andalkan dalam kehidupan
kita, bukan manusia ataupun bangsawan, sebab kehidupan manusia hanyalah seperti
angin/nyawa yang dihembuskan. Jika nyawa itu hilang ia mati. Pertolongan
manusia hanyalah sesaat dan sementara. Sebaliknya berharap akan Tuhan, tidak
pernah sia-sia. DIAlah yang berdaulat penuh dalam kuasa kasih-Nya yang
senantiasa memelihara seluruh ciptaan-Nya termasuk manusia.
Bagi orang Kristen bermazmur memberikan kita sebuah perspektif dalam melihat dan memahami seluruh persoalan kehidupan kita, melihat dari sudut pandang yang luas, bukan dari sudut yang sempit, bagaimana kita dapat melihat dan memahami kedaulatan Allah juga kasih-Nya. Itu sebabnya kita diminta untuk jangan sekali-kali bersandar dan berharap pada pertolongan manusia, atau orang-orang berkuasa, sebab semuanya hanya bersifat sementara; akan tetapi berharaplah, mari kita arahkan pandang kita kepada DIA, TUHAN yang mau dan berkenan mendengar dan menjawab doa-doa kita, yang menolong kita pada waktunya; sehingga kita dimampukan bersyukur dalam segala hal. Amin.-HS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar