PENGGENAPAN JANJI ALLAH
(Yesaya 60: 1-7)
Tentulah
matahari yang setiap harinya kita rasakan boleh kita gunakan sebagai contoh
terang. Marilah kita amati. Matahari itu memiliki sifat-sifat yang luar biasa.
Misalnya:
1.
Disiplin. Dia bersinar
secara disiplin, konsisten, konsekwen tak pernah terlambat bersinar. Kalau
ditarik ke sifat manusia, hendaknya anak-anak Tuhan yang adalah anak-anak
terang harus disiplin, konsisten, konsekwen dalam segala aspek. Mari kita
selidik bagaimana disiplin kita dalam berdoa, datang di gereja. Jangan-jangan
kita juga terlalu sering menunda-nunda, berkompromi dengan sifat malas, ingkar
janji.
2.
Adil. Sifat matahari
yang kedua adalah adil. Dia memberikan sinarnya bagi siapa saja. Dia menyinari
apa dan siapa saja yang ditemuinya. Matahari tak pilih kasih, dia memberi
kehidupan bagi semua makhluk di muka bumi bahkan bagi gelap yang tersembunyi,
dia mampu memberikan sinarnya lewat setitik lubang cahaya yang dia temui.
Anak-anak terang juga diharapkan demikian, bisa berbagi kasih bagi siapa saja
bahkan bagi orang-orang dalam gelap.
3. Matahari tak
butuh penghargaan untuk melakukan tugasnya. Matahari tak pernah menerima
penghargaan karena melakukan tugasnya dengan sangat baik, yaitu kedisiplinannya
dan kepatuhannya. Dia tetap saja bersinar bahkan kala semua makhluk tak pernah
menyadari kehadirannya. Jika matahari itu sebagai saya, atau Anda: Apakah saya
atau Anda masih mau bekerja dan melakukan hal-hal baik tanpa penghargaan?
Apakah kita masih bersemangat bekerja kala tak ada yang memuji kita?
Nabi
Yesaya bernubuat tentang masa depan bangsa Israel, dari sebagai tawanan selama
70 tahun akan mengalami pemulihan dari Tuhan. Bangkitlah berarti berubah dari
keadaan tawanan menjadi orang merdeka, sebab Tuhan akan menyelesaikan masa
tawanan itu. Panggilan untuk berubah, sebab terang Tuhan sudah datang. Yesuslah
Terang dunia, Mesias yang telah datang mengalahkan kuasa dosa (Yoh. 1: 4-5).
Karena
itu marilah belajar menjadi terang, memberi pancaran kasih Kristus ke sekeliling
kita. Walaupun kita sangat kecil di dunia ini, walaupun tak dipandang dunia
ini, tapi kita punya satu tujuan yang jelas, menjadi pancaran cahaya Tuhan di
sekeliling yang gelap. Dengarkanlah suara Tuhan berkata bangkitlah dari keadaan
itu. Terang adalah simbol dari Allah sendiri (Kel. 10: 21-23; Yoh. 8: 12) dan
Yesus disebut Terang Dunia.
Daripada mengutuki
kegelapan, lebih baik menyalakan terang dari diri kita masing-masing. Mari, bangkitlah,
menjadi teranglah, sebab terang kita sudah datang, dan kemuliaan TUHAN sudah terbit
atas kita. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar