Hiduplah dalam
Anugerah
dan
Kasih Allah
(1 Korint 1:1-9)
Tidak semua orang dapat menghargai dan menerima setiap perbuatan baik yang dapat kita lakukan, boleh
jadi karena beberapa alasan; seperti adanya ketersinggungan kepentingan, atau
boleh jadi kurang relevan bagi keadaan mereka saat itu sehingga mereka
mengharapkan yang lain, dan boleh juga karena adanya keengganan untuk
mengakuinya secara terang-terangan. Akibatnya boleh jadi ada sebagian mereka yang
membentuk kelompok untuk tujuan “semacam perlawanan atau penolakan”. Terkadang
mereka harus menyebarkan berita yang kurang baik didengar terhadap pelaku
kebaikan tersebut, dengan tujuan orang banyak menolaknya, mereka berusaha
menghasut dengan berita-berita yang
kurang baik.
Dalam hal ini Paulus juga mengalaminya dari sebuah jemaat
yang dibangunnya sendiri dengan pertolongan Roh Kudus, Jemaat yang ada di
Korint. Setelah jemaat ini bertumbuh dan berkembang, muncul kemudian para
pengajar palsu yang mencoba mencari keuntungan kelompok, mereka memecah belah
kesatuan jemaat,
mereka mendiskreditkan kerasulan, dan anehnya banyak yang
terikut dengan meninggalkan Paulus untuk kelompok lain. Dalam hal ini Paulus
mencoba memahami apa yang tengah terjadi, dan hanya dengan sebuah pemahaman dan
pengertian akan sebuah persoalan kita mampu mencari keluar, atau kita mempunyai
jalan masuk untuk menghadapinya.
Pertama
Paulus mau menekankan akan keabsahan kerasulannya, bahwa dia adalah orang yang
terpilih dan dipilih oleh Tuhan, artinya kerasulannya dia terima dari Yesus
Kristus. Di sini Paulus bukan bermaksud untuk membanggakan dirinya sebagai
rasul, akan tetapi sekaligus mau menyadarkan para pengajar sesat, dengan kuasa
apakah mereka mengajar, apakah yang menjadi tujuan mereka yang sesungguhnya?
Dan apakah yang akan diperoleh jikalau terjadi perpecahan/kelompok di tengah-tengah
jemaat? Apakah dasar pengajaran mereka berbeda dengan apa dasar pengajaran
Paulus? Apakah Kristus yang Paulus beritakan berbeda dengan Kristus yang mereka
ajarkan? Paulus menghargai talenta-talenta/karunia yang ada pada mereka dan bahkan
mensyukurinya kepada Tuhan, sebab dengan banyaknya talenta/karunia yang
dimiliki setiap warga jemaat, akan lebih mempermudah berkembangnya pengajaran
Yesus; asalkan mereka mempergunakan talenta,
karunia itu dalam pengungkapan syukur (ay 4-5 “Aku
senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas karunia Allah yang
dianugerahkan-Nya kepada kamu di dalam Kristus Yesus, sebab di dalam Dia kamu
telah menjadi kaya dalam segala hal;
dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan”) Dalam
artian; Paulus mau mengajak mereka untuk memakai seluruh karunia kasih yang
mereka terima dari Allah untuk pertumbuhan jemaat, dalam pembangunan iman dan
pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Anugerah penebusan
Tuhan menguatkan iman kita dalam penantian kita akan hari kedatangan Tuhan yang
kedua kalinya. Bersyukurlah dengan anugerah Tuhan. Amin. Selamat hari
Minggu. (HS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar